Kerangka Konsep Penelitian Variabel Independen Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep Penelitian Variabel Independen

Variabel Dependen Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penderita Campak adalah anak balita usia 12-59 bulan yang pernah mengalami penyakit campak dengan gejala panas, batuk, timbul bintik-bintik merah pada tubuh, penebalan telinga dan konjungtivitis pada mata selama 1 tahun terakhir. Kejadian Campak Faktor Anak : Umur Jenis kelamin Status gizi ASI Eksklusif Status imunisasi Umur pemberian imunisasi Faktor Ibu: Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan 24 Universitas Sumatera Utara 3.2.2. Responden adalah ibu dari sampel yaitu anak balita usia 12-59 bulan yang berdomisili di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2010. 3.2.3. Kejadian campak adalah hasil wawancara dengan responden terhadap riwayat penyakit campak yang pernah dialami oleh sampel selama satu tahun terakhir. Pengukuran dilakukan dengan skala nominal yaitu : 1. Campak 2. Tidak campak 3.2.4. Umur anak adalah usia anak dalam bulan pada saat dilakukan pengumpulan data yang dikategorikan berdasarkan nilai cut of point yang diambil berupa nilai tengah median didapat nilai median bulan, dengan demikian pengkategoriannya menjadi : 1. 12-31 bulan 2. 32-59 bulan 3.2.5. Jenis Kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki oleh anak dan dibedakan atas: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.6. Status gizi adalah keadaan fisik anak balita yang ditentukan dengan melakukan pengukuran antropometri Berat Badan menurut Umur kemudian diinterprestasikan dengan standar WHO-NCHS National Centre for Health Statistic dengan menggunakan indikator BBU, yang dikelompokkan atas : 38 1. Gizi lebih, bila nilai Z – Score +2 SD 2. Gizi baik, bila nilai Z – Score terletak antara antara -2 SD ≤ Z +2 SD 3. Gizi kurang, bila nilai Z – Score terletak anrtara Z - 2SD - -3 SD Universitas Sumatera Utara 4. Gizi buruk, bila nilai Z – Score - 3 SD Selanjutnya untuk analisa statistik, status gizi dikategorikan menjadi : 1. Status gizi kurang, jika anak mempunyai status gizi kurang dan buruk 2. Status gizi baik, jika anak mempunyai status gizi baik dan gizi lebih. 3.2.7. ASI Eksklusif adalah tindakan ibu dalam pemberian ASI secara Eksklusif selama 6 bulan kepada bayi yang dikategorikan menjadi : 1. Tidak 2. Ya 3.2.8. Status Imunisasi adalah pemberian imunisasi campak kepada bayi yang dibedakan menjadi : 1. Tidak 2. Ya 3.2.9. Umur Pemberian Imunisasi adalah usia dalam bulan saat balita menerima imunisasi campak pertama sekali yang diperoleh dari kartu menuju sehat balita, yang dibedakan atas : 1. 9 dan 11 bulan 2. 9-11 bulan 3. Tidak imunisasi Untuk analisa statistik, umur pemberian imunisasi dikategorikan menjadi : 1. Risiko tinggi, jika tidak imunisasi, 9 bulan dan 11 bulan 2. Risiko rendah, jika umur pemberian imunisasi 9-11 bulan 3.2.10. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah di tempuh oleh Ibu pada saat dilakukan survei, yang di kelompokkan atas : 1. Tidak sekolahtidak tamat SD 2. SD 3. SMP Universitas Sumatera Utara 4. SMA 5. AkademikPT Untuk analisa statistik, pendidikan dikategorikan menjadi : 1. Pendidikan rendah, jika pendidikan responden tidak sekolah, SD dan SLTP. 2. Pendidikan tinggi, jika pendidikan responden SLTA dan AkademikPerguruan Tinggi. 3.2.11. Pekerjaan adalah aktivitaskegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari oleh Ibu pada saat dilakukan pengumpulan data yang dibedakan atas : 1. PNS 2. Wiraswasta 3. Pegawai Swasta 4. Petani 5. Ibu rumah tangga 6. Lain-lain Kemudian untuk analisa statistik dikategorikan menjadi : 1. Bekerja, jika pekerjaan ibu adalah PNS, wiraswasta, pegawai swasta, petani, dan lain-lain. 2. Tidak bekerja, jika pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga. 3.2.12. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman responden terhadap penyakit campak dengan menanyakan seperangkat pertanyaan. Untuk mengukur pengetahuan responden maka skala pengukuran digunakan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan sebanyak 7 yang akan dijawab responden dengan memberikan skor jawaban sebagai berikut : 1. Benar diberi skor 2 2. Tidak tahu diberi skor 1 3. Salah diberi skor 0 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya ditetapkan nilai maksimum = 14 dan nilai minimum = 0 jika seluruh pertanyaan dijawab salah. Berdasarkan skoring maka pengetahuan responden dibedakan atas : 1. Kurang, jika responden mendapatkan nilai 60 dari nilai yang telah diberi skoring 2. Baik, jika responden mendapatkan nilai 60 dari nilai yang telah diberi skoring. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN