Table.3 Jumlah peristiwa nikah di KUA Desa Penegah Kecamatan Pelawan
No. Bulan
Jimlah Peristiwa nikah
1 Januari
35 Pasang 2
Februari 28 Pasang
3 Maret
36 Pasang 4
April 14 Pasang
5 Mei
17 Pasang 6
Juni 35 Pasang
7 Juli
24 Pasang 8
Agustus 14 Pasang
9 September
19 Pasang 10
Oktober 21 pasang
11 November
15 Pasang Jumlah
258 Pasang
Sumber Data: laporan tahun 2010 Kantor Urusan Agama tahun
Melihat dari table diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk di Desa Penegah Kecamatan Pelawan
sudah melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah khususnya dalam pernikahan. Masyarakat di Desa Penegah Kecamatan
Pelawan sudah banyak yang mencatatkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama.
28
D. Kondisi Sosial Ekonomi
Berdasarkan Hasil Survei Sebagian besar Warga masyarakat di Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Jambi adalah buruh tani Kuli tani,
28
Ibid., h.7.
Petani yang tidak mempunyai lahan, Petani yang punya lahan, dan PNS, sedangkan sisanya seperti Pedagang, Jasa, Pensiunan, Polri, Petukangan.
29
Tabel IV Prosentase Penduduk menurut Mata Pencaharian:
No Pekerjaan
Jumlah
1 Buruh Tani
79 Orang 2
TNI 1 Orang
3 PNS
35 Orang 4
Petani 637 Orang
5 Jasa
93 Orang 6
Pensiunan 7 orang
7 Pertukangan
46 Orang 8
Pedagang Wiraswasta 83 orang
9 POLRI
2 Orang 10
Swasta 334 Orang
Jumlah 1.317 Orang
Sumber: Data Monografi Kecamatan Pelawan 2010 Melalui data di atas menunjukkan pola kegiatan perekonomian masyarakat di
Kecamatan Pelawan dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai Buruh,warung, PNS, Petani, Pedagang atau 5Wiraswasta, Pensiunan, Jasa, Pertukangan.
Di Desa Penegah Kecamatan Pelawan adalah sebagian besar masyarakatnya mengandalkan alam yaitu dengan cara berkebun walaupun sebagian besar dari
mereka tidak memiliki lahan dan bekerjanya hanya sebagai kuli.
30
29
Ibid., h.4 .
30
Ibid., h.5.
E. Kondisi Sosial Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun boleh dibilang cukup memadai, hal ini terbukti dengan adanya
sekolah-sekolah baik itu dari tingkat dasar sampai SLTA Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau MA Madrasah Aliyah. Di Desa Penegah terdapat 2 Unit PAUD
Kelompok Bermain Guru Laki 3 Orang dan Guru Perempuan 7 Orang dan Memiliki murid secara keseluruhan 58 orang terdiri Siswa Laki-laki 26 Orang dan Siswi 32
Orang, 2 Unit TK Taman Kanak-kanak Guru Perempuan 7 Orang Memiliki murid 47 Orang terdiri dari siswa 21 Orang dan siswi 26 Orang, 2 Unit SDSekolah Dasar
Guru Laki 13 Orang dan Guru perempuan 15 Orang dan jumlah murid sekeluruhan 635 Orang terdiri 300 siswa dan 335 siswi, 1 Unit Sekolah Menengah Pertama
SMP atau MTS Guru Laki 15 Orang dan Guru Perempuan 8 Orang dan memiliki jumlah murid 141 Orang terdiri dari 64 sisiwa dan74 siswi, dan 1Unit Sekolah
Menengah Atas SMA atau MA Guru Laki 15 Orang dan Guru Perempuan 4 Orang dan memiliki jumlah murid 113 Orang terdiri dari 57 siswa dan 58 siswi . Hal ini
tentulah cukup memadai bagi sebuah Desa yang jauh dari perkotaan.
31
31
Data Monografi Desa Penegah 2010, Menteri dalam Negri Nomor 23 Tahun 1989, Propinsi Jambi, h.8.
26
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG MAHAR DALAM PRESPEKTIF FIQIH
A. Pemahaman Tentang Mahar
Kata Mahar berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Mahr, jamaknya, muhur dan muhurah
1
. Asal katanya ialah ﺮﮭﻣ mahar sedangkan pemakain katanya ialah ة أ ﺮ ﻤ ﻟ ا ﺮﮭﻣا yang artinya ia memberikan mahar maskawin kepada seorang perempuan.
2
Menurut istilah Syara ‘mahar artinya sesuatu barang atau benda berharga yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada calon istrinya sebagai tukaran atau jaminan bagi
sesuatu yang akan di terima darinya.
3
Mahar adalah pemberian dalam pernikahan atau sejenisnya yang diberikan berdasarkan kesepakatan kedua mempelai atau berdasarkan putusan hakim. Dalam
bahasa arab, mahar juga disebut shadaq. Tampaknya, penamaan itu menunjukkan “ kesungguhan atau keseriusan shidq seorang suami untuk menikah”.
4
Kalau mahar itu dalam bentuk uang atau barang berharga, maka Nabi menghendaki mahar itu
dalam bentuk yang lebih sederhana. Hal ini tergambar dalam sabdanya dari uqbah bin Amir yang di keluarkan oleh Abu Daud dan di sahkan oleh Hakim, dan Nabi
1
Ibnu Mandur Al-Ifriqy, Lisan Al-Arab, Mesir: Dar Shadir, 1958, Jilid 5, h. 184. .
2
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Hida Karya Agung, 1990, h. 431.
3
Amir Syrifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia Antara Fikih Munakahat Dan Undang-undang Perkawinan, Jakarta: Putra Grafika, 2006 Cet ke-1, h. 8.
4
Abu Malik Kamal, Fiqih Sunnah Wanita 2, Jakarta: Pena Pundi Askara, 2007, h. 174.
mengucapkan Sebaik- baiknya mahar itu adalah yang paling mudah perempuan agar tidak menuntut mahar yang tinggi kepada pihak laki-laki.
Mahar juga di tafsirkan dalam Undang-Undang keluarga Islam 1984 dengan definisi :’’Pembayaran Maskawin yang wajib dibayar di bawah Hukum Syara’ oleh
suami kepada Istri pada masa perkawinan dalam aqad nikah, sama halnya berupa uang yang sebenarnya di bayar atau diakui sebagai utang dengan atau tanpa uang
muka, atau berupa suatu yang menurut hukum syara’ dan dinilai dengan uang ‘’. Mahar di dalam Akta Undang-Undang Keluarga Islam ini adalah suatu pemberian
yang wajib dibayar mengikut Hukum Syara’ dan berpautan dengan Syariat Islam. Dengan kata lain bahwa mahar itu boleh berupa barang harta kekayaan dan
boleh juga berupa jasa atau manfaat. Jika berbentuk barang atau harta, di syaratkan haruslah barang tersebut berupa sesuatu yang mempunyai nilai atau harga, halal lagi
suci. Sedangkan bila maharnya berbentuk jasa atau manfaat, maka di syaratkan harus dalam arti yang baik.
Sebagaimana yang terdapat dalam hadist Nabi dari Abdullah bin Amir Menurut riwayat at-Tirmidzi yang bunyinya:
ﻦﯿﻠﻌﻧ ﻰﻠﻋ ةأﺮﻣا حﺎﻜﻧ زﺎﺟأ ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا نأ ي ﺬ ﻣ ﺮ ﺘ ﻟ ا ه ا و ر
Artinya: Nabi Muhammad SAW membolehkan menikahi perempuan dengan mahar sepasang sandal.riwayat at-Tirmidzi
Dengan tidak adanya petunjuk yang pasti tentang mahar ulama memperbincangkannya, bahwasannya mereka sepakat menetapkan bahwa tidak ada
batas maksimal bagi sebuah mahar. Disisi lain, apabila istri memberikan sebagian