Gambar 2.4. Geometry lintasan sinar gelombang
2.7. Pengolahan Data Seismik
Sebelum dilakukan analisa kecepatan harus diketahui terlebih dahulu proses-proses pengolahan data yang mempengaruhi analisa kecepatan tersebut.
Proses tersebut adalah usaha untuk meningkatkan SN ratio sehingga didapatkan nilai kecepatan yang tepat nantinya. Berikut adalah proses-proses yang
berhubungan dengan analisa kecepatan
[9]
2.7.1. Reformat Data
Pada umumnya data seismic yang terekam dilapangan tersimpan dalam format sequential series gelombang yang mewakili deret jarak dimana
format data tersusun berdasarkan urutan waktu perekaman dari gabungan
beberapa geophone. Sedangkan data yang digunakan dalam pengolahan data seismic harus tersusun berdasarkan urutan trace dimana data yang diolah
tersusun sesuai time series gelombang yang tersusun berdasarkan urutan waktu. Dalam multiplexer, format sequential series dipakai karena
perekaman dilakukan dengan banyak trace dalam waktu yang bersamaan. Jadi proses demultiplexing digunakan untuk mengubah format data dari sequential
series menuju time series
[5]
.
2.7.2. Geometry Match
Data seismic yang diperoleh pada flow read data hanya memiliki informasi untuk setiap tracenya dengan trace header Field File ID FFID dan
channel saja. Sehingga data tersebut belum tentu berarti jika tanpa informasi dari observer report tentang proses perekaman pada saat dilapangan. Dimana
informasi mengenai geometri lapangan sangat penting untuk mendefinisikan trace header pada raw data yang belum sepenuhnya terisi pada display raw
data. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses pengolahan data selanjutnya
[6]
.
2.7.3. Trace Editing
Selama proses akuisisi dilakukan seringkali hasil rekaman terganggu oleh beberapa sebab, seperti pembalikan polaritas, trace mati, berbagai jenis
noise Ground roll, koheren dan random noise yang jika tidak dihilangkan terlebih dahulu akan sangat mengganggu dalam proses pengolahan data
[5]
. Dalam pengolahan data seismik 2 subflow utama dalam flow Editing ini yaitu