Landasan Hukum Murabahah Rukun Jual Beli

3. Landasan Hukum Murabahah

Jual beli hukumnya jaiz boleh berdasarkan dalil dari Al-Quran, sunnah dan ijma ’. Seluruh kaum muslimin sepakat atas diperbolehkannya jual beli. Hukum asal jual beli adalah boleh. Imam Syafi’I berkata: “ asal jual beli semuanya boleh apabila dengan ridho kedua belah pihak, yaitu perkara yang boleh ketika keduanya saling berjual beli, kecuali yang telah dilarang oleh Rasulullah SAW. Apa-apa yang termasuk dalam arti dilarang oleh Rasulullah SAW maka ia haram dengan izin beliau dan masuk ke dalam perkara yang beliau larang. Dan apa-apa yang terpisah dari itu maka kami memperbolehkannya dengan dalil diperbolehkannya jual beli, yang kami jelaskan dalam kitab Allah. 22 Murabahah adalah salah satu jenis jual beli yang dibenarkan oleh syariah dan merupakan implementasi muamalat tijariyah interaksi bisnis. 23 Adapun dasar hukum kebolehan juak beli murabahah adalah sebagai berikut: 22 Wiroso, Jual Beli Murabahah, Ibid, hal. 16. 23 Abd al‐Hamid Mahmud al‐Ba’li, al‐Istitsmar wa al‐Riqabah al‐Syar’iyyah, al‐Qahirah: Maktabah Wahbah, 1991, h. 102‐109. Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 275: ☺⌧ ☺ ☺ ☺ Artinya: “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. QS Al- Baqarah[2]:275 Disamping itu beberapa hadis nabi juga mendukung keabsahan murabahah, yaitu hadits riwayat Aisyah r,a. Bahwa ketika Rasulullah SAW ingin hijrah, Abu Bakar ra membeli dua ekor unta, kemudian Rasulullah SAW berkata “serahkan salah satunya untukku dengan harga yang sepadan tauliyah? Abu Bakar menjawab “ya dia untukmu tanpa sesuatu apapun” Kemudian Rasulullah mangatakan “Kalau tanpa harga jual tsaman, maka tidak jadi saya ambil” HR.Bukhari dan Ahmad. 24

4. Rukun Jual Beli

Rukum jual beli menurut mazhab Hanafi adalah ijab dan qabul yang menunjukkan adanya pertukaran atau kegiatan saling memberi yang menempati kedudukan ijab dan qabul itu. Rukun ini dengan ungkapan lain merupakan pekerjaan yang menunjukkan keridhaan dengan adanya pertukaran dua harta milik, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Menurut jumhur ulama ada 4 rukun dalam jual beli, yaitu: orang yang menjual, orang yang membeli, sighat, dan barang atau sesuatu yang diakadkan. Keempat rukun ini mereka sepakati dalam setiap jenis akad. Rukun jual beli menurut jumhur ulama, selain mazhab Hanafi, ada 3 atau 4, yaitu: orang yang berakad penjual dan pembeli, yang diakadkan harga dan barang yang dihargai, sighat ijab dan qabul.

5. Syarat Murabahah