Proses Programming Konsep Programming

program ke program berikutnya, dan terakhir yakni melakukan evaluasi dari hasil yang diperoleh dan membuat beberapa penyesuaian. 19 a. Memilih dan Menyeleksi Program Adapun atensi yang dilakukan terhadap media massa berhubungan dengan persepsi dan harapan khalayak terhadap media tersebut. Khalayak memiliki motivasi yang spesifik dalam menggunakan media beberapa fungsi media massa. 20 1. Surveillance, yaitu menginformasikan dan menyediakan berita. Berfungsu memberikan peringatan terhadap lingkungan, alat untuk mendapatkan berita mengenai ekonomi, dan masyarakat, serta mengekspos nilai-nilai dalam suatu peristiwa atau individu. 2. Correlation, yaitu menyeleksi, mengartikan, dan mengkritik. Berfungsi memperteguh nilai-nilai sosial, mempengaruhi kestabilitas sosial, memberikan status, memonitor dan mengatur opini publik, mengawasi pemerintah. 3. Transmission of culture, yaitu mewariskan. Berfungsi untuk meningkatkan kohensi sosial, menyebarkan pengalaman umum, mengurangi anomie rasa keterasingan, dan melanjutkan sosialisasi secara terus menerus. 4. Entertaiment atau hiburan. Berfungsi: mengisi waktu luang, escapism pelarian diri, menciptakan budaya massa dalam seni dan musik, serta meningkatkan selera atau pilihan. 19 Susan Tyler Eastman, Douglas A. Ferguson, Broadcast cable programming, Strategi Practices, 5 th Edition Wadsworth Publishing Company, 1992, h 6. 20 Severin Warner Joseph, Communication Theories: origins, methods, and uses in the mass media, 3 rd edition New york: Longman, 1992, h. 296. Itulah beberapa fungsi media massa yang menjadi pencarian tujuan bagi khalayak dalam memberikan atensinya kepada media. Bagian terpenting dari Programming adalah bagaimana mengerti keinginan ataupun kebutuhan audiens. Permintaan akan hiburan dapat berarti campuran antara program drama dan komedi. Sedangkan information Programming mengacu kepada hal-hal yang bersifat kebaruan atau novelty. Jenis program informasi lain yang dapat menarik banyak penonton adalah program infotainment yang merupakan perpaduan antara unsur hiburan dan informasi. b. Strategi Penjadwalan Televisi Stasiun Tv dapat menggunakan beberapa strategi penjadwalan agar program tersebut ditonton banyak orang. Startegi penjadwalan televisi yang mendominasi jam siaran prime time network televisi antara lain: hammocking, tentpoling, counterProgramming, blunting, stunting, blocking, bridging, lead-off, lead in, seamlessness. 21 1. Hammocking, yaitu menempatkan program baru atau program lemah di antara dua program yang sukses. 2. Tentpoling, yaitu penjadwalan dengan penempatan program yang sukses di antara kedua program baru atau lemah dengan tujuan menguatkan ketiganya. 3. Conter Programming, yaitu menjadwalkan program dengan menyajikan program yang jauh berbeda dari apa yang ditayangkan komperitor. Strategi ini juga dapat dilakukan dengan tidak 21 Susan Tyler Eastman, Douglas A. Ferguson, Broadcast cable programming, Strategi Practices, 5 th Edition Wadsworth Publishing Company, 1992, h. 118-121. memperhitungkan konsep demografis, melainkan mencoba meraih sejumlah permirsa yang „terabaikan’ yang bukan mayoritas. Contoh ABC pada hari senin menyayangkan program yang berbeda dengan stasiun televisi lain dengan tayangan Monday Night Football. 4. Blunting, yaitu menayangkan suatu episode yang menampilkan bintang tamu terkenal untuk melawan program baru, atau dengan menayangkan program spesial yang dibintangi selebriti terkenal. 5. Stunting, dalam rangka untuk meraih rating yang tingi, Programming dapat menyimpang dari hal biasa yang dilakukan. Contoh, serial baru komedi ditayangkan dua episode sekaligus, atau memindahkan suatu program ke jadwal yang berbeda untuk sementara waktu, menjadwalkan program spesial, ataupun dengan menambahkan bintang tamu. 6. Blocking stacking, strategi ini menggunkan teori audience flow yaitu menayangkan secara beruntun program sejenis pada suatu rentang waktu tertentu atau daypart. 7. Bridging, strategi ini tidak umum digunakan pada televisi komersial, melainkan lebih digunakan bagi televisi publik maupun televisi kabel. Adapun strategi ini dengan menayangkan program yang berdurasi panjang dan ditayangkan pada saat prime access dan berlanjut hingga saat prime time, selain itu, bridging dapat pula berupa penayangan program pada waktu yang ganjil. Contoh TBS menayangkan program pada 5 menit setelah satu jam. Dengan begitu permirsa dipaksa untuk menonton program TBS selanjutnya atau menonton program lain dengan terlambat 5 menit. 8. Lead-off : strategi penjadwalan yang menempatkan program kuat di jam siaran pertama pada saat prime time. 9. Lead-in : program yang cukup baguis dan ditempatkan sebelum program berikutnya agar penonton dari program sebelumnya mengikuti program berikutnya. 10. Seamiessness: program acara dimulai dengan menampilkan adegan yang dapat menarik perhatian dan judul serta credit tittle lainya dipersingkat. Ketika acara akan berakhir di berikan “bloopers” cuplikan beberapa adegan menarik agar penonton tetap menonton di stasiun tersebut hingga menonton ke program berikutnya. c. Evaluasi Industi penyiaran dan kabel televisi menggunakan beberapa pendekatan riset dalam mengevaluasi program dan pemirsa. Riset kualitatif berupaya menjelaskan mengapa orang menonton program tertentu. Programmers menggunakan data kualitatif untuk membantu memperbaiki isi program, memilih program dan melihat reaksi orang terhadap program.

C. Televisi

1. Pengertian Televisi

Televisi berasal dari bahasa yunani “tele” yang berarti jarak jauh dan “Vision” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya sudahakan oleh prinsip radio dan penglihatannya oleh gambar. 22 Dengan demikian televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. 22 Lathief Royidi, Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi Medan: Firma Rainbon, 1989, Cet. Ke-2, h. 221. Melihat jauh disini yaitu dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat studio televisi dan dapat dilihat dari tempat “lain” melalui sebuah perangkat penerima televisi set. 23 Pengertian televisi menurut Ensiklopedi Encarta disebutkan bahwa televisi adalah sistem pengiriman dan penerimaan gambar serta suara dengan sinyal elektronik yang dikirimkan melalui kawat atau kabel dan fiber optik atau dengan radiasi elektromagnetik. Sinyal-sinyal tersebut biasanya disiarkan dari stasiun televisi sebagai tempat produksi pada alat- alat penerimanya pada televisi yang ada di rumah atau diteruskan oleh penyedia jasa televisi kabel. Dengan pengertian di atas, lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sistem transmisi atau pancaran gambaran dan suara yang dihasilkan oleh kamera elektronik diubah menjadi gelombang elektro magnetik dan selanjutnya transmisi dilanjutkan melalui pemancar. Gelombang elektro magnetik ini diterima oleh sistem antena yang menyalurkan ke pesawat penerima pesawat televisi. Di pesawat televisi lalu gelombang elektro magnetik diubah kembali menjadi gambar dan suara yang dapat kita nikmati di layar televisi. Sedangkan pada televisi kabel gelombang elektro magnetik tersebut disalurkan melalui kabel ke pesawat penerima. Televisi sebagai suatu alat yang merupakan bagian dari suatu sistem yang besar, sehingga meskipun televisi seperti kotak hitam ajaib,