27
yang  ada  dalam  wilayah  penelitian,  maka  penelitiannya  merupakan  penelitian populasi.
Sampel  ialah  sebagian  atau  wakil  populasi  yang  diteliti.
6
Dinamakan penelitian  sampel  apabila  kita  bermaksud  untuk  menggeneralisasikan  hasil
penelitian  sampel.  Yang  dimaksud  dengan  menggeneralisasikan  adalah mengangkat  kesimpulan  penelitian  sebagai  suatu  yang  berlaku  bagi
populasi,  Sampel dalam penelitan ini adalah siswa kelas VIII Semester Genap di MTs Al-Ihsan tahun pelajaran 20132014.
Teknik  sampling  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  purposive sampling.  Purposive  sampling  merupakan  teknik  pengambilan  sampel  sumber
data  dengan  pertimbangan  tertentu.
7
Dalam  purposive  sampling  pemilihan sekelompok  subjek  didasarkan  atas  ciri-ciri  tertentu  yang  dipandang  mempunyai
sangkut  paut  yang  erat  dengan  ciri-ciri  populasi  yang  sudah  diketahui sebelumnya.  Di  MTs  Al-Ihsan  terdapat  tiga  3  kelas  VIII,  yaitu  VIIIA  dengan
jumlah  27  Siswa,  VIIIB  dengan  jumlah  28  Siswa,  dan  VIIIC  dengan  jumlah  25 Siswa.  Peneliti  akan  mengambil  50  dari  jumlah  siswa  tiap  kelasnya  yang
diambil  secara  acak  dari  tiga  3    kelas  siswa  kelas  VIII  Madrasah  Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta.
D.  Teknik Pencatatan Data
Teknik yang digunakan dalam pencatatan data penelitian ini adalah : 1.  Membuat keseluruhan isi karangan
2.  Mencermati  penggunaan  kata  depan  di,  ke,  dari,  dan  pada    yang terdapat dalam karangan deskripsi siswa.
3.  Mengklasifikaskan  jumlah  kata  depan  di,  ke,  dari  dan  pada  dalam setiap karangan deskripsi siswa.
6
Suharsimi, op, cit., hlm.174.
7
Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif  Kualitatif Dan RD Bandung:CV.Alfabeta, 2005, Edisi Revisi, hlm.218.
28
4.  Menghitung  dan  mempresentasikan  jumlah  kata  dalam  seluruh karangan siswa berdasarkan kriteria ketepatan penggunaan kata depan
di, ke, dari dan pada.
E.  Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Keabsahan bentuk batasan berkaitan ndengan suatu kepastian bahwa yang berukur  benar-benar  merupakan  variabel  yang  ingin  diukur.  Keabsahan  ini  juga
dapat  dicapai  dengan  proses  pengumpulan  data  yang  tepat.  Salah  satu  caranya adalah  dengan  proses  triangulasi,  yaitu  teknik  pemeriksaan  keabsahan  data  yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi  adalah  proses  untuk  mendapatkan  data  yang  valid  melalui penggunaan  variasi  instrumen.  Metode  triangulasi  ini  merupakan  cara
pengkombinasian  antara  penelitian  kuantitatif  dan  kualitatif  yaitu  dengan  cara mengecek  antara  satu  tipe  hasil  penelitian  kuantitatif  misalnya  dapat  dicek
dengan  hasil  penelitian  yang  diperoleh  dari  tipe  penelitian  yang  lain  kualitatif. Fungsi  dari  penggunaan  metode  triangulasi  adalah  untuk  memahami  fenomena
sosial dan konstruksi psikologi tidak cukup hanya dengan menggunakan satu alat ukur saja.
Ada  empat  macam  triangulasi  sebagai  teknik  pemeriksaan  data  untuk mencapai keabsahan, yaitu:
1. Triangulasi Data
Menggunakan  berbagai  sumber  data  seperti  dokumen,  arsip,  hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek
yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. 2.
Triangulasi Pengamat Adanya  pengamat  di  luar  penelitian  yang  turut  memeriksa  hasil
pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak sebagai pengamat  expert judgesment  yang memberikan masukan terhadap hasil
pengumpulan data.