Analisa Kecepatan Koreksi Residual Statik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Seismik Sebelum Analisa Kecepatan

Sebelum memasuki proses analisa kecepatan harus diperhatikan dahulu data yang akan digunakan untuk proses tersebut. Input data sebagai masukan harus sudah tidak domina lagi terhadap noise, sehingga semblance akan menunjukkan koherensi maksimum kecepatan yang tepat. Berikut adalah data yang belum mengalami proses- proses reduksi noise Gambar 4.1. Display sinyal-sinyal seismik pada raw data Firs Break Ground roll Refleksi Refleksi Terlihat bahwa data seismik yang terekam masih terinfeksi noise, sehingga tidak bisa dijadikan masukan untuk proses analisa kecepatan. Oleh karena itu diperlukan proses-proses untuk mengurangi noise tersebut sehingga refleksi yang diharapkan terlihat baik. Proses – proses ini terdiri dari beberapa langkah penting yaitu Editing, Static Correction, TAR True Amplitude Recovery, dan Deconvolution. Berikut adalah hasil dari proses-proses tersebut terhadap raw data Gambar 4.2. Hasil dari proses Pre-processing terhadap raw data Proses akhir dari Pre-processing adalah proses dekonvolusi sehingga data masukkan untuk proses analisa kecepatan adalah data yang telah kena proses dekonvolusi Gambar 4.2, karena dapat dilihat pada gambar bahwa data sudah

1. Editing

2. Koreksi Statik 3. TAR

4. Dekonvolusi

mengalami proses pengurangan noise seperti ground roll dan yang lainnya sehingga terlihat jelas refleksi-refleksi yang muncul.

4.2. Hasil Proses Analisa Kecepatan Pertama

Analisa kecepatan dalam tugas akhir ini dilakukan dua kali yaitu setelah preprocessing yang disebut velan 1 dan setelah koreksi residual statik yaitu velan 2. Pada data terdapat 1163 CDP dimulai dengan nomor CDP 396 hingga CDP 1559, dan analisa dilakukan hanya pada beberapa CDP saja yang kemudian hasil dari analisa yaitu picking atau pemilihan kecepatan di interpolasi kesemua CDP setelahnya. Pada setiap CDP yang di analisa di tampilkan semblance panel berupa kontur-kontur yang mewakili kumpulan kecepatan dalam CDP gather yang mana pemilihan kecepatan dilakukan pada kontur yang memiliki kecepatan maksimum dalam samblance panel. Sebagai acuan dalam metode semblance ini dapat digunakan pula function stack panel dan dynamic stack panel untuk melakukan pemilihan kecepatan dengan melihat beberap fungsi kecepatan pada pola kemenerusan refleksi gelombangnya. Dalam pemilihan kecepatan dengan menggunakan samblance panel ini dapat diterapkan pula fungsi koreksi NMO yang bertujuan untuk melihat kualitas picking terhadap koreksi sebelum dilakukan proses tersebut. Pada velan 1 analisa dilakukan pada setiap kenaikan 60 nomor CDP sehingga didapatkan 18 nomor CDP yang akan di analisa dan sisanya akan di interpolasi dari hasil pemilihan kecepatan. Hasil dari proses velan 1 ini yaitu berupa display samblance untuk 18 nomor CDP yang menunjukkan nilai kecepatan dengan kontur yang di plot pada domain kecepatan dan waktu. Lalu dari hasil display samblance didapatkan yaitu untuk range nomor CDP awal dari CDP 456 hingga CDP 696 menunjukkan pola semblace yang tidak baik sehingga menyulitkan untuk melakukan pemilihan kecepatan pada semblance tersebut. Selain ketidakteraturan, display semblance pada CDP tersebut tidak menunjukkan nilai kontur kecepatan maksimum yang tepat. Hal ini mungkin dapat menyebabkan ketidak munculan even reflektor pada saat stacking nantinya. Berikut adalah display semblance untuk sampel range CDP awal Gambar 4.3. Display semblance CDP 516, 576, dan 636 sebagai sempel range CDP awal