Untuk mendidik sejumlah santri tersebut Pondok Pesantren memiliki 25 tenaga pengasuh atau pengajar yang terdiri dari 1 orang Kiai,
1 orang Badal Pengganti Kiai, 19 orang Ustadz dan 4 orang Ustadzah, sedangkan dilihat dari tingkat lulusan pendidikannya 7 orang lulusan
Pondok Pesantren, 1 orang lulusan S2, 7 orang lulusan S1, 10 orang lulusan SLTA. Dilhal dari setatus kepegawaian seluruh tenaga pengasuh
merupakan tenaga tetap, dengan waktu yang begitu lama mengabdi untuk mengajar para santri yang cukup bervariasi.
C. Gambaran Umum Masyarakat Sekitar
Pondok pesantren Nurul Falah Kaung Caang berada di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian utara tepatnya di desa Kaung Caang Kecamatan
Cadasari Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, yang hidup ditengah-tengan masyarakat yang kondisi kehidupan ekonominya sangat memprihatinkan
bahkan tidak sedikit dari masyarakat yang mendapat bantuan langsung tunai BLT dari pemerintah. Mereka hanya mengandalkan penghasilan dari hasil
cocok tanam, pertanian yang tidak mengikuti aturan bertani sehingga hasilnya pun tidak mencukupi untuk kebutuhan pokok sehari-hari, selain dari bertani
ada juga sebagian masyarakat yang berkiprah dibidang pembuatan pisau dan golok secara tradisional, sehingga penghasilan mereka tak menentu, hanya
sekedar untuk menyambung hidup dari hari ke hari. Melihat dari faktor ekonomi yang lemah itulah tidak sedikit yang ikut
belajar menimba ilmu pengetahuan agama di pondok pesantren Nurul Falah,
bagi masyarakat yang tidak sanggup membayar uang pangkal pondok, biasanya hanya sekedar membayar listrik dan air. Mereka ingin belajar ilmu
agama dengan pelayanan yang sifatnya gratis dan niatnya karena Allah, dan para santri biasanya siap untuk membantu segala pekerjaan pesantren oleh
Kiainya.
6
6
Wawancara Pribadi dengan Drs. Yayan Mozayan, Pandeglang 21 November 2008
BAB IV ANALISIS PESAN
KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DALAM PEMBINAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN
NURUL FALAH
A. Pesan Komunikasi Verbal dan Non Verbal KH. M. Chaedar terhadap
santri
Berdasarkan pengamatan selama berlangsungnya penelitian di pondok pesantren Nurul Falah, KH. M.Chaedar selaku pimpinan dan pendiri sekaligus
pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah, dalam membina santrinya KH. M. Chaedar lebih cenderung menerapkan pesan komunikasi verbal, non verbal
dan proses komunikasi atau model sirkular. Dalam rangka menerangkan proses komunikasi verbal dan non verbal yang berlangsung selama
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren Nurul Falah. Dalam Komunikasi, bahasa sebagai lambang verbal paling banyak dan
paling sering digunakan, oleh sebab itu hanya bahasa yang mampu mengungkapkan pikiran komunikator mengenai hal atau peristiwa. Sedangkan
lambang nonverbal adalah lambang yang dipergunakan dalam komunikasi, yang bukan bahasa, misalnya kial, isyarat dengan anggota tubuh, antara lain
kepala,mata, bibir, tangan, dan jari.
1
1
Onong Uchana Effendy. Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi.bandung: PT. Citra Aditya bakti.2003.Cet Ke-3 h. 33-34.
56