Uji Normalitas Pengujian Asumsi Klasik

lxxi 3. Koefisien regresi variabel BEP adalah positif sebesar 0,058. Hal ini menyatakan bahwa setiap kali terjadi kenaikan 1 satuan BEP, maka harga saham akan bertambah sebesar Rp 0,058. Dengan asumsi variabel lain tetap. 4. Koefisien regresi variabel EPS adalah positif sebesar 0,436. Hal ini menyatakan bahwa setiap kali terjadi kenaikan 1 satuan EPS, maka harga saham akan bertambah sebesar Rp 0,436. Dengan asumsi variabel lain tetap.

E. Pengujian Asumsi Klasik

Agar model persamaan regiesi linier berganda memberikan hasil yang representatif sesuai kriteria Best, Linear, Unbiased, Estimated BLUE, maka dilakukan uji asumsi dasar klasik sebelum model tersebut digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Persamaan yang dibangun harus memenuhi asumsi dasar : data berdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolinearitas, tidak ada gejala autokorelasi, dan tidak terjadi heterokedastisitas. Adapun uji asumsi dasar klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk seperti lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. lxxii 3 2 1 -1 -2 Regression Standardized Residual 10 8 6 4 2 Frequency Mean = -1.99E-15 Std. Dev. = 0.964 N = 43 Dependent Variable: LN Harga Saham Histogram Gambar 4.1 Histogram Variabel Dependen Sumber : Hasil olahan SPSS Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel terikat yaitu harga saham mempunyai distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Cara lain untuk menguji normalitas data dengan grafik adalah dengan melihat penyebaran data titik pada garis diagonal dari grafik normalitas Normal P-P Plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan lxxiii bahwa data berdistribusi normal. Namun jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob Dependent Variable: LN Harga Saham Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.2 Normal P-P Plot Sumber : Hasil olahan SPSS Pada scatter plot terlihat titik-titik yang tersebar di sepanjang garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data lxxiv berdistribusi normal. Namun, seringkali data kelihatan normal karena mengikuti arah garis diagonal, padahal belum tentu data tersebut berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov 1 sample KS yakni dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai Asym.sig 2-tailed taraf nyata = 0,05 maka data residual berditribusi normal, sebaliknya jika nilai Asym.sig 2-tailed taraf nyata maka data residual tidak berdistribusi normal. Tabel 4.12 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 43 .0000000 .60121968 .088 .075 -.088 .576 .895 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Res idual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah sebesar 0,895 lebih besar dari taraf nyata = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. lxxv

2. Uji Multikolinieritas