Pengertian Keluarga Komunikasi Keluarga .1 Pengertian Komunikasi

yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandian- balik decoding. Kelima, efek, yakni apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu, terhibur, perubahan sikap dari tidak setuju menjadi setuju, perubahan keyakinan, perubahan perilaku dari tidak bersedia membeli barang yang ditawarkan menjadi bersedia membelinya, atau dari tidak bersedia memilih partai politik tertentu menjadi bersedia memilihnya dalam pemilu, dan sebagainya.

II.4.2 Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Selain itu keluarga juga merupakan fondasi primer bagi perkembangan anak, karena keluarga merupakan tempat anak untuk menghabiskan sebagian besar waktu dalam kehidupannya. Keluarga juga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai adanya kerjasama. Keluarga dipandang sebagai peletak dasar bagi pembentukan kepribadian anak. Dalam lingkungan keluarga, anak belajar sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan, sehingga anak tumbuh dan berkembang mencapai kedewasaan. Suasana atau iklim psikologis keluarga akan tampak dalam hubungan sikap dan perilaku antara kedua orang tua dan perlakuan orang tua terhadap anak. Kehidupan dalam keluarga banyak dipengaruhi oleh proses interaksi dan faktor-faktor tertentu yang memunculkan suatu suasana atau iklim didalam pola perilaku sehari- Universitas Sumatera Utara hari dengan anggota lainnya di keluarga. Salah satu faktor tersebut yaitu suasana psikologis yang dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga. Menurut Sigmund Freud dalam Ahmadi, 1999:95 bahwa keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Dengan demikian keluarga merupakan manifesitasi dari pada dorongan seksual suami istri. Sedangkan Durkheim berpendapat bahwa kelurga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan. Soelaeman 1994:19 menyatakan bahwa secara umum fungsi keluarga meliputi: pengaturan seksual, reproduksi, sosialisasi, pemeliharaan, penempatan anak dalam masyarakat, pemuas kebutuhan perseorangan dan kontrol sosial. Mustafa Ayah Bunda, 1986: 6 mengemukakan mengenai pengertian keluarga yaitu, bahwa keluarga adalah kesatuan dari pribadi-pribadi yang ada hubungan karena pernikahan, kelahiran yang berinteraksi dengan tujuan pokok menciptakan dan memelihara norma-norma kebudayaan dan mendorong perkembangan fisik, mental dan emosi setiap anggotanya. Maciver dan Page Muhamad Isa Soeleman, 1994: 9menyebutkan bahwa terdapat lima ciri khas yang menandai adanya suatu keluarga yaitu: a Adanya hubungan berpasangan antara kedua jenis pria dan wanita b Dikukuhkan oleh suatu pernikahan c Adanya pengakuan terhadap anak yang dilahirkan d Adanya kehidupan ekonomis yang diselenggarakan bersama Universitas Sumatera Utara e Diselenggarakannya kehidupan berumah tangga Kelima ciri khas keluarga seperti diungkapkan di atas, ternyata membawa implikasi yang besar dalam penyelenggaraan kehidupan keluarga, baik terhadap fungsi dan peranan keluarga dalam masyarakat maupun fungsi dan peranan masing- masing keluarga serta pertanggungjawaban yang diemban oleh keluarga. Sayekti Pujosuwarno 1994: 11 mengemukakan bahwa terdapat empat unsur yang terkandung dalam keluarga, yaitu: a Keluarga merupakan perserikatan hidup antara manusia yang paling dasar dan kecil. b Perserikatan itu paling sedikit terdiri dari dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin. c Perserikatan itu berdasar atas ikatan darah, perkawinan dan adopsi. d Adakalanya keluarga hanya terdiri dari seorang laki-laki saja atau seorang perempuan saja dengan atau tanpa anak. Dari beberapa pengertian tersebut diatas, keluarga adalah suatu ikatan persekutuan atas dasar perkawinan dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

II.4.3 Fungsi-fungsi Keluarga

Dokumen yang terkait

Konsep Diri Mahasiswa Indekos Dalam Konteks Komunikasi Antarpribadi

2 65 115

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja pada Siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi.

1 36 116

Komunikasi Kelompok Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Kelompok Terhadap Pembentukan Konsep Diri di Komunitas games online “Perang Kaum” )

6 66 116

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Dan Konsep Diri Mahasiswa ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

3 48 111

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Hubungan antara pola komunikasi orang tua - remaja dengan konsep diri remaja

4 12 129

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Keluarga Jawa Yang Beragama Islam.

0 1 17

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Keluarga Jawa Yang Beragama Islam.

0 3 13

POLA ASUH DISTANCE ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA (STUDI FENOMENOLOGI POLA ASUH LONG DISTANCE PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA DI SMAN 1 GIRIMARTO, KABUPATEN WONOGIRI).

0 1 2