Tujuan Pendidikan Agama Islam

Maha Esa. Dalam arti Negara melindungi umat beragama untuk menunaikan ajaran agamanya dan beribadah menurut agamnya masing- masing. 18 b. Dasar religius, yakni mengenai dasar pendidikan agama Islam iniadalah Al Quran dan Hadits, yang tidak diragukan lagi kebenarannya.Hal ini sesuai dengan firman Allah QS Al Baqarah ayat 2:            Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa Berdasarkan dari ayat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa AlQuran itu tidak diragukan lagi kebenarannya dan merupakan petunjuk bagi orang bertaqwa. Dengan demikian, Al Quran merupakan kitab yang mengandung nilai-nilai luhur dan norma-norma untuk mengembangkan kehidupan manusia ke arah kesempurnaan atau manusia dalam arti seutuhnya, yaitu manusia sebagai makhluk individu, sosial, berakhlak atau bermoral dan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Menurut ajaran Islam, melaksanakan pendidikan agama merupakan perintah dari Tuhan dan merupakan ibadah kepada-Nya. Dalam alQuran banyak ayat yang menunjukkan adanya perintah tersebut, antara lain sebagai berikut. 1 Dalam Al Quran surat an-Nahl ayat 125, yang berbunyi :                           serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 2 Dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 104, yang berbunyi 18 Zuhairini, Dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Malang : Biro Ilmiah Tarbiyah IAIN,1981, hlm 21                 Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. 3 Selain itu ada hadits dari riwayat Bukhori ﻪ ﻧ ﺎ ـ ـ ﺴ ﺤ ﳝ ﻰ ﻠ ﻋ ﺪ ــ ﻟ ﻮ ﻳ ﺪ ﻟ ﻮ ﻣ ﻞ ﻛ setiap anak yang dilahirkan itu telah membawa fitrah beragama perasaan percaya kepada Allah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi” HR Baihaki Ayat-ayat dan hadits tersebut memberikan pengertian bahwa dalam ajaran Islam memang ada perintah untuk mendidik agama baik pada keluarga maupun kepada orang lain sesuai dengan kemampuannya walaupun hanya sedikit. c. Dasar sosial psikologi, yakni bagi manusia pemenuhan kebutuhan jasmani saja belum cukup tanpa keutuhan rohani. Untuk memenuhi keutuhan tersebut, maka dibutuhkan suatu pegangan hidup yang disebut agama, karena dalam ajaran agama tersebut ada perintah untuk saling tolong menolong. Dengan agama pula lah, mereka akan merasa tenang dan tentram hatinya bila mereka mendekatkan diri dan mengabdi pada Dzat Yang Maha Kuasa. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Ar-Ra’ad ayat 28, yang berbunyi:              yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

4. Metode Pendidikan Islam Pada Anak

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. 19 Dengan demikian metode dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Runes sebagaimana yang dikutip oleh Mohammad Noor Syam, secara teknis menerangkan bahwa metode adalah : 1 Sesuatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2 Sesuatu teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tertentu. 3 Suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur. 20 Berdasarkan pendapat runes tersebut, Samsul Nizar berpendapat bila dikaitkan dengan proses kependidikan Islam, maka “metode berarti suatu prosedur yang dipergunakan pendidik dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dari segi pendidik”. 21 Sehubungan dengan hal tersebut, maka Ahmad Tafsir secara umum membatasi bahwa “metode pendidikan adalah semua cara yang dipergunakan dalam upaya mendidik”. 22 Kemudian, menurut Abdul Munir Mulkan sebagaimana yang dikutip oleh Samsul Nizar mengemukakan bahwa “metode pendidikan adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada anak didik”. 23 Sementara itu Omar Mohammad al-Syaibani menjelaskan bahwa metode pendidikan adalah “segala segi kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemesti-mestian mata pelajaran yang diajarkannya, 19 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoritis Dan Praktis Beradasarkan Pendekatan Interdisipliner Jakarta: Bumi Aksara, 1991, hlm. 61 20 Mohammad Noor Syam, Falsafah Pendidikan PancasilaSurabaya: Usaha Nasional, 1986,hlm.24 21 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis Jakarta: Ciputat Pres, 2002, hlm 66 22 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, hlm. 31 23 Samsul Nizar, loc.cit.