Definisi Dakwah Ruang Lingkup Dakwah

kebahagiaan baik dunia maupun akhirat kelak dengan cara merealisasikan nilai- nilai Islam dalam segala aspek kehidupan di dunia.

3. Subyek Dakwah

Berdakwah adalah wajib hukumnya dikerjakan oleh setiap muslim. Hukum wajib menunjukkan bahwa diharuskannya sesuatu untuk dikerjakan. Subyek dakwah adalah orang yang melakukan kegiatan dakwah, yaitu orang yang berusaha mengubah situasi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT, baik secara individu atau kelompok organisasi sekaligus sebagai pemberi informasi dan pembawa misi, atau lebih jelas disebut da’i. 22 Tugas pelaksana dakwah adalah hubungan masyarakat yang berperan sebagai konsultan agama, sebagai pemimpin dan berfungsi sebagai dokter atau psikiater, dalam rangka ikut serta memecahkan problema kehidupan masyarakat manusia yang sangat luas dan multikompleks itu. Untuk itu, seorang da’i juga harus diperlengkapi dengan pengetahuan yang cukup luas karena tugasnya sangat berat. M. Ghazali menegaskan bahwa dua syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang juru dakwah yaitu pengetahuan mendalam tentang islam, dan juru dakwah harus memiliki jiwa kebenaran ruh yang penuh dengan kebenaran, kegiatan, kesadaran, dan kemajuan. 23 22 M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah Surabaya: Al-Ikhlas, 1993, cet. Ke-1. h.179 23 Hasjmy As Sidiqi, Dushur Dakwah Menurut Al-Quran, Jakarta: Bulan Bintang, 1994, h.167

4. Obyek Dakwah

Objek dakwah disebut juga dengan mad’u atau sasaran dakwah. Mereka adalah orang-orang yang diseru, dipanggil atau diundang untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar . Jelas sekali bahwa objek dakwah adalah manusia mulai dari individu, keluarga, kelompok, golongan, kaum, massa, dan umat seluruhnya. Masyarakat yang beraneka ragam latar belakangnya merupakan sasaran objek dakwah. Selain itu sasaran dakwah harus mampu mencakup segala aspek kehidupan secara utuh, baik sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sasaran dakwah berawal dari diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, bahkan dunia. Sasaran dakwah secara sistematis dibagi menjadi beberapa bagian: a. Individu Sasaran dakwah terhadap diri sendiri individu merupakan suatu yang esensial sekali. Sebab, jika seorang da’I menanamkan kebaikan dalam dirinya maka akan mempengaruhi segala tingkah lakunya. Dengan begitu, untuk dapat diterima oleh sasaran dakwah atas apa yang disampaikan da’i dan untuk mengharapkan respon sasaran dakwah mengikuti ajarannya, maka da’i harus memberikan teladan yang baik. b. Keluarga Didalam keluarga, orang tua merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan ajaran agama kepada anak-anaknya dan orang tualah yang dapat memberikan pengaruh ke dalam diri anak dalam pergaulannya sehari-hari. c. Masyarakat Masyarakat umat manusia sebagai sasaran dakwah merupakan kumpulan individu yang beraneka ragam. Oleh karena itu, hendaknya seorang da’i mengadakan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai sasaran dakwah. Kegiatan dakwah sangat ditentukan oleh sasaran dakwah, karena tanpa adanya sasaran dakwah maka dapat dikatakan dakwah itu pada hakekatnya tidak ada. Dengan demikian, masyarakat sebagai sarana dakwah mencakup berbagai aspek kehidupan yang memiliki strata sosial yang berbeda-beda, yang semuanya harus dihadapi secara proporsional dari para da’i.

5. Materi Dakwah

Materi dakwah disini yakni isi pesan-pesan atau ajaran-ajaran Islam yang bersumber pada Al-qur’an, Hadits dan Ijtihad. Karena dari ketiganya itu merupakan sumber pokok ajaran Islam yang tidak boleh lepas ketika berbicara masalah Islam. Tradisi para sahabat yang menuliskan apa-apa yang diwahyukan Allah SWT dan juga menuliskan apa-apa yang bersumber dari Rasulullah yang dikenal dengan As-sunnah 24 sedangkan pengembangannya kemudian akan mencakup seluruh kultur Islam yang murni yang bersumber dari kedua pokok Islam itu, sebagaimana yang tertuang dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 59: 24 Asep Syamsul M. Ramli, Jurnalistik Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1999 cet ke-1 h. 95