Tujuan Programming Konsep Programming

Dalam menangkap dan menahan perhatian visual darti khalayak, secara langsung media berusaha mencapai tujuan ekonomi, yaitu meningkatkan pendapatan permirsa secara praktis, atensi = konsumsi, dan secara tidak langsung atensi dari permirsa dipergunakan untuk menarik pengiklanan. Sehingga media televisi yakni dari atensi yang diberikan khalayak hingga pada akhirnya mampu menarik sejumlah pemasang iklan. Pada gambar diatas menunjukan beberapa sumber S menggunakan media yang berbeda-beda dan saling berkompetitif, untuk menyampaikan pesan MD dalam grafik atau suara guna meraih atensi dan penonton yang berada di „market’ yang sama. Potensial atensi dari audiens yang tersedia itu sangat terbatas, sehingga peningkatan tontonan pada satu channel akan merugikan channel lainya. Ukuran kesuksesan komunikasi sebagai display dalam model Communication as Display and Attention ini dinyatakan dalam perhitungan share dari perolehan keseluruhan atensi khalayak. Dalam dunia industri televisi hal ini diinterpretasikan dengan peningkatan perolehan rating. Atau peningkatan perolehan raiting atau perolehan iklan juga digunakan sebagai tolak ukur kesuksesan.

5. Proses Programming

Programming merupakan hasil dari sebuah proses. Adapun proses atau produser dasar dalam melakukan Programming adalah: pertama, memilih program yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan audiens, kedua yakni mengatur keseluruhan penjadwalan program dari satu program ke program berikutnya, dan terakhir yakni melakukan evaluasi dari hasil yang diperoleh dan membuat beberapa penyesuaian. 19 a. Memilih dan Menyeleksi Program Adapun atensi yang dilakukan terhadap media massa berhubungan dengan persepsi dan harapan khalayak terhadap media tersebut. Khalayak memiliki motivasi yang spesifik dalam menggunakan media beberapa fungsi media massa. 20 1. Surveillance, yaitu menginformasikan dan menyediakan berita. Berfungsu memberikan peringatan terhadap lingkungan, alat untuk mendapatkan berita mengenai ekonomi, dan masyarakat, serta mengekspos nilai-nilai dalam suatu peristiwa atau individu. 2. Correlation, yaitu menyeleksi, mengartikan, dan mengkritik. Berfungsi memperteguh nilai-nilai sosial, mempengaruhi kestabilitas sosial, memberikan status, memonitor dan mengatur opini publik, mengawasi pemerintah. 3. Transmission of culture, yaitu mewariskan. Berfungsi untuk meningkatkan kohensi sosial, menyebarkan pengalaman umum, mengurangi anomie rasa keterasingan, dan melanjutkan sosialisasi secara terus menerus. 4. Entertaiment atau hiburan. Berfungsi: mengisi waktu luang, escapism pelarian diri, menciptakan budaya massa dalam seni dan musik, serta meningkatkan selera atau pilihan. 19 Susan Tyler Eastman, Douglas A. Ferguson, Broadcast cable programming, Strategi Practices, 5 th Edition Wadsworth Publishing Company, 1992, h 6. 20 Severin Warner Joseph, Communication Theories: origins, methods, and uses in the mass media, 3 rd edition New york: Longman, 1992, h. 296.