mencapai masyarakat yang Islami dapat terwujud. Sedangkan pengertian dari media dakwah itu sendiri adalah alat objektif menjadi saluran untuk
menghubungkan ide dengan umat, dan juga membutuhkan suatu elemen yang vital dan itu merupakan urat nadi dalam totalitet dakwah.
46
Sebagai suatu elemen yang vital, tentu saja media dakwah harus benar-benar dapat berperan dalam usaha kesuksesan dakwah, dan sudah
seyogyanya apabila media dakwah dapat disesuaikan dengan kondisi mad`u yang dalam hal ini masyarakat yang sudah mengalami peradaban
yang tinggi. Ada beberapa media dakwah yang lain yang dapat digunakan oleh para aktivis dakwah da`i guna menunjang aktifitasnya :
a. Lisan, di mana yang termasuk bentuk ini adalah khutbah, pidato,
ceramah, kuliah, diskusi, seminar, musyawarah, Nasihat, ramah tamah, obrolan secara bebas, dan apapun yang dilakukan dengan
lidah atau suara. b.
Tulisan, di mana dakwah yang dilakukan di sini dengan perantaraan tulisan, seperti: Majalah, surat kabar, buletin, risalah, pamflet,
spanduk, dsb. Da`i yang spesial ini menguasai jurnalistik, yakni keterampilan mengarang dan menulis.
c. Lukisan, di mana dalam media ini adalah gambar-gambar hasil seni
lukis, photo, film cerita, dsb. Bentuk seni lukis ini banyak menarik perhatian orang dan banyak dipakai untuk menggambarkan suatu
maksud ajaran yang disampaikan kepada orang lain, termasuk komik- komik bergambar yang sangat digemari anak-anak.
46
Hamzah Ya`kub, Publisistik Islam, Tehnik Dakwah dan Leadership Bandung : CV. Diponogoro, 1992 Cet. ke-4, h.46.
d. Audio visual, di mana di sini dengan menggunakan suatu cara
penyampaian yang
sekaligus merangsang
penglihatan dan
pendengaran. Bentuk ini dilaksanakan dalam televisi, sandiwara, ketoprak, wayang, dll.
e. Akhlak, dan ini merupakan suatu penyampaian langsung yang
ditujukan dalam perbuatan nyata.
47
47
Hamzah Ya`kub, Publisistik Islam, Tehnik Dakwah dan Leadership Bandung : CV. Diponogoro, 1992 Cet. ke-4, h.47-48.
44
BAB III GAMBARAN UMUM MEDIA NUSANTARA CITRA TELEVISI
A. Gambaran Umum Media Nusantara Citra Televisi MNCTV
1. Sejarah Berdirinya Media Nusantara Citra Televisi MNCTV
Pada tanggal 23 Januari 1991 TPI lahir dengan sebuah idealisme besar, yakni memberikan pemerataan pendidikan diseluruh Tanah Air.
Untuk itu, pada awalnya TPI. Menyajikan tayangan pendidikan formal dengan menjamin kerja sama dengan TVRIDeppen dan Pustekom atau
Debdikbud. Dengan paket pendidikan formal yang ditayangkan dua kali sehari, yakni setiap pagi dan siang, TPI berharap dapat membantu
memeratakan program pendidikan sekolah di bagai wilayah Tanah Air, sampai pelosok-pelosok terpencil yang selama ini belum terjangkau
pendidikan formal.
1
Pada tahun 1997 adanya perubahan peraturan pemerintah, yang memberikan izin bagi kehadiran TV Swasta lain, seperti RCTI, SCTV,
Indosiar dan lain sebagainya. Keadaan ini sejalan dengan biaya operasional yang semakin meningkat, menjadi beban bagi TPI jika tetap
membawa misi pendidikan yang sama sekali tidak mengandalkan subsidi dari pemerintah. Untuk dapat tetap bertahan, para profesional pun direkrut
untuk menangani manajemen TPI. Sejalan dengan itu, diputuskan bahwa TPI tak lagi merupakan TV pendidikan, melainkan televisi keluarga, yang
bersifat komersial sebagaimana TV swasta lainnya. Bersamaan dengan itu
1
Company Profile PT. Cipta TPI Dokumentasi dari MNCTV. 2014
TPI juga merangkul mitra strategis, yakni Indosat dan Channel 7. Dan pada waktu yang besamaan, TPI menghentikan kerjasama dengan TVRI.
Sejak saat itu, secara bertahap TPI membangun sampai dengan saat ini, jumlahnya dicapai 15 transmisi diberbagai wilayah. Perkembangan TPI
mulai dirasakan berbagai pihak, namun tak sebesar yang direncanakan. Hal ini disebabkan adanya krisis moneter yang menimpa negeri ini.
Disamping itu, dengan dipertahankannya logo lama, membuat pemirsa masih tetap mengidentikkan TPI dengan misi pendidikan, yang membuat
ruang gerak TPI menjadi terbatas.
2
Pada tanggal 23 januari 2002, TPI telah memmasuki usia yang ke 11, inilah momentum yang tepat untuk memulai sebuah proses perubahan,
yaitu TPI sebelas tahun wajah baru dan semangat baru. Di tengah era kompetisi stasiun televisi yang semakin ketat, management TPI
memandang perlu untuk melakukan berbagai langkah yang strategis. Hal ini dilakukan agar pemirsa TPI itu sendiri. Dengan kata lain, TPI
mempertegas Positioning dalam dunia broadcast, yakni mempertahankan segmen pemirsa dari kelas ekonomi sosial BCD, bersamaan dengan itu
juga mencoba memperluas segmen pemirsa dari kelas ekonomi sosial AB. Tentunya dengan kejelasan ini, TPI dapat melancarkan startegi marketing
yang terarah. Dari segi tampilan layar dan program secara keseluruhan, TPI
berusaha menawarkan konsep “One Stop Entertaining”, yang dapat membuat pemirsa bertahan pada channel TPI, tanpa harus berpindah
kesaluran lain, karena semua yang ditawarkan TPI dari jam ke-jam,
2
Company Profile PT. Cipta TPI Dokumentasi dari MNCTV. 2014