Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih KPR Syariah

cabang Bogor, pendapat nasabah tentang prosedur KPR Syariah pada Bank BTN Cabang Bogor, Tenggang waktu nasabah dalam pelunasan pembiayaan,. Tabel 4.12 Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Dalam Memilih KPR Syariah 50 N = 50 Uraian Frekuensi Biaya Murah 21 42 Bebas Bunga 18 36 Mudah Dijangkau 7 14 Terdesak Waktu 1 2 Murah dan Efektif 1 2 Flat 2 4 Total 50 100 Berdasarkan data di atas dapat diketahui alasan yang mendasari nasabah memilih KPR Syariah. Hampir setengahnya yaitu sebanyak 21 responden 42 menyatakan karena biaya murah, 18 responden 36 menyatakan karena bebas dari bunga, sebagian kecil nasabah sebanyak 7 responden 14 memilih KPR Syariah karena mudah dijangkau, 2 responden 4 memilih 50 Data : Diolah dari data lapangan KPR Syariah karena Flat dan sedikit sekali nasabah yang memilih KPR Syariah karena terdesak waktu dan murahefektif, yaitu sebanyak 1 responden 2 nasabah memilih KPR Syariah karena terdesak oleh waktu, dan 1 responden 2 nasabah memilih karena murah dan efektif. Dari sini dapat disimpulkan bahwa faktor biaya yang ditetapkan oleh KPR Syariah jauh sekali jika dibandingkan dengan biaya yang ditetapakan oleh KPR konvensional. Tabel 4.13 Pendapat Nasabah Tentang Prosedur KPR Syariah 51 N = 50 Uraian Frekuensi Sangat Mudah 7 14 Mudah 39 78 Sulit 3 6 Sangat Sulit 1 2 Total 50 100 Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pendapat nasabah tentang prosedur KPR Syariah itu mudah. Hal ini terlihat lebih dari setengahnya yaitu sebanyak 39 responden 78 menilai prosedur di KPR Syariah mudah. 51 Data : Diolah dari data lapangan Sebagian kecil menyatakan sangat mudah itu sebanyak 7 responden 14, 3 reponden 6 yang menjawab sulit, dan sedikit sekali responden yang menyatakan sangat sulit yaitu hanya 1 responden 2. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Prosedur KPR Syariah itu tidak rumit. Hal inilah yang dipertimbangkan oleh nasabah dalam menggunakan jasa KPR Syariah, dan ini menjadi motivasi bagi KPR Syariah agar dipertahankan tentang kemudahan dalam prosedur. Tabel 4.14 Tenggang Waktu Nasabah Dalam Pelunasan Hutang 52 N = 50 Uraian Frekuensi 3th 3 6 4th 1 2 5th 8 16 10th 14 28 15th 12 24 20 12 24 Total 50 100 52 Data : Diolah dari data lapangan Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam pelunasan hutang 12 responden 24 melunasi hutangnya sampai 20 tahun, ada juga responden yang melunasi hutangnya sampai 15 tahun yaitu sebanyak 12 responden 24. 14 responden 28 memilih melunasi hutangnya sampai 10 tahun, 8 responden 16 memilih akan melunasi hutangnya samapi 5 tahun. Dan sedikit sekali nasabah yang memilih akan melunasi hutangnya selama 3 tahun dan 4 tahun. Yaitu sebanyak 3 responden 6 memilih akan melunasi hutangnya sampai 3 tahun, dan 1 responden 2 yang memilih akan melunasi hutangnya sampai 4 tahun. Dari data di atas dapat kita simpulkan yaitu semakin besar pendapatan nasabah, maka akan semakin cepat juga tenggang waktu nasabah dalam melunasi hutangnya, begitu juga sebaliknya. Tabel 4.15 Preferensi Nasabah Terhadap Sarana dan Prasarana 53 N = 50 53 Data : Diolah dari data lapangan Berdasarkan data di atas dapat diketahui pendapat nasabah tentang sarana dan prasarana KPR Syariah. Hampir seluruhnya nasabah sebanyak 32 responden 64 berpendapat bahwa sarana dan prasarana di KPR Syariah itu bagus, sedangkan sedikit sekali nasabah yaitu sebanyak 13 responden 26 yang berpendapat bahwa sarana dan prasarana di KPR Syariah itu cukup bagus. Sebanyak 5 responden 10 nasabah berpendapat bahwa sarana dan prasarana di KPR Syariah itu sangat bagus. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di KPR Syariah ini sudah cukup bagus, tetapi ini menjadi potensi bagi KPR Syariah sendiri untuk lebih meningkatkan lagi sarana dan prasaran yang ada di KPR Syariah. Tabel 4.16 Preferensi Nasabah Terhadap Pelayanan 54 N = 50 Uraian Frekuensi Sangat Puas 6 12 Puas 26 52 Cukup Puas 18 36 Total 50 100 54 Data : Diolah dari data lapangan Berdasarkan data di atas dapat diketahui preferensi nasabah terhadap pelayanan di KPR Syariah. Setengah dari responden pelayanan yang diberikan oleh KPR Syariah itu merasa puas sebanyak 26 responden 52, sebagian nasabah merasa sudah cukup puas yaitu sebanyak 18 responden 36. Dan sedikit sekali nasabah yang merasa sangat puas dengan pelayanan di KPR Syariah yaitu sebanyak 6 responden 12. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa KPR Syariah telah memberikan pelayanan yang memuaskan. Hal ini menjadi potensi bagi KPR Syariah untuk lebih meningkatkan pelayanan, agar semua nasabah merasa puas bahkan merasa sangat puas atas pelayanan di KPR Syariah. Tabel 4.17 Pendapat Nasabah Mengenai Mekanisme Yang Sesuai Dengan Syariah 55 N = 50 Uraian Frekuensi Sudah Seluruhnya 16 32 Sudah Sebagian 16 32 Belum 3 6 Tidak Tahu 15 30 Total 50 100 55 Data : Diolah dari data lapangan Berdasarkan data di atas dapat diketahui mengenai pendapat nasabah terhadap mekanisme di KPR Syariah apakah sudah sesuai dengan prinsip syariah. Sebagian nasabah yaitu sebanyak 16 responden 32 berpendapat bahwa mekanisme KPR Syariah sudah seluruhnya sesuai dengan prinsip syariah, 16 responden 32 responden berpendapat bahwa mekanisme KPR Syariah sudah sebagian sesuai dengan prinsip syariah. 3 responden 6 responden berpendapat bahwa mekanisme KPR Syariah belum sesuai dengan prinsip syariah, sedangkan 15 responden 30 responden merasa tidak tahu apakah KPR Syariah sudah sesuai dengan prinsip syariah. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian nasabah KPR Syariah belum paham dan mengerti betul bagaimana kerja yang sesuai dengan syariah. Tabel 4.18 Pendapat Nasabah Tentang MarginKeuntungan di KPR Syariah 56 N=50 Berdasarkan data di atas dapat diketahui pendapat nasabah KPR Syariah mengenai marginkeuntungan yang ada di KPR Syariah. Sebagian besar 56 Data : Diolah dari data lapangan nasabah berpendapat bahwa marginkeuntungan di KPR Syariah itu adalah halal, terbukti dengan data nasabah sebanyak 46 responden 92. Sedangkan sedikit sekali yang menyatakan Mubah yaitu sebanyak 4 responden 8. Tabel 4.19 Pendapat Nasabah Terhadap Kedudukan KPR Syariah Dengan BankLembaga Keuangan Lainnya Konvensional 57 N = 50 Uraian Frekuensi Sama Seluruhnya 1 2 Sama Sebagian 11 22 Hampir Sama 10 20 Tidak Sama 28 56 Total 50 100 Berdasarkan data di atas dapat diketahui pendapat nasabah mengenai kedudukan KPR Syariah dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya konvensional. Lebih dari setengah nasabah menyatakan tidak sama antara KPR Syariah dengan lembaga lainnya konvensional yaitu sebanyak 28 57 Data : Diolah dari data lapangan responden 56, sebagian kecil nasabah menjawab sama sebagian yaitu sebanyak 11 reponden 22, sedangkan 10 responden 20 menjawab KPR Syariah hampir sama dengan lembaga keuangan lainnya konvensional, dan sedikit sekali nasabah yang menjawab sama seluruhnya yaitu sebanyak 1 responden 2. Tabel 4.20 Pendapat Nasabah Tentang Prospek KPR Syariah Pada Masa Yang Akan Datang 58 N = 50 Uraian Frekuensi Sangat Bagus 20 40 Bagus 28 56 Tidak Tahu 2 4 Total 50 100 Dengan didirikannya KPR Syariah di Indonesia ini memperoleh respon yang cukup tinggi dari masyarakat. Hal ini tercermin pada peluang masyarakat untuk menggunakan KPR Syariah. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setengah dari nasabah yaitu sebanyak 28 responden 56 menyatakan prospek KPR Syariah pada masa yang akan datang yaitu bagus. Sebagian kecil nasabah menyatakan prospek KPR Syariah kedepannya sangat 58 Data : Diolah dari data lapangan bagus yaitu sebanyak 20 responden 40, sedangkan sedikit sekali nasabaha yang tidak tau prospek KPR Syariah kedepannya yaitu sebanyak 2 responden 4. Tabel 4.21 Pendapat Nasabah Tentang Kelebihan Dari KPR Syariah 59 N = 50 Uraian Frekuensi Biaya Ringan 10 20 Prosedur Mudah 16 32 Proses Cepat 5 10 Ketiganya Benar 18 36 Lebih aman menurut Syariah 1 2 Total 50 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pendapat nasabah mengenai kelebihan dari KPR Syariah. Ternyata setelah mereka menggunakan jasa KPR Syariah, mereka dapat merasakan sendiri kelebihan dari KPR Syariah bila dibandingkan dengan KPR Konvensional. Beberapa faktor yang menjadi 59 Data : Diolah dari data lapangan unggulan dari KPR Syariah adalah prosedur mudah, biaya ringan dan proses cepat. Sebagian nasabah mengatakan kelebihan dari KPR Syariah yaitu biayanya ringan, prosedur mudah, proses cepat yaitu sebanyak 18 responden 36, sedangkan yang menjawab prosedur mudah yaitu sebanyak 16 responden 16. Nasabah yang menjawab biaya ringan yaitu sebanyak 10 responden 20, nasabah yang menjawab KPR Syariah prosedurnya cepat yaitu sebanyak 5 responden 10, sedangkan sedikit sekali nasabah yang menjawab lebih aman menurut syariah yaitu sebanyak 1 responden 2. Tabel 4.22 Pendapat Nasabah Mengenai Kelemahan Dari KPR Syariah 60 N = 50 Uraian Frekuensi Kantor cabang masih sedikit 15 30 Media informasi kurang 30 60 Sarana prasarana masih kurang 3 6 a,c,d benar 1 2 Masih berpihak pada bank 1 2 Total 50 100 Berdasarkan data di atas dapat diketahui pendapat nasabah tentang kelemahan dari KPR Syariah cabang BTN Syariah. Sebagaimana ada kelebihan dari KPR Syariah tentu juga ada kelemhannya. Sebagian besar dari nasabah KPR Syariah menyatakan kelemahan KPR Syariah yaitu media informasi yang masih kurang sebanyak 30 responden 60, sebagian nasabah sebanyak 15 responden 30 menyatakan bahwa kantor cabang 60 Data : Diolah dari data lapangan masih sedikit, 3 responden 6 menyatakan bahwa sarana dan prasarana di KPR Syariah masih kurang. Sedangkan sedikit sekali nasabah yang mengatakan bahwa kantor cabang masih sedikit, media informasi kurang, sarana dan prasaran masih kurang yaitu sebanyak 1 responden 2, dan 1 responden 2 menjawab kekurangan dari KPR Syariah yaitu masih berpihak pada bank artinya yaitu keuntungan terbesar masih berada di pihak bank. Tabel 4.23 Peluang Nasabah Untuk Tetap Memanfaatkan KPR Syariah 61 N = 50 Uraian Frekuensi Ya 40 80 Ragu-ragu 10 20 Total 50 100 Berdasarkan data di atas dapat diketahui peluang nasabah untuk terus memanfaatkan atau menggunakan jasa KPR Syariah. Setelah nasabah memiliki pengalaman selama menjadi nasabah KPR Syariah ini, maka hampir seluruhnya yaitu sebanyak 4 responden 80 menyatakan akan terus menggunakan KPR Syariah ini. Hal ini dikarenakan mereka telah 61 Data : Diolah dari data lapangan mendapatkan kepuasanpelayanan yang bagus dari KPR Syariah. Sedangkan sebagian kecil yaitu sebanyak 10 responden 20 mengatakan ragu-ragu apakah mereka akan memanfaatkan jasa ini atau akan pindah ke lembaga lain seperti KPR konvensional, salah satu penyebab keragu-raguan itu bisa dikarenakan letakjarak KPR Syariah dengan kantor atau rumah mereka jauh Tabel 4.24 Manfaat KPR Syariah Bagi Nasabah 62 N = 50 Uraian Frekuensi Hanya mendapatkan rumah 10 20 Terhindar dari bunga 18 36 Mendapatkan ketenangan batin 19 38 Lainnya, sebutkan 1 2 A,b,c benar 1 2 Biaya kredit terjangkau 1 2 Total 50 100 62 Data : Diolah dari data lapangan Berdasarkan data di atas dapat diketahui manfaat yang diperoleh nasabah. Beberapa manfaat yang dapat diambil yaitu sebagian besar nasabah yaitu sebanyak 19 responden 38 menjawab hanya mendapatkan ketenangan batin, 18 responden 36 menjawab terhindar dari bunga, sedangkan 10 responden 20 menjawab hanya mendapatkan rumah. Sedikit sekali nasabah yang menjawab hanya mendapatkan rumah, terhindar dari bunga, dan mendapatkan ketenangan batin yaitu sebanyak 1 responden 2, sedangkan yang menjawab mendapatkan lainnya dan mendapatkan biaya kredit terjangkau yaitu 1 responden 2. Tabel 4.25 Pendapat Apakah Nasabah Menggunakan KPR lain Selain KPR Syariah 63 N = 50 Uraian Frekuensi Ya, sebutkan 10 20 Tidak 40 80 Total 50 100 Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa sebagian besar nasabah KPR Syariah yaitu sebanyak 40 responden 80 responden tidak menggunakan lembaga lain, selain KPR Syariah. Sedangkan sedikit sekali 63 Data : Diolah dari data lapangan yaitu sebanyak 10 responden 20 responden yang menjawab iya dia menggunakan lembaga keuangan lain selain KPR Syariah. Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar nasabah KPR Syariah merasa puas sehingga nasabah tidak perlu berpindah ataupun mencari lembaga lain.

D. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara preferensi nasabah dengan pelayanan dan sistem operasional KPR Syariah, maka diperlukan adanya uji hipotesa. Hipotesa di uji melalui rumus product moment. Hipotesa tersebut adalah: Ho: r 0 : Tidak ada hubungan antara pelayanan dan sistem operasional KPR Syariah dengan preferensi nasabah. Ha: r 0 : Ada hubungan antara pelayanan dan sistem operasional KPR Syariah dengan preferensi nasabah. Kedua hipotesa tersebut mempunyai asumsi sebagai berikut: Bila r hitung r tabel berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Bila r hitung r tabel berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Selanjutnya penulis mengolah data dengan rumus Product Moment. Lihat tabel pada lampiran. rxy = N ∑XY - ∑X∑Y √{ N∑X 2 – ∑X 2 } x √ { N∑Y 2 – ∑Y 2 } Dimana: rxy = Indeks korelasi antara dua variabel X = Nasabah Y = Pelayanan, sistem operasional KPR Syariah rxy = 50 x 38863 – 1481 x 1310 √{ 50 x 44149 – 1481 2 } x √{ 50 x 34634 – 1310 2 } = 1943150 – 1940110 √2207450 – 2193361 x √1731700 – 1716100 = 3040 √14089 x √15600 = 3040 118697 x 124899 = 3040 14825 = 0,205 Dari perhitungan di atas diperoleh nilai r = 0,205 karena hasil yang diperoleh bertanda positif + atau r dari pada 0 maka hal ini menunjukan