6
c. Untuk mengetahui pandangan dan pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan pemberian mahar.
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penulisan maka penulis diharapkan agar dapat memberi manfaat dan kegunaan Sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu bentuk kontribusi positif dari kalangan mahasiswa dalam rangka transformasi mahar adat di Desa Penegah di kecamatan Pelawan yang
terkait dengan perubahan. b. Penelitian ini berguna untuk memberikan dasar-dasar serta landasan untuk
penelitian lebih lanjut, sebagai bahan kajian yang dapat digunakan untuk mengadakan penelitian lain yang materinya tidak jauh dari penelitian.
c. Menambah wawasan bagi para pembaca tentang transformasiperubahan mahar adat Desa Penegah di kecamatan Pelawan.
D. Review Studi Terdahulu
Penulis melakukan review terdahulu sebelum menentukan judul proposal. Dalam review skripsi terdahulu, penulis meringkas skripsi yang ada kaitannya
dengan mahar. Diantaranya: PERSPEKTIF MAHAR DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT
BUGIS, oleh: Ahmad Syahri. Skripsi ini menjelaskan tentang mahar dalam adat bugis dan persepektif
hukum islam. Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa kondisi masyarakat yang
7
mempunyai tingkatan yang berbeda-beda maka sepantasnya menempuh perkawinan sesuai dengan kondisi ekonomi yang ada hendaknya memberikan mahar itu sesuai
dengan kemampuan dan hendak pulalah pihak calon istri tidak menuntut mahar yang besar dari pihak calon suami jika tidak demikian maka akan timbul
ketimpangan dalam masyarakat. Dalam masyarakat Bugis hal diatas sering terjadi, yakni pihak keluarga istri
merasa bangga jika putri mereka dipinang dengan mahar yang tinggi, sehingga tidak sedikit para pemuda yang merasa minder dalam melangsungkan perkawinan
karena khawatir pihak keluarga perempuan meminta mahar yang tinggi sementara ekonominya kurang memadai. Wal hasil pemuda banyak yang membujang
sementara perempuannya banyak yang menjadi perawan tua. Melihat dari review yang saya lakukan, jelas sekali perbedaannya dengan
skripsi yang saya tulis. Didalam skripsi yang saya teliti yaitu menengenai mahar adat Jambi. Yang menarik dari skripsi saya yaitu diangkat dari adat Jambi, jadi
skripsi yang saya bahas tentang mahar adat Jambi. Dan sudah terlihat jelas perbedaannya dengan skripsi-skripsi yang sudah ada dan ada kaitannya dengan
mahar.
E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian empirik antropologi dengan pendekatan secara kualitatif. Metode ini digunakan dalam rangka
8
memperoleh informasi dengan memberi gambaran secermat mungkin mengenai sifat- sifat individu, keadaan, gejala, atau respon kelompok tertentu dalam masyarakat.
4
Hal ini lebih mudah karena berhadapan langsung dengan objeknya dan pendekatan ini
juga dipergunakan untuk mengutamakan segi kualitas data yang diperoleh.
2. Sumber Data
a. Data Primer: Data yang didapat dari hasil wawancara langsung dengan para tokoh masyarakat yang dituakan dan tokoh agama di jambi. Dalam penelitian
ini menggunakan tekhnik wawancara secara mendalam dengan menggunakan pokok-pokok permasalahan sebagai pedoman wawancara. Pokok-pokok
tersebut guna menghindari terjadinya penyimpangan dari pokok masa penelitian dan kefakuman selama wawancara.
b. Data Skunder: Data yang memberikan bahan tidak langsung atau data yang didapat selain dari data primer. Data ini dikumpulkan melalui studi pustaka
dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan diantaranya fiqh sunnah dan data lain yang terkumpul yang mempunyai hubungan dengan tema
ini.
3. Jenis Data
Adapun jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang akan diamati.
4
Kotja Ningrat, Pedoman Penelitian, Jakarta, Rajawali Press, 1989, h. 9
9
4. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu: 1. Wawancara interview, yaitu situasi peran antara pribadi bertatap muka
face-face, ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan
dengan masalah penelitian kepada seseorang responden.
5
2. Studi Dokumentasi yaitu meliputi studi bahan-bahan hukum yang terdiri dari bahan hukum primer dan hukum sekunder.
6
Serta data-data yang diperoleh dari literature dan referensi yang berkenaan dengan judul skripsi ini.
3. PengamatanObservasi,adalah kegiatan
dalam penelitian
yang memperhatikan sesuatu keadaan secara jelas dan merumuskan nilai-nilai yang
dianggap berlaku dalam masyarakat tertentu agar hasil pengamatan sesuai dengan kennyataan yang menjadi sasaran pengamatan.
5. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat subjek yang menjadi bahan utama dalam penelitian, yaitu yang menjadi informan atau narasumber adalah tokoh agama, serta
warga yang dituakan yang memiliki pengetahuan luas dan mengetahui segala aspek budaya yang terdapat didaerahnya dan selalu berkomunikasi serta menjadi panutan
masyarakat.
5
Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantara Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, Cet Ke-1, h. 82.
6
Ibid, h. 68.
10
6. Tehnik Analisa Data
Bahan yang telah diperoleh, lalu diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga agar menjadi sistematis dalam menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan. Karena penelitian ini bersifat kualitatif atau berkelanjutan dan dikembangkan sejalan dengan penelitian ini. Analisa data tidak menunggu
penelitian selesai dilakukan, akan tetapi analisa dilakukan dimulai dari penetapan masalah, pengumpulan data, dan setelah terkumpulnya data yang diperoleh.
7.Tehnik Penulisan
Tehnik penulisan skripsi ini menggunakan buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syaria’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet Ke-1 tahun
2006.
F. Sistematika Penelitian
Skripsi ini akan memuat empat bab dan disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB PERTAMA: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB KEDUA: Menjelaskan tentang gambaran umum di Desa Penegah
Kecamatan Pelawan yang berisi tentang letak geografis, kondisi kebudayaan, kondisi keagamaan, kondisi ekonomi, Kondisi Pendidikan.
11
BAB KETIGA: Dalam bab ini dibahas mengenai tentang pengertian mahar
dan Dasar hukum mahar serta bagaimana kedudukannya dalam hukum Islam, serta Mahar dalam adat Desa Penegah ditinjau dari prespektif Islamdan korelasinya dalam
hukum Islam.
BAB KEEMPAT: Dalam bab ini juga akan membahas tentang Mahar dalam
adat Jambi khususnya di Desa Penegah Kecamatan pelawan. Latar belakang keris sebilah dan kujur tombak sebatang sebagai mahar dalam hukum adat Jambi, serta
bagaimana pandangan ulama dan tokoh Agama Jambi mengenai mahar.
BAB KELIMA: Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
12
BAB II KARAKTERISTIK UMUM MASYARAKAT DESA PENEGAH
KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI
A. Letak Wilayah
Di wilayah Desa Penegah kecamatan Pelawan kabupaten Sarolangun propinsi Jambi dengan memiliki luas wilayah 3,970,56 Km2. Adapun batas-batasnya adalah
sebelah utara Desa Pelawan dan Desa Pulo Aro, sebelah selatan Desa Pulau Pandan, sebelah Barat Desa Sai Abang dan Desa Lubuk Resam, sebelah Timur Desa Sai
Merah dan Desa Pelawan.
7
Keadaan tanahnya terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah meliputi bagian tengah dan timur Desa Sai Merah dengan Desa Pelawan.
Dataran tinggi meliputi bagian barat Desa Sai Abang dan Desa Lubuk Resam . Sebahagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian dan perkebunan.
Berdasarkan data monografi di Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun memiliki luas wilayah 3,970,56 Km2 dengan perincian:
8
a. Bidang Pemerintahan I. Umum
1. Kondisi Geografis:
7
Data Monografi Desa dan kelurahan 2010, Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1989, Propinsi Jambi, h. 1
8
Ibid., h. 2