beberapa geophone. Sedangkan data yang digunakan dalam pengolahan data seismic harus tersusun berdasarkan urutan trace dimana data yang diolah
tersusun sesuai time series gelombang yang tersusun berdasarkan urutan waktu. Dalam multiplexer, format sequential series dipakai karena
perekaman dilakukan dengan banyak trace dalam waktu yang bersamaan. Jadi proses demultiplexing digunakan untuk mengubah format data dari sequential
series menuju time series
[5]
.
2.7.2. Geometry Match
Data seismic yang diperoleh pada flow read data hanya memiliki informasi untuk setiap tracenya dengan trace header Field File ID FFID dan
channel saja. Sehingga data tersebut belum tentu berarti jika tanpa informasi dari observer report tentang proses perekaman pada saat dilapangan. Dimana
informasi mengenai geometri lapangan sangat penting untuk mendefinisikan trace header pada raw data yang belum sepenuhnya terisi pada display raw
data. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses pengolahan data selanjutnya
[6]
.
2.7.3. Trace Editing
Selama proses akuisisi dilakukan seringkali hasil rekaman terganggu oleh beberapa sebab, seperti pembalikan polaritas, trace mati, berbagai jenis
noise Ground roll, koheren dan random noise yang jika tidak dihilangkan terlebih dahulu akan sangat mengganggu dalam proses pengolahan data
[5]
. Dalam pengolahan data seismik 2 subflow utama dalam flow Editing ini yaitu
Trace Muting
Trace muting adalah pengeditan yang dilakukan dengan cara membuangmemotong bagian-bgian trace pada zona tertentu.
Trace KillReverse
Trace dengan data yang jelek sekali atau trace yang mati akan sangat sulit sekali untuk dikoreksi, karena itu akan kita buang. Killing adalah
menghilangkan atau membuang trace-trace yang rusakmati dan trace yang mempunyai noise yang tinggi dengan cara memberikan nilai nol pada
matrik trace tersebut sementara.
2.7.4. Koreksi Statik
Maksud dari koreksi statik adalah menghilangkan pengaruh topografi terhadap sinyal
– sinyal seismik yang berasal dari lapisan pemantul. Topografi permukaan tanah yang umumnya tidak rata akan mengakibatkan bergesernya
waktu datang sinyal – sinyal refleksi dari waktu yang diharapkan. Topografi
permukaan tanah ini mempengaruhi ketinggian titik tembak shot point maupun geofon reiceifer bila dihitung terhadap bidang referensi atau datum
yang datar. Koreksi statik juga bertujaun untuk menghilangkan pengaruh lapisan lapuk yang umumnya mempunyai kecepatan sangat rendah bila
dibandingkan dengan lapisan-lapisan batuan yang ada dibawahnya. Setelah koreksi statik maka shot dan geofon seolah-olah diletakan pada bidang
datum
[5]
. Untuk shot point yang diletakkan di bawah lapisan w-z perhatikanlah gambar
berikut ini :