Pembentukan Sikap Remaja Remaja

menguasai sepenuhnya fungsi-fungsi fisik dan psikisnya, pada masa tua pada umur terjadi kemunduran, terutama dalam fungsi-fungsi fisiknya. Remaja dalam pertumbuhan jasmani dan perkembangan kejiwaan manusia, membutuhkan perhatian besar dari orang tua, dan juga lingkungan sekitar mereka. Fase dimana mereka tidak lagi anak-anak, akan tetapi juga belum menjadi orang dewasa. Bingung, dalam menentukan sikap, karena tidak ingin dikategorikan anak- anak, akan tetapi juga belum mampu mengemban tugas sebagai orang dewasa secara utuh.

II.6.1 Pembentukan Sikap Remaja

Istilah sikap untuk menunjukkan status mental seseorang. Perhatian terhadap sikap menunjukkan perhatian mendasar terhadap adanya perbedaan individual. Perbedaan sikap menunjuk pada perbedaan individual Sumartono, 2002:92. Sikap sebagai suatu tingkat afeksi gambaran tingkah laku, atau prilaku baik positif atau negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif, yakni afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah yang tidak menyenangkan. Menurut Azwar Sumartono, 2002:94, faktor yang mempengaruhi perilaku yakni sikap yang dominan di dalam diri remaja ditentikan oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, dan media massa. Pengalaman pribadi masing-masing remaja di dalam keluarga, dan kemampuan orang tua menjadi contoh, bahkan menjadi idola bagi mereka akan berhubungan positif terhadap prilaku. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II1.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Tradisi Penelitian kualitatif Penelitian kuantitatif terlebih dulu ada sebelum penelitian kualitatif. Kedua tradisi penelitian ini memiliki perbedaan yang menonjol. Metodologi kuantitatif menuntut adanya rancangan penelitian yang menspesifikkan objeknya secara eksplisit dieliminasikan dari objek-objek lain yang tidak diteliti. Tata pikir logik sesuai dengan analisis yang telah diperkembangkan, metodologi penelitian kuantitatif membatasi sejumlah tata pikir logik tertentu, yaitu: korelasi, kausalitas, dan interaktif; sedangkan objek ditata dalam tata pikir kategorisasi, intervalisasi dan kontinuasi. Secara praktisnya, metodologi penelitian kuantitatif mulai dengan penetapan objek studi yang spesifik, dieliminasikan dari totalitas atau konteks besarnya; sehingga eksplisit jelas objek studinya. Disusun kerangka teori sesuai dengan objek studi spesifik. Kemudian akan melahirkan hipotesis atau problematik penelitian, instrumentasi pengumpulan data, dan teknik sampling serta teknik analisisnya; juga rancangan metodologi lain, seperti: penetapan batas signifikansi, teknik-teknik penyesuaian bila ada kekurangan atau kekeliruan dalam hal data, administrasi, analisis, dan sebagainya. Dengan kata lain semua dirancangkan dengan matang sebelum terjun ke lapangan untuk meneliti. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Konsep Diri Mahasiswa Indekos Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi

2 65 115

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja pada Siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi.

1 36 116

Komunikasi Kelompok Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Kelompok Terhadap Pembentukan Konsep Diri di Komunitas games online “Perang Kaum” )

6 66 116

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Dan Konsep Diri Mahasiswa ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

3 48 111

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Hubungan antara pola komunikasi orang tua - remaja dengan konsep diri remaja

4 12 129

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Keluarga Jawa Yang Beragama Islam.

0 1 17

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Keluarga Jawa Yang Beragama Islam.

0 3 13

POLA ASUH DISTANCE ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA (STUDI FENOMENOLOGI POLA ASUH LONG DISTANCE PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA DI SMAN 1 GIRIMARTO, KABUPATEN WONOGIRI).

0 1 2