Kerangka Teori Pengajuan Hipotesis

E. Kerangka Teori

Dalam Kerangaka teori ini penulis membahas pengertian perumahan atau pemukiman atau tempat tinggal, apa yang dimaksud dengan KPR Syariah, dan akad-akad apa saja yang digunakan dalam mekanisme KPR Syariah. UU RI No 4 tahun 1994 tentang perumahan dan pemukiman menyatakan pada bab 1 bahwa yang dimaksud rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan perumahan adalah tempat yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Sarana lingkungan merupakan fasilitas penunjang yang berfungsi sebagai penyelenggara dan mengembangkan kehidupan ekonomi. 7 Yang dimaksud dengan KPR Syariah yaitu menurut Undang Undang Perpres mengenai fasilitas pembiayaan sekunder secondary mortgage facilities, mendefinisikan KPR sebagai fasilitas pinjaman yang disediakan bank-bank untuk membiayai pembelian rumah yang siap huni yang sesuai dengan syariat Islam. 8 Akad yang digunakan dalam mekanisme pemberian KPR Syariah yaitu akad Murabahah. Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, 7 UUNo4tahun1994PerumahandanPemukiman:www.go.idditjen_mukimperaturanperumah an dan pemukiman4 1992a pdf 8 Artikel diakses pada 15 Juni 2010 dari http:www.Housing Estate.co.id meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan margin yang diinginkan. 9

F. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis tidak lain adalah jawaban sementara yang digunakan penulis dalam penelitian yang sebenarnya masih harus duji kebenarannya. Hipotesis bisa saja benar dan bisa juga salah. Ini akan diuji oleh penulis dengan seniri sehingga akan didapat suatu kesimpulan, apakah hipotesa dapat diterima atau ditolak. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X preferensi dan perilaku nasabah dan variabel Y pelayanan, system operasional penulis menggunakan rumus Product Momen. Dalam pembahasan ini hipotesisnya adalah: 1. H o = Tidak ada hubungan yang positif antara variabel X preferensi nasabah, dan variabel Y pelayanan, system operasional. 2. H a = Ada hubungan yang positif antara variabel X preferensi nasabah dengan variabel Y pelayanan, system operasional. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka penulis menguji X dengan mnggunakan rumus product momen yaitu: r xy = } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Keterangan: 9 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta, PT.RajaGrafindo Persada, 2001 hal:81- 82. rxy : Angka Korelasi ”r” product moment N : Jumlah responden ΣXY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y ΣX : Nasabah ΣY : Pelayanan, sistem operasional KPR Syariah Perhitungan sebagai berikut: Langkah 1 : Perumusan hipotesa H o = Tidak ada hubungan positif antara variabel X preferensi dan perilaku nasabah dan variabel Y pelayanan, sistm operasional H a = Ada hubungan positif antara variabel X preferensi dan perilaku nasabah dengan variabel Y pelayanan, system operasional Langkah 2 : Menentukan tingkat signifikan dan nilai krisi df. Dimana tingkat signifikan α = 5 dan nilai kritis df = n – 2 yaitu untuk menentukan nilai r tabel. Langkah 3 : Menghitung nilai r tabel = n – 2 pada tarif signifikan 5. Langkah 4 : Kesimpulan pengujian, apakah terdapat hubungan atau tidak antara kedua variabel tersebut.

G. Metode Penelitian