Tahapan Metode Seismik Akuisisi Data Seismik

 Trace Muting Trace muting adalah pengeditan yang dilakukan dengan cara membuangmemotong bagian-bgian trace pada zona tertentu.  Trace KillReverse Trace dengan data yang jelek sekali atau trace yang mati akan sangat sulit sekali untuk dikoreksi, karena itu akan kita buang. Killing adalah menghilangkan atau membuang trace-trace yang rusakmati dan trace yang mempunyai noise yang tinggi dengan cara memberikan nilai nol pada matrik trace tersebut sementara.

2.7.4. Koreksi Statik

Maksud dari koreksi statik adalah menghilangkan pengaruh topografi terhadap sinyal – sinyal seismik yang berasal dari lapisan pemantul. Topografi permukaan tanah yang umumnya tidak rata akan mengakibatkan bergesernya waktu datang sinyal – sinyal refleksi dari waktu yang diharapkan. Topografi permukaan tanah ini mempengaruhi ketinggian titik tembak shot point maupun geofon reiceifer bila dihitung terhadap bidang referensi atau datum yang datar. Koreksi statik juga bertujaun untuk menghilangkan pengaruh lapisan lapuk yang umumnya mempunyai kecepatan sangat rendah bila dibandingkan dengan lapisan-lapisan batuan yang ada dibawahnya. Setelah koreksi statik maka shot dan geofon seolah-olah diletakan pada bidang datum [5] . Untuk shot point yang diletakkan di bawah lapisan w-z perhatikanlah gambar berikut ini : Gambar 2.5. Prinsip dasar geometri koreksi statik D S = kedalaman shot point dihitung dari permukaan E S = elevasi shot point dihitung dari datum E D = elevasi datum V 1 = cepat rambat gelombang seismik di dalam w-z V 2 = cepat rambat gelombang seismik di dalam lapisan dibawah w-z Untuk sinar-sinar yang datang pada arah hampir-hampir normal, maka waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak dari shot ke datum adalah ∆t s = E s − D s − E d V 2 Waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh jarak dari datum ke permukaan adalah: ∆t g = ∆t s + t uh t uh = waktu uphole waktu rambat dari shot ke permukaan yang disebut sebagai koreksi statik dilapangan field static adalah ∆t s + ∆t g = E s − D s − E d V 2 + t uh Dapat dilihat dari persamaan diatas bahwa perlu diketahui nilai V 2 . Untuk mendapatkan nilai V 2 tersebut beberapa cara dapat dilakukan, seperti dengan memanfaatkan metode refraksi.

2.7.5. TAR True Amplitude Recovery

Merupakan fungsi penguat time-variant tunggal untuk mengembalikan harga amplitude seismik yang mengalami pelemahan sehingga setiap titik reflector seolah-olah datang dengan jumlah energi yang sama. Proses True Amplitude Recovery secara singkat dapat dirumuskan seperti persamaan dibawah ini [5] . h n∆t = gn∆t 1 Gn ∆t v. n∆t 10 αt−t 1 20 10 B 20 dengan catatan: h n ∆t adalah amplitudo yang telah mengalami TAR g n ∆t adalah amplitudo trace seismik yang terekam G n ∆t adalah besarnya gain amplifier  adalah koefisien atenuasi B adalah suatu konstanta ekperimental Gambar 2.6. Fungsi Gain dalam TAR

2.7.6. Dekonvolusi

Dekonvolusi merupakan proses yang digunakan untuk meningkatkan resolusi temporal dari data seismic dengan cara menganalisa wavelete seismic dasarnya. Sehingga dapat diartikan bahwa dekonvolusi adalah proses untuk