a. Fungsi Jiwa
Menurut fungsi jiwa Tevano merupakan pribadi yang rasional perasa. Fungsi ini yang sangat mendominasi dari fungsi-fungsi dari yang lain dalam diri Tevano. Tevano orang yang
banyak menggunakan perasaan dalam melakukan sesuatu. Tevano berani mengambil keputusan dan optimis akan berhasil. Tevano menyakini apa yang diputuskannya telah benar tampak dari
perilakunya, ia merasa yakin bahwa keputusannya menolak permintaan ayahnya untuk melanjut kuliah S2 di luar negeri benar dan ia lebih memilih menjadi seorang guru di pedalaman
Kalimantan. Tevano memiliki tekad yang kuat untuk dapat mewujudkan impiannya menjadi seorang pengajar. Dia nekat meninggalkan rumah dan keluarganya untuk berangkat ke desa
Meliau pedalaman di Kalimantan Barat demi menjadi seorang pengajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan fungsi jiwa yang dominan dalam diri
Tevano adalah perasa. Jadi kepribadian Tevano berdasarkan fungsi jiwa adalah perasa. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan sifat-sifat Tevano sebagai berikut.
1.Yakin dalam Membuat Keputusan Sifat Tevano yang yakin dalam membuat keputusan adalah dia merasa yakin bahwa
keputusannya untuk pergi ke Kalimantan untuk menjadi seorang guru. Keputusannya menjadi seorang guru dan mengabdikan diri demi kebahagiaan anak-anak di SD Mini Penggerak. Hal ini
dapat dilihat dalam kutipan berikut: Ia bermaksud membeli beberapa buku untuk murid SD Mini Penggerak di
Kampung Meliau. Rupanya langkah untuk ke Kalimantan sudah mantap. Kini, hati Vano sudah sangat mantap untuk pergi ke Kalimantan menjadi guru, mengabdikan
diri, dan membagi kebahagiaan untuk SD Mini Penggerak.
MI: 39
Keputusan Tevano untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang guru mendapat hambatan dari ayahnya, tetapi dia merasa yakin bahwa keputusan yang telah diambilnya telah
tepat. Seperti dalam kutipan berikut ini: ”Memangnya, apa yang kamu sukai? Jadi guru? Tidak, tidak. Papa tidak akan
setuju dengan cita-citamu itu. Tidak ada masa depan yang cerah dengan kamu menjadi guru, Van.” Papanya menaikkan sedikit suaranya.”Tapi itu cita-cita Vano
sejak kecil, Pa. Sejak kecil Dan Vano ingin mewujudkannya.” Vano meyakinkan Papa. Suaranya sengaja ia sejajarkan.
MI:11
Kutipan di atas tergambarkan walaupun ayahnya melarang Tevano menjadi seorang pengajar, dia tetap yakin dalam keputusannya menjadi seorang guru dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Tevano akhirnya berangkat ke Kalimantan Barat dan mewujukan cita-citanya menjadi seorang guru di SD Mini Penggerak.
Tevano juga yakin dalam keputusannya untuk anak-anak harus mengikuti perlombaan baca puisi antarsekolah. Ini merupakan kesempatan baik bagi anak-anak untuk ikut lomba yang
selama ini tidak pernah ikut dalam lomba tersebut. Tevano merasa yakin anak-anak akan menyetujui ikut lomba dan dia optimis anak-anak akan dapat memenangkan lomba tersebut.
Kesempatan ini merupakan kesempatan yang baik bagi anak-anak untuk biasa mengenal dunia luar. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:
“Ini kesempatan bagus. Anak-anak pasti menyetujuinya. Saatnya sekolah ini mengepakkan sayap. Anak-
anak bias tahu dunia luar sana juga. Saya sangat setuju.” Vano terlihat bersemangat.
MI:138
Kutipan di atas dapat disimpulkan Tevano sangat yakin anak-anak akan ikut dalam perlombaan baca puisi antarsekolah. Tevano merupakan seorang yang sangat yakin dalam
membuat keputusan dan berusaha mewujudkan keputusan yang telah diambilnya tersebut. Dalam mengambil keputusan dia selalu menggunakan perasaannya.