BAB III METODOLOGI PENELITIAN
II1.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Tradisi Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif terlebih dulu ada sebelum penelitian kualitatif. Kedua tradisi penelitian ini memiliki perbedaan yang menonjol. Metodologi kuantitatif
menuntut adanya rancangan penelitian yang menspesifikkan objeknya secara eksplisit dieliminasikan dari objek-objek lain yang tidak diteliti. Tata pikir logik sesuai dengan
analisis yang telah diperkembangkan, metodologi penelitian kuantitatif membatasi sejumlah tata pikir logik tertentu, yaitu: korelasi, kausalitas, dan interaktif; sedangkan
objek ditata dalam tata pikir kategorisasi, intervalisasi dan kontinuasi. Secara praktisnya, metodologi penelitian kuantitatif mulai dengan penetapan
objek studi yang spesifik, dieliminasikan dari totalitas atau konteks besarnya; sehingga eksplisit jelas objek studinya. Disusun kerangka teori sesuai dengan objek
studi spesifik. Kemudian akan melahirkan hipotesis atau problematik penelitian, instrumentasi pengumpulan data, dan teknik sampling serta teknik analisisnya; juga
rancangan metodologi lain, seperti: penetapan batas signifikansi, teknik-teknik penyesuaian bila ada kekurangan atau kekeliruan dalam hal data, administrasi,
analisis, dan sebagainya. Dengan kata lain semua dirancangkan dengan matang sebelum terjun ke lapangan untuk meneliti.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Creswell 1998: 15, penelitian kualitatif adalah “an inquiry of process of understanding on distinct ethodological traditions of inquiry
that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analyzes words, reports detailed views of informants, and conducts the study
in a natural setting”.
III.1.2 Data Kasus
Ciri khas dari data kualitatif adalah menjelaskan kasus-kasus tertentu. Data kasus hanya berlaku untuk kasus tertentu serta tidak bertujuan untuk
digeneralisasikan atau menguji hipotesis tertentu. Lebih memungkinkan data kasus mendalam dan komprehensif dalam mengekspresikan suatu objek penelitian. Wilayah
data kasus tergantung pada seberapa luas penelitian kasus tertentu. Oleh karenanya data kasus bisa seluas Indonesia, provinsi, kabupaten,
kecamatan, desa, atau hanya beberapa orang, bahkan satu orang. Dapat juga suatu lembaga tertentu, suatu pranata tertentu, dan lain-lain. Umpamanya, penelitian
tentang miknoritas Cina di Asia Tenggara, kasus Indonesia. Penelitian ini hanya membicarakan kasus-kasus Cina di Indonesia dan tidak dapat digeneralisasikan kasus
tersebut pada kasus Cina di negara lain.
III.1.3 Lokasi dan Objek Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Objek penelitian terdiri dari tiga orang informan yang terdiri dari 5 keluarga dengan latar belakang berbeda 2 dua dari keluarga harmonis dan 3 tiga dari
keluarga kurang harmonis dan satu informan ahli Psikolog. Penelitian mengambil tempat di Medan karena heterogenitas etnis dan suku bangsa yang paling tinggi di
pulau Sumatera. Hal ini disebabkan faktor mata pencaharian, kondisi sosial, lingkungan, dan banyak faktor lain. Usia menjadi faktor lain yang menentukan
karakteristik dalam penelitian ini. Usia remaja akhir atau dewasa awal yang menjadi kriteria adalah 17-22 tahun.
III.1.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dan buku-buku
serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. b. Penelitian Lapangan
Pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui:
1. Observasi yakni kegiatan mengamati keseharian objek dengan menggunakan
panca indera. Observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta
dibantu dengan panca indra lainnya Bungin, 2009:115. 2.
Metode wawancara yakniproses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambilbertatap muka antara pewawancara
Universitas Sumatera Utara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman Bungin, 2009:108.
III.2 Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman 1986 menyatakan bahwa analisis data kualitatif tentang mempergunakan kata-kata selalu disusun dalam sebuah teks yang
diperluas dan dideskriptifkan. Pada saat memberikan makna pada data yang dikumpulkan, maka penu;lis menganalisis dan menginterpertasikan. Karena
penelitian yang bersifat kualitatif maka dilakukan analisis data pertama hingga penelitian terakhir secara simultan dan terus menerus. Selanjutnya interpretasi atau
penafsiran dilakukan dengan mengacu kepada rujukan teoritis yang berhubungan atau berkaitan dengan permasalahan penelitian Iskandar, 2009:255.
Proses analisa data diawali dengan mengevaluasi data-data yang diperoleh, baik dari hasil wawancara mendalam, observasi, maupun tinjauan pustaka guna
memastikan keakuratan data. Setelah itu data direduksi edit, ditafsirkan, dan diorganisasikan. Untuk kemudian dipaparkan sebagai hasil penelitian dan membuat
kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN