Uji Autokorelasi Uji Hipotesis Uji signifikasi Simultan Uji-F Uji Signifikasi Parsial Uji-t

xxvii

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan. Varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sedangkan bila varians tidak konstan disebut heteroskedastisitas Narchrowi 2006:109. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Hakim 2001:302, jika terdapat korelasi antara variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan: 1. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolonieritas yang serius 2. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius

4. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi bila observasi yang berturut-turut sepanjang xxviii waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya Narchrowi 2006:185. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian terhadap autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson DW test dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan DW Test Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 DW d L Tidak ada autokorelasi positif No decision d L ≤DW≤ d U Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-d L DW 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-d U ≤DW≤4- d L Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak d U DW 4-d U Sumber : Gujarati 1995:217 Keterangan : d L = Batas bawah d U = Batas atas

8. Uji Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis data melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Uji signifikasi Simultan Uji-F

Uji- F menunjukkan apakan semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat. H :b 1 =b 2 = b 3 = b 4 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas ROA, ROE, BEP, EPS terhadap variabel terikat harga saham perusahaan properti. xxix H 1 :b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas ROA, ROE, BEP, EPS terhadap variabel terikat harga saham perusahaan properti. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

2. Uji Signifikasi Parsial Uji-t

Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. H :b 1 =b 2 = b 3 = b 4 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas ROA, ROE, BEP, EPS terhadap variabel terikat harga saham perusahaan properti H 1 :b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas ROA, ROE, BEP, EPS terhadap variabel terikat harga saham perusahaan properti. Pengujian menggunakan uji-t dengan tingkat pengujian pada α = 5 derajat kebebasan degree of freedom atau df = n-k. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika – t tabel t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima jika t hitung t tabel dan t hitung -t tabel pada α = 5 xxx

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Anastasia 2003 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Properti di BEJ”. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Dari 33 perusahaan properti, hanya diambil 13 perusahaan, karena memiliki laporan keuangan secara lengkap tahun 1996 sampai dengan 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fundamental ROA, ROE, BV, DER, r dan resiko sistematik beta mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan properti secara bersama-sama, secara empiris terbukti bahwa hanya variabel book value yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan properti secara parsial. Situmorang 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method. Dari 34 perusahaan properti, hanya diambil 13 perusahaan. Periode penelitian mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel Basic Earning Power BEP yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan property sedangkan variabel lain seperti Economic Value added EVA, Return On Equity ROE, Earning per Share 21