Program Siaran Televisi Televisi

Program televisi ialah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur vidio yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetik dan artistic yang berlaku. 31 Ada Empat yang harus diperhatikan dan menyiapkan program siaran televisi, yakni: 1. Pola siaran. Sebelum penata program menyusun acara siaran, terlebih dahulu harus menyiapkan pola siaran. Programmer akan mengumpulkan terlebih dahulu harus menyiapkan terlebih dahulu referensi-referensi yang diperlukan: kebijakan siaran dari pemimpin stasiun televisi, persoalan sosial budaya yang berkembang ditengah masyarakat, jangkauan siaran, hasil jarak pendapat penonton, pemasok-pemasok program, dan tentunya analisis bahan siaran yang mengacu pada kebijakan umum televisi. 2. Arahan pola siaran. Untuk memoleskan suaru acara siaran dibutuhkan wawasan arahan penyiaran program. Dari arahan itu diharapkan akan memperkuat posisi perusahaan atau instansi pertelevisian bersangkutan. Ada empat pedoman arahan penyiaran televisi, yaitu: a Penyiaran televisi diharapkan dapat menggalang dan menyalurkan pendapat umum yang konstruktif dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. b Dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kecerdasan kehidupan bangsa. 31 P.C.S. Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Scenario Televisi dan Audio, Jakarta: PT. Grasindo, 1993, Cet. Ke-1, h 9 c Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa. d Dapat menangkal pengaruh buruk terhadap tata nilai prikehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam. 3. Peubahan pola acara. Pola acara siaran dapat diubah sesuai keadaan. Karena, perubahan acara yang sering dilakukan dapat mengurangi simpati penonton. Penonton bisa menilai bahwa stasiun bersangkutan tidak professional, dan bisa berakibat penonton bisa meninggalkan saluran stasiun tersebut untuk berpindah kesaluran lain. Ada dua alasan mengapa ada perubahan pola acara? Pertama penempatan susunan acara harian dan mingguan ternyata tidak tepat. Dengan kata lain, ada kesalahan dalam menganalisis strategi sasaran yang ingin dicapai, yaitu tepat pada waktu yang sama. Akibat benturan ini acara lain untuk “bertanding” melawan acara di stasiun lainnya. 4. Sistem penempatan program siaran. Yang dimaksud dengan sistem penempatan program siaran, masing-masing adalah : a Program tahunan, perecanaan program tahunan berpijak pada tahun berlakunya manajemen stasiun televisi bersangkutan. b Program pekanan atau mingguan adalah susunan program siaran dalam setiap minggunya. c Program harian. Penyusunan program harian didasarkan pada beberapa banyak bahasa siaran jadi, bisa pula bahan siaran yang harus diproduksi terlebih dahulu. 32 32 RM Soeharto, Program Televisi Dari penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, Jakarta: IKJ Press, 2007, Cet. Ke-1, h. 5-15 Setiap program televisi punya sasaran yang jelas dan tujuan yang akan dicapai. Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam menyusun program siaran televisi, yaitu: 1. Landasan Filosofis yang mendasari tujuan semua program 2. Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program 3. Sasaran program 4. Pola produksi yang menyangkut garis besar isi program Karakter institusi dan manajemen sumber program untuk mencapai usaha yang optimum.

4. Media Massa Televisi

Media massa televisi merupakan alat komunikasi massa yang dapat menjangkau masyarakat dalam jumlah besar dan luas. Komunikasi massa melalui media televisi mengandung pengertian yaitu proses komunikasi antara komunikator organisasi media massa dengan komunikan khalayak yang tersebar luas, heterogen dan anonim melalui sarana media televisi. Proses komunikasi massa melalui media televisi terdiri atas beberapa unsur yaitu: sumber komunikator, transmitter, saluran media, penerima komunikan, umpan balik dan tujuan, serta gangguan noise yang ada di semua unsur tersebut. Adanya unsur umpan balik feedback adalah yang membedakan model komunikasi ini dengan model komunikasi sebelumya model komunikasi Lasswell, yang menganggap bahwa dalam proses komunikasi massa tidak ada umpan balik zero feedback. Model komunikasi DeFleur memberikan penjelasan lebih lengkap tentang fenomena komunikasi massa, namun dalam hal ini, sumber atau komunikator memperoleh umpan balik yang terbatas dari audiennya. 33 Dalam teori ini dikatakan bahwa umpan balik dalam komunikasi massa itu ada, tapi datangnya terlambat delayed. Orang pemirsa televisi mencoba memberikan respon terhadap apa yang disajikan media massa, respon itu berupa komentar, pendapat, saran, kritik, dan sebagainya, yang disampaikan kepada stasiun penyiaran atau program bersangkutan. Televisi sebagai salah satu media massa mempunyai fungsi dan kedudukan yang sama seperti halnya media massa lainnya, di antaranya sebagai sumber informasi, menghibur, memengaruhi, mendidik, dan kontrol sosial. Tiga fungsi utama media massa terhadap masyarakataudien yaitu: 1 Media berfungsi untuk memberitahu audien mengenai apa yang terjadi di sekitar mereka surveying the environment. 2 Melalui pandangan yang diberikan media terhadap berbagai hal yang terjadi, maka audien dapat memahami lingkungan sekitarnya secara lebih akurat correlation of environment part. 3 Pesan media berfungsi menyampaikan tradisi dan nilai-nilai sosial kepada generasi audien selanjutnya transmit social norms and 33 Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya dan Masyarakat Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 20.