atau standar kubis yang harus dipenuhi oleh Kelompok Tani Bunga Sampang. kriteria tersebut adalah kelompok tani harus mampu memenuhi minimal 20 ton
kubis setiap kali menjual dan kubis yang dijual memiliki bobot 1,5 – 2 kg per satu
buah kubis. Artinya, kubis tidak boleh terlalu kecil dan tidak boleh terlalu besar. Selain itu, kondisi kubis juga harus segar dan bersih dari hama. Penjualan kubis
ke eksportir biasanya dilakukan satu kali dalam seminggu. Kubis yang tidak memenuhi standar ekspor akan dijual ke pedagang pengecer yang ada di daerah
Kabupaten Simalungun.
4.4. Karakteristik Eksportir
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pemasok buah dan sayuran ke Singapura selama periode tahun 80 an. Namun pada lima tahun terahir, kontribusi
Indonesia dalam memasok kebutuhan buah dan sayuran Singapura menurun. Pada tahun 2010 kontribusi Indonesia terhadap kebutuhan buah dan sayuran Singapura
kurang dari 10 saja. Keadaan ini menjadi sangat ironis mengingat potensi agronomis untuk buah dan sayur tropis Indonesia sangat besar.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah melakukan akselerasi ekspor
hortikultura khususnya ke Singapura. Bagian dari kegiatan ini adalah pembinaan Kelompok Tani Poktan. Pemerintah juga menghadirkan pihak swasta yang akan
menjadi mitra petani anggota Poktan yang akan bertindak sebagai eksportir, dengan kata lain dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk
hortikultura ekspor pemerintah memfasilitasi petani melalui Poktan dengan eksportir dalam sebuah sistem kemitraan agribisnis.
Universitas Sumatera Utara
Daerah Sumatera Utara sudah ada beberapa Gapoktan dan kelompok tani yang melakukan kegiatan kemitraan dengan perusahaan
– perusahaan eksportir baik yang dilakukan secara formal atau informal.
Di Simalungun sendiri khususnya di Kecamatan Purba terdapat kelompok tani yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan eksportir, yaitu kelompok
tani Bunga Sampang.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, eksportir yang menjalin kemitraan dengan kelompok tani Bunga Sampang adalah PD Rama Putra. Kerjasama
kemitraan ini telah terjalin sejak tahun 2013, namun kerjasama kemitraan ini masih kerjasama informal. PD Rama Putra merupakan salah satu perusahaan
eksportir yang menjadi mitra petani dalam kegiatan ekspor hortikultura ke Singapura, Malasya, Taiwan, dan Korea Selatan. Perusahaan ini mendapat
kepercayaan dan pengakuan dari pelanggannya, bahkan perusahaan ini adalah salah satu perusahaan eksportir yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk
menjalin kerjasama dengan kelompok tani. Dalam Penelitian ini, kubis yang dibeli PD Rama Putra dari Kelompok Tani
Bunga Sampang dijual ke Singapura. Pengangkutan Kubis tersebut menggunakan jalur transportasi laut, yaitu melalui Pelabuhan Belawan di Indonesia menuju ke
Pelabuhan Pasar Panjang di Singapura. Pengiriman jalur laut ini menggunakan jasa Pengiriman Ekspedisi.
Setelah kubis sampai di pelabuhan Singapura, Kubis tersebut akan diterima oleh Perusahaan dagang Singapura kemudian dijual untuk ke konsumen Luar
Universitas Sumatera Utara
Negeri. Karena keterbatasan dalam penelitian ini, ruang lingkup yang diteliti oleh peneliti hanya sampai pada tingkat eksportir.
4.5. Karakteristik Pedagang Pengecer