langkah yang ditinggalkan, tindakan tesebut disebut incomplete surgical staging
. Langkah-langkah yang sering ditinggalkan adalah omentektomi, limfadenektomi,
biopsi peritoneum pelvis dan diafragma. Insisi mediana pada saat memulai surgical staging, khususnya pada wanita berusia muda, sebaiknya tidak melewati umbilkus.
Perluasan insisi baru dilakukan jika hasil pemeriksaan potong beku menunjukkan keganasan.
2
2.3.5. Stadium Kanker Ovarium
Stadium kanker ovarium disusun menurut keadaan yang ditemukan pada operasi eksplorasi. Stadium tersebut menurut International Federation of Gynecologist and
Obstetricians FIGO 2000.
26
Tabel 2.6. Stadium Kanker Ovarium Menurut International Federation of Gynecologist and Obstetricians FIGO 2000.
26
Stadiu m
Keterangan
I Tumor terbatas pada ovarium
IA Tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul tumor utuh, tidak ada
pertumbuhan dipermukaan ovarium, tidak ada sel tumor cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum
IB Tumor terbatas pada dua ovarium, tidak ada pertumbuhan tumor pada
permukaan kapsul, tidak ada sel tumor cairan asites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum.
IC Tumor terbatas pada satu atau dua dengan salah satu faktor dari
kapsul tumor yang pecah, pertumbuhan tumor pada permukaan kapsul, ditemukan sel tumor ganas pada cairan asites ataupun bilasan
rongga peritoneum.
Ferry M.Simatupang : Keakuratan Potong Beku, Sitologi Imprint Intraoperasi Dan Gambaran USG Dalam Diagnosis Kanker Ovarium Di RSUP. H.Adam Malik, 2009
USU Repository © 2008
II Tumor pada satu atau dua ovarium dengan perluasan di pelvis
IIA Tumor meluas ke uterus dan atau ke tuba tanpa sel tumor dicairan
asites ataupun bilasan rongga peritoneum. IIB
Tumor meluas ke jaringan organ pelvis lainnya tanpa sel tumor di cairan asites ataupun bilasan rongga peritoneum
IIC Perluasan di pelvis IIA atau IIB dengan ditemukan sel tumor di cairan
asites atau bilasan rongga peritoneum. III
Tumor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor pada rongga peritoneum diluar pelvis dengan atau metastasis ke
kelenjar getah bening regional. IIIA
Metastasis mikroskopik diluar pelvis IIIB
Metastasis makroskopik diluar pelvis dengan besar lesi metastasis yang kurang atau sama dengan 2 sentimeter.
IIIC Metastasis makroskopik diluar pelvis dengan besar lesi metastasis
yang lebih dari 2 sentimeter dan atau metastasis ke kelenjar getah bening regional.
IV Metastasis jauh diluar rongga peritoneum
Ferry M.Simatupang : Keakuratan Potong Beku, Sitologi Imprint Intraoperasi Dan Gambaran USG Dalam Diagnosis Kanker Ovarium Di RSUP. H.Adam Malik, 2009
USU Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional retrospektif dengan mengumpulkan data untuk mengetahui keakuratan potong beku, sitologi imprint
intraoperasi, dan gambaran USG pada pasien dengan diagnosis tumor ovarium yang menjalani laparatomi.
3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik dan bekerjasama dengan bagian Rekam Medik RSUP. H. Adam Malik. Waktu
penelitian dilakukan mulai bulan januari 2009.
3.3. POPULASI PENELITIAN
Populasi penelitian adalah semua kasus yang didiagnosis sebagai tumor ovarium secara USG yang menjalani operasi laparatomi dengan pemeriksaan potong beku
danatau sitologi imprint intraoperasi di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik selama periode Januari 2005 – Desember 2008.
3.4. KRITERIA SAMPEL 3.4.1. Kriteria Penerimaan
1. Kasus tercatat dalam rekam medik di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik selama periode Januari 2005 – Desember 2008.
Ferry M.Simatupang : Keakuratan Potong Beku, Sitologi Imprint Intraoperasi Dan Gambaran USG Dalam Diagnosis Kanker Ovarium Di RSUP. H.Adam Malik, 2009
USU Repository © 2008