Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

2.4. Kerangka Pemikiran

Di daerah penelitian, komoditi kubis dipasarkan melalui jalur tataniaga ekspor dan jalur tataniaga lokal. Dalam tataniaga kubis secara lokal, ada beberapa pihak yang terlibat. Antara lain petani kubis, pedagang pengumpul yang dalam hal ini adalah gapoktan, pedagang pengecer, hingga akhirnya sampai ke konsumen. Untuk jalur tataniaga ekspor, pihak yang terlibat antara lain petani, kelompok tani, dan eksportir. Setiap pihak yang terlibat adalah lembaga tataniaga. Setiap lembaga tataniaga melakukan fungsi-fungsi tataniaga seperti fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan, pengepakan, standarisasi, pembiayaan, dan informasi pasar. Masing-masing lembaga tataniaga, sesuai dengan kemampuan dimiliki, akan melakukan fungsi pemasaran ini secara berbeda-beda. Karena perbedaan kegiatan yang dilakukan, maka tidak semua kegiatan dalam fungsi kegiatan pemasaran dilakukan oleh lembaga tataniaga. Karena perbedaan inilah, maka biaya tataniaga menjadi berbeda di tiap tingkat lembaga pemasaran, dan begitu juga tingkat harga, share margin di setiap lembaga pemasaran. Apabila nilai share margin telah diketahui, maka akan didapat nilai efisiensi tataniaga. Setelah efisiensi tataniaga lokal dan ekspor didapat, maka dapat dikomparasikan jalur tataniaga yang paling efisien antara lokal dan ekspor. Universitas Sumatera Utara Tataniaga Kubis Fungsi Tataniaga Petani Fungsi Tataniaga 1.Pembelian Poktan 1.Pembelian 2.Penjualan 2.Penjualan 3.Pengangkutan 3.Pengangkutan 4. Penyimpanan 4.Penyimpanan 5. Pengemasan Pedagang Pengecer Eksportir 5.Pengemasan 6.Standarisasi 6.Standarisasi 7.Pembiayaan Konsumen dalam negeri Kosumen luar negeri 7.Pembiayaan Biaya Tataniaga Biaya Tataniaga Harga Harga Price Spread Price Spread Share Margin Share Margin Efisiensi Efisiensi Komparasi Keterangan: : Ada Hubungan Gambar 1. Skema Pemikiran Universitas Sumatera Utara

2.5. Hipotesis Penelitian