6.2.6. Hubungan Umur Pemberian imunisasi dengan Kejadian Campak Gambar 6.15.
Diagram Bar Prevalens Rate Campak Pada Anak Balita Berdasarkan Umur Pemberian Imunisasi di Kelurahan Tegal
Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2010
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate campak pada
anak dengan umur imunisasi risiko tinggi adalah 37,1, sedangkan prevalens rate pada anak dengan umur imunisasi risiko rendah adalah 22,0. Ratio Prevalens =
1,686 95 CI : 0,912 – 3,117. Berdasarkan hasil analisa statistik diperoleh nilai p=0,128, hal ini berarti tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara umur pemberian imunisasi dengan kejadian campak pada anak. Nilai 95 CI tersebut dapat disimpulkan bahwa umur pemberian
imunisasi bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian campak. Hal ini kemungkinan disebabkan karena maternal antibodi dapat mengganggu
respons terhadap imunisasi apabila vaksin diberikan terlalu dini. Bayi yang baru lahir dari ibu yang memperoleh antibodi pasif dari ibunya lebih sedikit jika dibandingkan
dengan bayi yang lahir dari ibu yang mendapatkan kekebalan alamiah. Dan bayi
37,1 22,0
62,90 78,0
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Risiko tinggi Risiko rendah
Um ur Pem berian Im unisasi P
re v
a le
n s
R a
te
Campak Tidak campak
Universitas Sumatera Utara
tersebut akan lebih mudah terkena campak sehingga membutuhkan imunisasi campak.
3
Hasil penelitian di negara maju tenyata menunjukkan bahwa imunisasi campak dapat memberikan reaksi yang paling optimal apabila diberikan pada umur
setelah 12 bulan. Akan tetapi penelitian epidemiologi di negara berkembang menunjukkan bahwa imunisasi campak perlu diberikan lebih awal pada anak-anak di
negara berkembang dengan maksud memberikan kekebalan campak pada anak sedini mungkin sebelum terkena infeksi virus campak secara alamiah, hal ini terbukti
dengan tingginya angka kematian akibat campak pada anak-anak di bawah umur 12 bulan.
52
Pemberian imunisasi campak di negara berkembang dianjurkan untuk diberikan sejak umur 9-14 bulan, pemberian imunisasi campak lebih awal dari umur 9
bulan tidak memberikan reaksi kekebalan yang sempurna, sehingga imunisasi ulangan perlu diberikan setelah anak berumur 15 bulan lebih. Tidak terbentuknya zat
kebal campak secara sempurna apabila imunisasi diberikan sejak awal adalah disebabkan oleh belum matangnya sistem imunitas dalam tubuh bayi.
52
Universitas Sumatera Utara
6.2.7. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian Campak Gambar 6.16.