Adegan 1 Awal perjalanan untuk memenuhi amanah

selalu merasa paling gaul, sosialita dan paling tahu banyak hal. Padahal sebenarnya dia belum tentu tahu dan belum mencoba hal tersebut. Sedangkan Rio, dia adalah pribadi yang paling unik dan sabar. Dia sangat menjunjung tinggi cinta, terutama cinta terhadap makhluk hidup dan alam semsta. Bahkan agama yang dianutnya menurutnya adalah agama cinta. Rio adalah seorang seniman dan juga pecinta hewan. Rio sangat tidak bisa ditebak apa yang ada dipikirannya. Ketika mereka sudah melakukan perjalanan dan baru sampai tol ternyata sangat macet. Mereka baru sadar bahwa itu adalah hari sabtu dan pasti arah puncak macet. Mereka putar arah menjadi Kerawang-Sadang-Subang-Lembang- Bandung. Arahnya agak memutar dan lebih jauh namun menurut mereka itu yang terbaik. Saat perjalanan tiba-tiba Rio membuka pintu mobil dan membuat Willy harus mengerem mendadak. Ternyata Rio terpesona dengan pandang rumput, sapi dan kambing yang ada dipinggir jalan itu. Rio berlari menghampiri sekumpulan sapi dan kambing yang sedang menikmati makanannya yaitu rumput. Rakha dan Willy hanya bisa heran melihat kelakuan teman mereka itu. Willy mengingatkan Rakha bahwa waktu mereka mepet dan harus segera melanjutkan perjalanan. Dengan memaksa akhirnya Rakha menarik Rio ke mobil agar mereka dapat melanjutkan perjalanan. Lalu mereka menyempatkan diri untuk sarapan dahulu. Mereka sarapan di sebuah restoran padang. Ketika sudah di meja makan, Rakha dan Willy kaget dengan menu makanan Rio yang hanya sayur-sayuran tidak ada lauk sama sekali. Ternyata Willy memutuskan untuk menjadi vegetarian lima belas menit yang lalu setelah melihat sapi saat perjalanan. Menurut Rio, memakan daging sama saja dengan memakan saudara sendiri, kanibal. Karena sama-sama mamalia. Namun menurut Rakha, itu merupakan fungsi hewan dalam hidup. Salah satunya untuk dimakan oleh manusia. Akhirnya mereka berdebat mengenai fungsi mereka dalam hidup. Setelah selesai makan, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Willy menyetir mobil karena Rakha masih ngantuk akibat pesta semalam. Rakha dan Willy asyik membicarakan adegan-adegan dalam film favorit mereka, sampai Willy tidak fokus melihat jalanan. Dan akhirnya mobil mereka menabrak seseorang. Adegan ini ada pada durasi 00:24:44. Willy langsung memberhentikan mobil. Mereka bertiga lalu mencari korban kecelakaan itu ke depan mobil. Namun tiba-tiba muncul sosok laki-laki berambut gondrong, menggunakan jaket jeans yang bertuliskan 1865 di belakang jaketnya. Dengan santai ia menyapa Rakha, Willy dan Rio. Willy menyadari ada yang aneh dari orang yang ditabraknya karena dengan kecepatan mobil ketika menabrak sosok 1865 tersebut dia tidak terluka sedikitpun. Tapi ternyata Rakha dan Rio tidak merasakan keanehan sama sekali. Willy menyadari adanya keanehan bermula ketika sosok 1865 memberikan Willy minuman pocari sweat yang masih sangat dingin. Namun jika dilihat sekitar mereka yang ada hanya padang rumput yang luas dan tidak ada warung sama sekali. Berikut percakapannya. Sosok 1865 : Minum dulu nih.. biar fresh. Kan gue yang ketabrak seharusnya gue dong yang shock. Willy : ambil minuman dan minum Sosok 1865 : minumnya pake tangan kanan dong. Tangan manis.. Willy : Kha, coba pegang dingin banget men.. Sosok 1865 : Iya baru gue beli kok tadi.. 1 Rio malah mengajak sosok 1865 tersebut tumpangan karena ternyata mereka searah yaitu menuju Bandung. Willy sangat menolak dan menentang hal tersebut. Namun apalah daya, Willy akhirnya menurut walaupun dengan kesal. Sampailah mereka semua di Bandung. Sosok 1865 pun memisahkan diri. Willy juga berpisah dengan Rio dan Willy karena dia ingin menemui teman facebook nya yang bernama Natasya. Sementara itu Rakha dan Rio menuju toko kue Mama Cake untuk membeli brownies. Rakha meminta Willy agar tidak terlalu lama karena mereka dikejar waktu. Dan mereka janjian untuk pulang bareng dan bertemu di tempat yang sama. Di toko kue Mama Cake, Rakha dilayani oleh pelayan yang sangat amat bawel dan berkomentar segala hal mengenai Rakha saat itu. Akhirnya Rakha, Willy dan Rio pulang menuju Jakarta. Namun, ditengah jalan baru sampai ITB tiba-tiba Willy meminta Rakha untuk berhenti. Ternyata Willy ingin mengajak kenalan seorang gadis yang sedang berjalan di depan kampus. Saat di mobil Rakha membahas kelakuan Willy yang playboy padahal dia memiliki Lolly, perempuan yang sudah dipacarinya sejak 7 tahun yang lalu. Dengan bangga Willy memamerkan ke-playboy- annya. Rakha tidak terima Willy memperlakukan Lolly seperti itu karena saat SMA Rakha sempat naksir Lolly, namun sekarang Lolly hanyalah teman terbaiknya dan dia 1 Percakapan dapat dilihat pada durasi 00:25:43 tidak mau Willy menyakiti teman terbaiknya itu. Dengan basa-basi, Rakha menanyakan berapa gebetan yang dimiliki Willy dan ketika Willy lengah Rakha membuang handphone Willy ke jalanan. Willy yang tidak terima langsung meminta Rakha mengambil kembali handphone-nya karena banyak nomer penting untuk bisnisnya didalamnya. Akhirnya Rakha memutar arah dan mencari handphone Willy di rerumputan. Setelah meencari-cari akhirnya Rakha menemukan kembali handphone Willy. Dan saat mereka hendak kembali ke mobil, Rakha tidak dapat menemukan mobilnya. Rio yang disuruh menjaga mobil malah sibuk bermain dengan kambing karena Rio sangat menyukai binatang dan dia lupa mencabut kunci mobil. Akhirnya mereka saling menyalahkan. Willy menuduh Rakha masih menyukai Lolly dan menginginkan mereka putus sehingga Rakha bisa merebut Lolly darinya. Rakha marah dan memukul Willy. Rio melerai, namun Rakha juga kesal dengan Rio karena kelakuan Rio yang konyol meninggalkan mobil Rakha dan menyebabkan mobil Rakha hilang. Rakha akhirnya meninggalkan kedua temannya itu. Sementara itu, Rio juga tidak mau bersama Willy karena dia tidak mau dekat-dekat dengan orang yang memiliki penyakit sombong, bohong, munafik, khianat dan semua penyakit hatinya Willy. Akhirnya mereka bertiga berpisah dan melanjutkan perjalanan masing-masing. Tabel 1.3 Scene Perjalanan untuk memenuhi amanah Scene Cut of Shot Cast Interpretasi Simbolik 1 Rio Menunjukkan ekspresi senang ketika melihat pemandangan desa yang dilengkapi dengan adanya hewan-hewan berkeliaran bebas tidak seperti di kota 2 Rakha dan Rio Menampilkan pemandangan desa yang asri 3 Rakha, Willy dan Rio Menampilkan bahwa Rakha, Willy dan Rio menjelaskan fungsi mereka dalam hidup 4 Sosok 1865 Menampilkan bahwa mobil Rakha dan teman-teman menabrak sosok 1865 5 Rakha, Willy, Rio dan Sosok 1865 Menampilkan bahwa sosok 1865 ikut perjalanan karena searah. 6 Rakha, Willy dan Rio Menampilkan ekspresi kebahagian ketiganya dan keakraban dalam persahabatan mereka. 7 Rakha, Willy dan Rio Menampilkan bahwa Rakha bertengkar hebat dan memukul kedua sahabatnya yaitu Rio dan Willy. Tabel 2.3 Ikon, Indeks dan Simbol dalam adegan perjalanan untuk memenuhi amanah Ikon Ikon yang terdapat dalam adegan ini yaitu pakaian yang digunakan oleh para tokoh, Rakha, Willy dan Rio Index Index dalam adegan ini terdapat pada kata-kata ketiga tokoh tersebut. Rakha yang selalu teguh pada ideologinya. Willy yang selalu sombong dan pamer kepada kedua teman- temannya bahwa dia adalah yang paling gaul. Dan Rio yang menjadi vegetarian karena menghargai hak hidup hewan- hewan. Simbol Simbol terdapat pada rambut Rakha dan pakaiannya. Rambut Rakha yang di cat menjadi warna merah adalah ideologi dari keberanian. Dan celana gombrong yang digunakan Rakha adalah simbol dari kuatnya prinsip Rakha untuk tidak mengikuti perkembangan jaman sekarang. Secara kronologis, adegan ini menceritakan proses perjalanan untuk menunaikan amanah dari seorang nenek yang sedang sakit parah. Pada potongan adegan pertama, memperlihatkan ekspresi Rio divisualisasikan dengan menggunakan jarak kamera medium shot dimana sang sutradara ingin memperlihatkan ekspresi kebahagiaan Rio ketika melihat pemandangan yang ada di depannya. Pada potongan shot yang kedua jarak kamera yang digunakan untuk memvisualisasikan pemandangan sekitar Rio dan Rakha adalah long shot. Karena Anggy Umbara ingin menampilkan pemandangan pedesaan yang masih berupa padang rumput luas dan hewan-hewan yang sedang berkeliaran bebas sambil memakan rumput. Kemudian dalam adegan yang ketiga Rakha, Willy dan Rio sedang menikmati sarapan di sebuah restoran padang. Jarak kamera yang digunakan dalam adegan ini adalah medium long shot. Dimana sang sutradara ingin memperlihatkan ketiga tokoh tersebut sedang membicarakan sebuah hal yang sangat menarik dan setting tempatnya pun sedikit diperlihatkan yaitu disebuah meja di restoran padang. Adegan selanjutnya memvisualisasikan mobil Rakha dan teman-teman menabrak sesosok pria misterius. Pada adegan ini menggunakan jarak kamera extreme long shot. Memperlihatkan secara jelas dari luas ruangnya mobil Rakha menabrak pria misterius tersebut diperjalanan. Pada adegan kelima, dua frame digabungkan menjadi satu agar seluruh gambar terlihat. Jarak kamera yang digunakan adalah medium close up. Sang sutradara memperlihatkan ekspresi pemain-pemainnya. Rio yang tampak antusias dengan kehadiran pria misterius, Rakha yang penasaran dengan siapa sebenarnya pria misterius dan Willy yang tampak kesal karena Rakha mengizinkan pria itu turut serta dalam mobil Rakha. Potongan adegan selanjutnya, jarak kamera yang digunakan adalah full shot memperlihatkan Rakha memukul kedua temannya hingga terjatuh. Dan dibelakangnya terdapat pemandangan sebuah perkebunan di sebuah desa. Mereka bertengkar karena mobil Rakha hilang dan mereka saling menyalahkan satu sama lain. Secara keseluruhan, adegan-adegan di atas memiliki beberapa karakter sinematografi. Jarak kamera yang digunakan dalam adegan-adegan tersebut adalah medium shot, long shot, medium long shot, extreme long shot, medium close up dan full shot. Pencahayaan yang digunakan cenderung menggunakan sumber cahaya utama key light dengan kualitas hard light yang memperjelas objek. Setting yang digunakan dalam semua adegan adalah shot on location. Aspek suara dan editing di dalam adegan ini memakai dieges sound dan non dieges sound dengan di dominasi dengan tipe montase dan cut in yang diiringi dengan musik instrumental. Dalam adegan di atas ada percakapan diantara Rakha dan Willy saat mereka sedang menikmati sarapan di sebuah restoran padang, berikut adalah percakapan tersebut: Rakha : “Ya intinya lo zina aja gitu setelah kita ngaji bareng dari kelas 3 SD sampe lulus, pesantren kilat bareng waktu smp men. ” Willy : “Whats up with free sex men? You’re so naif bro. gaya orang pacaran jaman sekarang juga free sex, chill out men. Lo aja yang gak pernah pacaran. Jangan sok ngejudge deh bro. sok moralis, sok suci, norak. Lo kalo mau taubat nanti aja kalo udah tua. ” Rakha : “Ooh jadi maksud lo noraknya entar aja kalo udah tua gitu? Ya tadi lo bilang katanya taubatnya nanti aja kalau udah tua. Udah jadi moralis dong lo. Norak juga dong lo. Gila men.. men.. will, hidup lo emang penuh prinsip dan komitmen. Gak munafik sih. Sama sekali gak munafik.” 2 Dalam percakapan yang dilakukan oleh Rakha dan Willy menggambarkan bahwa Rakha tidak setuju mengenai free sex yang marak terjadi saat ini dan seperti sudah menjadi lumrah dikalangan masyarakat tertentu. Tidak seperti Willy yang menganggap kalau free sex itu sah-sah saja jaman sekarang. Bagi Willy hidup hanya sekali dan harus mencoba segala hal selagi masih muda. Dan setelah tua barulah 2 Percakapan dapat dilihat pada durasi 00:21:50 taubat. Hal ini bertentangan dengan firman Allah SWT yang menyerukan umatnya agar bertaubat sesegera mungkin seperti dalam Al- Qur’an surat Al-Imran ayat 133:              “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang- orang yang bertakwa”. Al-Imran:133 3 Saat mereka sarapan, mereka mendiskusikan hal-hal sosial yang mungkin topiknya terlalu berat untuk dibahas saat sarapan. Mereka membahas asal-usul manusia, bagaimana awalnya manusia ada di dunia. Berikut percakapannya: Willy :”Katanya anak kuliahan. Masa teori Darwin aja gak mudeng.” Rakha : “Hal-hal kaya gini nih yang bikin gue males kuliah tau gak? Terlalu mengikuti dogma-dogma sains mereka.” Willy :”Whats up? suppose me” Rakha : “Ya itu tadi contohnya teori Darwin. Men.. Manusia pertama di dunia itu adalah Adam terbuat dari tanah liat. Bukannya dari monyet.. hewan bersel satu terus jadi ikan apalah itu namanya. Itu cuma karang- karangan mereka doang. Spekulasi, imajinasi yang mereka gabungin j adi yang namanya sains.” Willy : “Oke. Jadi semua sekolah-sekolah dan kampus- kampus di seluruh dunia salah gitu?” Rakha : “Gue lebih percaya sama buku yang usianya udah ratusan bahkan ribuan tahun Al- Qur’an daripada buku original spesiesnya Darwin yang paling usianya baru 100 tahun- nan yang lalu.” 3 Surat Ali-Imran ayat 133 Willy : “Ya elah kan udah dibikin lebih modern. Lebih mutakhir dong kebenarannya.” Rakha : “Willy, lo udah baca bukunya belum sih? Dia aja masih binggung sama teori missing link dari satu spesies ke spesies lainnya. Terus lo liat, gara-gara bukunya dia ada satu budaya yang namanya rasisme. Jadinya apa men? Perang dimana-mana. Non sense bro menurut gue semua manusia itu sama. Yang nentuin keunggulan mereka cuma dari sikap, perilaku sama moncong- moncongnya.” Rio :”Kalau yang terakhir-terakhir gue setuju. Tapi, yang teori Darwin…” Rakha : “Yo..yo gini, kalau lo berdua percaya teori Darwin berarti lo gak percaya sama Tuhan yang bilang bahwa manusia pertama di dunia itu adalah Adam. Simple kan? Emang berat sih benturan antara sains sama agama. Tapi kalo gue udah settle pendirian gue men..manusia ya manusia. Nah kalo monyet ya lo berdua..” 4 Dari percakapan diatas Rakha keliatan sangat tidak setuju dengan teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia merupakan revolusi dari monyet. Lalu secara tahap demi tahap berubah menjadi manusia. Menurut Rakha jika kita percaya teori Darwin maka kita tidak percaya bahwa Adam adalah manusia pertama yang Allah turunkan ke bumi. Sementara Willy dan Rio merasa mana mungkin teori yang sudah diakui di seluruh dunia itu salah. Bagi Rakha memang berat menyatukan sains dan agama namun Rakha lebih percaya pada buku yang sudah bertahun-tahun atau berabad-abad yaitu Al- Qur’an dan Al-hadits daripada buku yang diciptakan manusia 4 Percakapan dapat dilihat pada durasi 00:22:57 dan usianya baru seratus tahunan. Allah SWT berfirman dalam suratnya Al-Baqarah ayat 30-31                                                “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuni-Mu dan menyucikan nama- Mu?” Dia berfirman, “Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 31 Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian Dia perlihatkan ke pada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada- Ku nama semua benda ini, jika kamu benar” 5

2. Adegan 2 Perjalanan masing-masing

Pada adegan selanjutnya adalah Rakha, Willy dan Rio menghadapi konflik masing-masing. Rakha yang berkali-kali kehilangan browniesnya dan harus bolak- balik ke toko kue tersebut untuk membeli brownies amanah terakhir dari neneknya. Dimulai dari peristiwa hilangnya mobil Rakha yang membuat persahabat mereka retak dan melanjutkan perjalanan masing-masing. Rakha menuju kantor polisi terdekat untuk melaporkan kehilangan mobilnya dan kembali menuju toko kue Mama 5 Surat Al-Baqarah ayat 30-31 Cake. Lalu dia bertemu dengan seorang gadis bernama Mawar yang ditemuinya di toko brownies Mama Cake. Mereka dipaksa foto bersama untuk kenang-kenangan toko tersebut. Rakha dan Mawar bertemu kembali di stasiun Bandung karena sama-sama akan pulang ke Jakarta. Di sanalah mereka resmi berkenalan yang dilanjutkan dengan Mawar menemani Rakha makan siang di sebuah restoran burger di stasiun. Mereka awalnya sedikit canggung karena baru pertama kali bertemu. Saat makan siang di restoran burger mereka saling diam, dan tiba-tiba Mawar tertawa karena dia merasa mereka berdua tampak lucu ketika masing-masing sibuk berfikir obrolan apa yang pas untuk dibicarakan. Setelah itu suasana menjadi cair. Mereka asik bercerita, Rakha bercerita mengenai masalah dia selama ini. Rakha yang menjadi mahasiswa abadi karena tidak menyukai jurusan yang dia ambil merupakan paksaan dari ayahnya, mmenurut Rakha dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk hidupnya. Namun menurut Mawar, Rakha bisa menjadi apa yang dia mau. Karena Rakha tau apa yang dia sukai dan apa yang tidak dia sukai dalam hidup. Karena terlalu asyik berbincang- bincang, ketika mereka berpisah karena berbeda gerbong Rakha baru menyadari kalau brownies Mama Cake-nya tertinggal di restoran. Ketika Rakha kembali kesana ternyata browniesnya sudah tidak ada. Dengan kesal Rakha kembali lagi menuju toko kue Mama Cake. Ini untuk ketiga kalinya dia kembali dalam waktu sehari. Setelah brownies Mama Cake sudah ditangan, Rakha hendak pulang ke Jakarta menggunakan kereta api. Namun ternyata jadwal untuk kereta menuju Jakarta sudah habis. Rakha sangat kecewa. Dia