Apa saja penyebab sulitnya pelaksanaan putusan mengenai hadhanah di

disalahkan, apakah pemerintah itu mau melaksanakan dengan suka rela, itulah di Indonesia. Artinya pemerintah itu adalah orang yang mengerti hukum tapi ketika putusan Tata Usaha Negara merugikan pihak pemerintah terjadi juga perasaan berat untuk melaksanakan putusan tersebut. Beda dengan di arab misalnya di arab itu tidak ada istilah jumput paksa, anak yang misalnya ada di bapaknya diserahkan ke ibunya atau sebaliknya itu sudah langsung diserahkan tanpa ada pemakasaan karena memang hormat kepada pengadilan, karna rajaannya juga taat misalnya terjadi pembongkaran besar- besaran di sekitar masjidilharam ada yang tidak puas lalu melakukan gugatan ke pengadilan itu kalau memang Negarakerajaan harus bayar ya bayar. Kedua, karna si anak ada di tangan salah satu orang tuanya ibubapak ketika diputus sudah pindah alamat atau pindah wilayah dan sulit untuk mencarinya akhirnya apabila terjadi seperti itu penyelesaiannya bukan lewat pengadilan lagi melainkan mencari informasi oleh masing-masing pihak, akibat tidak patuhnya terhadap hukum dan putusan pengadilan. Eksekusi terhadap hadhanah ini termasuk perkara yang berat untuk diadili yang bapak dan ibunya itu benar-benar ngotot untuk mengambil dan mempertahankan anaknya. Kalau masalah hadhanah pada umumnya pidah alamat kemudian tidak diketahui, jadi tinggal masing-masing cari tau, kalau lewat pengadilan nanti panggil dulu, “bocor” lagi, pindah alamat lagi ahirnya susah.

7. Bagaimana upaya Pengadilan Agama Cikarang untuk terlaksananya

pelaksanaan eksekusi hadhanah ? Jawaban : Terhadap putusan pengadilan hari ini, para pihak bisa melakukan upaya hukum apabila setelah 14 hari tidak ada upaya hukum, putusannya berkekuatan hukum tetap BHT. Kalau sudah berkekuatan hukum tetap baru bisa dilaksanakan, pelaksanaannya misalnya eksekusi, kalau tidak ada pelaksanaan secara sukarela pasti meminta bantuan pengadilan agar pihak mau melaksanakan. Putusan itu harus dieksekusi dan eksekusi itu harus diminta ada permohonan eksekusi. Untuk tata cera eksekusinya itu memang dipanggil para pihak, yang rmemohon eksekusi dipanggil yang termohon eksekusi dipanggil untuk melakukan putusan agar secara sukarela, apabila tetap tidak mau maka bisa saja dilaksanakan secara paksa. 8. Dasar hukum apa yang dipakai untuk melaksanakan eksekusi hadhanah ? Jawaban : Tetap bagaimanapun mengggunakan HIR, perdata umum yaitu HIR untuk wilayah jawa dan RBG untuk luar jawa, eksekusi secara umum menggunakan aturan itu, tidak ada itu perkara, nafkah iddah, hadahnah, putusan pengadilan harus dilaksanakan tetap menggunakan aturan-aturan umumnya. Kalau Dulu sebelum Undang-Undang Nomor 7, eksekusi keputusan Pengadilan Agama harus minta bantuan Pengadilan Negeri akan tetapi sekarang Pengadilan Agama bisa melaksanakan eksekusi sendiri namun tetap aturannya menggunakan HIR atau R.Bg.

9. Apakah ada sanksi khusus bagi seseorang yang tidak menjalankan putusan

hadhanah ? Jawaban : Bisa saja dengan putusan duangsom denda keterlambatan denda perhari. Tetapi apabila pihak yang kena dengan hukuman doangsom itu juga lari kemana, pindah alamat atau wilayah, maka itu akhirnya hanya diatas kertas saja. Pengadilan mungkin kalau ada permintaan itu bisa saja memberikan pertimbangan, misalnya 500 ribu perhari apabila tidak melaksanakan isi putusan. Tetapi apabila pihak yang diberikan menghilang susah. Terwawancara Dr. Asadurrahman, MH Hakim PA Cikarang