Putusan Nomor : 0415Pdt.G2011PA.Ckr

Satu orang anak sebagaimana disebutkan di atas, selain masih di bawah umur dan juga saat ini tinggal bersama Penggugat serta sudah barang tentu masih sangat tergantung kepada kasih sayang Penggugat selaku ibu kandungnya, oleh karenanya demi pertumbuhan fisik dan mental anak tersebut serta semata- mata untuk kepentingannya, maka sudah selayaknya Penggugat ditetapkan sebagai pemegang hak hadhanah dari anak tersebut. Mengenai Hukumnya : Dengan adanya fakta-fakta yang diketahui pada saat persidangan merupakan bukti bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat telah pecah, dan sendi-sendi rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan kembali yang dapat dinyatakan bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat telah rusak broken marriage, sehingga telah terdapat alasan untuk bercerai sebagaimana yang telah diatur di dalam Pasal 19 hurup f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan sejalan dengan ketentuan pada Pasal 116 hurup f Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan ketentuan Pasal 41 hurup a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dinyatakan bahwa: “Tentang hak pemeliharaan anak semata-mata didas arkan kepada kepentingan anak”, dan anak yang masih di bawah umur belum mumayyiz pada umumnya masih banyak bergantung kepada bantuan pertolongan ibunya. Maka dengan didasarkan kepada ketentuan Hukum Islam sejalan dengan bunyi Pasal 105 hurup a Kompilasi Hukum Islam, maka permohonan agar Penggugat ditetapkan sebagai pemegang hak hadlanah dari 1 satu orang anak laki-laki bernama Vicca R, umur 5 tahun. Majelis sepakat untuk mengabulkannya. Majelis Hakim memutuskan :  Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat Wahyudi Bin Sidjo, M kepada Penggugat Herni Silvia Yohana, M Binti Herman Joyo.  Menetapkan 1 satu anak anak yang bernama VICCAR, umur 5 tahun berada dalam pemeliharaan hadhanah Penggugat.

3. Putusan Nomor : 0164Pdt.G2011PA.Ckr

Pihak yang berperkara : Bambang Suharto Bin Mansyur, umur 45 tahun, agama Islam, sebagai “Pemohon”. Melawan Susana Binti H. Soleh, umur 34 tahun, agama Islam, sekarang tidak diketahui lagi alamatnya di seluruh wilayah Republik Indonesia Ghoib, disebut sebagai “Termohon”. Tentang duduk perkaranya : Pada tanggal 02 Oktober 1996, Pemohon telah melangsungkan pernikahan dengan Termohon yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Pagar Alam Utara, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan, sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah Nomor 22622X1996. Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 4 orang anak masing-masing bernama : Chori Alifia Wulandari pr, umur 14 tahun, Annisa Azzahra pr, umur 9 tahun, M. Rizki Ramadhan lk, umur 7 tahun, M. Avicenna Alfarabi lk, umur 5 tahun. Sejak tanggal 16 Januari 2011, mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon terlibat hutang piutang dengan rentenir lintah darat. Selanjutnya pada tanggal 17 Januari 2011 secara berturut-turut hingga sekarang ini Termohon telah meninggalkan kediaman bersama tanpa seizin Pemohon dan sampai saat ini tidak lagi kembali ke kediaman bersama juga tidak diketahui lagi alamatnya, pemohon telah berusaha mencari Termohon kepada keluarganya, teman-teman dekatnya, tetapi mereka tidak mengetahui keberadaan Termohon. Bahwa Pemohon juga mengajukan permohonan agar ditetapkan sebagai hak hadhanah bagi anak-anak. Tentang Hukumnya : karena fakta kejadian feittelijk gronden telah terungkap, hal ini merupakan bukti bahwa rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon telah pecah, dan sendi-sendi rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan kembali yang dapat dinyatakan bahwa rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon telah rusak broken marriage sehingga telah terdapat alasan untuk bercerai sebagaimana dimaksud Pasal 19 hurup f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan sejalan dengan Pasal 116 hurup f Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan ketentuan Pasal 41 hurup a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dinyatakan bahwa: “Tentang hak pemeliharaan anak semata- mata didasarkan kepada kepentingan anak”, dan anak yang masih di bawah umur pada umumnya masih banyak bergantung kepada bantuanpertolongankedekatan sang ibu Termohon.