1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut: 1.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memperluas dan memperkaya khasanah penulis mengenai kajian komunikasi antarpribadi
sebagai salah satu kajian dalam ilmu komunikasi. 2.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan kepada FISIP USU khususnya Departemen Ilmu Komunikasi, dalam rangka memperkaya
bahan penelitian dan sumber bacaan. 3.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi orang tua dalam melihat pentingnya komunikasi orang tua terhadap
pembentukan konsep diri ramaja.
1.6 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana akan disoroti Nawaw
i, 2001:39–40 .
Secara umum dapat dikatakan bahwa ancangan mikro dalam teori-teori sosial merupakan awal yang baik dalam melakukan kegiatan ilmiah sesungguhnya, karena
peneliti dapat berhati-hati dahulu secara terperinci. Bayang-bayang fenomenologi menyebabkan penekanan yang kuat dalam teori-teori sosial mikro terhadap nisbinya
Universitas Sumatera Utara
segala sesuatu, dan pilihan untuk memandang segala sesuatunya di dalam kehidupan sosial maupun nonsosial alamiah sebagai lambangsimbol Bungin, 2003:13.
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini, sebagai berikut:
1.6.1. Komunikasi antarpribadi
Dalam kehidupannya, manusia selalu melakukan kegiatan komunikasi sebagai bukti kesadaran akan keberadaannya, yaitu mengadakan aksi dan ber-reaksi atas
stimuli yang datang padanya. Seseorang yang mencoba memisahkan diri atau mengasingkan diri dari dunia ramai, dan hidup menyendiri di tempat terpencil, pada
hakekatnya juga tidak dapat memisahkan hidupnya dari kegiatan komunikasi, karena setidaknya ia akan berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Selagi ia masih hidup, manusia selalu melakukan berbagai kebutuhannya, kegiatan komunikasi adalah yang paling banyak dilakukan.Manusia sebagai makhluk
sosial harus hidup bermasyarakat.Semakin besar suatu masyarakat, berarti semakin banyak manusia yang dicakup, dan cenderung akan semakin banyak masalah yang
timbul, akibat perbedaan-perbedaan yang terdapat diantara manusia-manusia tersebut Riyono Pratikto, 1982:11.
Pada masing-masing individu yang beraneka ragam itu, dalam pergaulan hidupannya terjadi interaksi dan saling pengaruh mempengaruhi demi kepentingan
dan keuntungan pribadi masing-masing.Terjadilah saling mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk percakapan Komunikasi memainkan peran penting dalam
kehidupan manusia. Hampir setiap saat kita bertindak dan belajar dengan dan melalui
Universitas Sumatera Utara
komunikasi. Sebagian besar kegiatan komunikasi yang dilakukan berlangsung dalam
situasi komunikasi antar pribadi Onong U. Effendi, 1985:8.
Situasi komunikasi antar pribadi ini bisa kita temui dalam konteks kehidupan dua orang, keluarga, kelompok maupun organisasi.
Komunikasi antarpribadi dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan. Adapun tujuan komunikasi antarpribadi antara lain:
1. Mengenal diri sendiri dan memelihara hubungan.
2. Mengetahui dunia luar dan memelihara hubungan.
3. Mengubah sikap, prilaku dan membantu orang lain. Supratiknya, 2002:35
Komunikasi antar pribadi sering disebut dengan dyadic communication, maksudnya adalah komunikasi antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung
dalam bentuk percakapan. Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan muka face to face, bisa juga melalui media seperti telepon. Ciri khas komunikasi
antar pribadi adalah sifatnya yang dua arah atau timbal balik two ways communication.
Apabila dua orang individu atau lebih terlibat dalam suatu percakapan dan terdapat adanya kesamaan makna dari apa yang mereka percakapkan, maka dapat
dikatakan bahwa komunikasi antar pribadi cukup efektif untuk mengubah perilaku orang lain. Segi efektifnya adalah adanya arus balik langsung yang dapat ditangkap
komunikator, maupun secara non verbal dalam bentuk gerak-gerik seperti anggukan, gelengan kepala, kedipan mata dan sebagainya sejenis.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Joseph De Vito 1976, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau juga
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Dari inti ungkapan itu, De Vito mengemukakan bahwa; Komunikasi antar pribadi sebenarnya
merupakan suatu proses sosial. Lebih lanjut Devito memberikan ada 5 lima ciri-ciri komunikasi antar
pribadi, untuk memudahkan atau memperjelas pengertiannya, seperti : 1. Openess keterbukaan, 2. Emphaty empati, 3. Supportiveness dukungan, 4. Positiveness
rasa positif, 5. Equality kesamaan.
1.6.2 Teori Self Disclosure Johari Window Model
Model Johari Window Jedela Johari merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian
bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Model ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus
mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback. Terminologi kata Jendela Johari mengarah pada-personeldari pribadi dan
orang lain. Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela joharu. Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok
Universitas Sumatera Utara
pribadi. Jendela Johari juga berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory EQ, dan kesadaran individu serta peningkatan EQ.
Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan menerima feedback adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback tersebut, kita bisa
melihatmengenal orang lain, dan demikian sebaliknya. Individu lain juga belajar bagaimana pandangan kita terhadap mereka. Feedback menginformasikan kepada
individu ataupun kelompok, baik secara verbal maupun non-verbal dalam berkomunikasi. Informasi yang diberikan seseorang menceritakan kepada yang lain
bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia, bagaimana perasaannya, dan apa yang diterimanya feedback dan self disclosure. Feedback juga bisa diartikan sebagai
reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya lebih menonjol pada persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku seseorang bisa mempengaruhi
mereka menerima feedback. Keetika Jendela Johari digunakan untuk membangun hubungan antar
kelompok personal dikategorikan sebagai kelompok dan orang lain menjadi kelompok lain.
1.6.3 Psikologi Komunikasi
Psikologi menukik ke dalam proses yang mempengaruhi prilaku kita dalam komunikasi, membuka ”topeng-topeng” kita, dan menjawab pertanyaan ”mengapa”.
Psikologi melihat komunikasi sebagai prilaku manusiawi, menarik, dan melibatkan siapa saja dan dimana saja. Jadi, psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian
Universitas Sumatera Utara
energi dari alat-alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, dalam proses saling pengaruh di antara berbagai sistem dalam diri
organisme dan di antara organisme. Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang
yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik,
psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai
tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry 1964 mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa
atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”
Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba
menyimpulkan proses kesadaran yang menyababkan terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan
manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan. Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi : Penerimaan
stimuli secara indrawi sensory reception of stimuli, proses yang mengantarai stimuli dan respon internal meditation of stimuli, prediksi respon prediction of
response,dan peneguhan respon reinforcement of responses. Psikologi komunikasi
Universitas Sumatera Utara
juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.
George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semuanya : Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and
behavioral event. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral
dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa
kita pada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
1.6.4 Konsep Diri
Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Menurut Rogers konsep diri merupakan
konseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang sifat-sifat dari ’diri subjek’ atau ’diri objek’ dan persepsi-persepsi tentang
hubungan-hubungan antar ’diri subjek’ diri objek’ dengan orang lain dan dengan berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi-perseepsi ini
Lindzey Hall, 1993;201.
Universitas Sumatera Utara
Jika manusia mempersepsikan dirinya, bereaksi terhadap dirinya, memberi arti dan penilaian serta membentuk abstraksi pada dirinya sendiri, hal ini menunjukan
suatu kesadaran diri dan kemampuan untuk keluar dari dirinya untuk melihat dirinya sebaimana ia lakukan terhadap objek-objek lain. Diri yang dilihat, dihayati, dialami
ini disebut sebagai konsep diri Fitts, dalam Agustiani, 2006:139. Menurut Hurlock 1978:237, pemahaman atau gambaran seseorang mengenai
dirinya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis. Gambaran fisik diri menurut Hurlock, terjadi dari konsep yang dimiliki individu tentang
penampilannya, kesesuaian dengan seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain.
Sedangkan gambaran psikis diri atau psikologis terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang
lain. Menurut Hurlock 1978:238, konsep diri yang positif akan berkembang jika
seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan ‘good self esteem’, ‘good self confidence’, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini
memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik. Seseorang dengan konsep diri yang
positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu.
Sebaliknya konsep diri yang negatif menurut Hurlock 1978:238 akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang
Universitas Sumatera Utara
pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat
berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup.
Jadi konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh. Konsep diri penting dalam mengarahkan interaksi seseorang dengan
lingkungannya mempengaruhi pembentukan konsep diri orang tersebut.
1.6.5 Keluarga
Pada hakekatnya, seluruh perilaku manusia bersifat sosial, artinya perilaku tersebut terbentuk dan dipelajari dari bagaimana individu berinteraksi dengan
individu lainnya. Semua yang dipelajari manusia merupakan hasil hubungan dengan manusia lainnya. Adanya sifat sosial yang dimiliki oleh masing-masing manusia,
maka secara mutlak manusia dituntut untuk mengadakan ikatan-ikatan sosial dengan manusia lain. Salah satu ikatan sosial yang paling dasar adalah keluarga.
Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dalam masyarakat yang terbentuk dari suatu hubungan yang tetap untuk menyelenggarakan hal-hal yang
berkaitan dengan keorang tuaan dan pemeliharaan anak. Keluarga juga merupakan organisasi terbatas yang di dalamnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang berintegrasi
dan berkomunikasi sehingga dapat terciptanya peranan-peranan sosial bagi anggotanya. Bouman dalam Sayekti Pujosuwarno 1994: 10 mengemukakan
pengertian keluarga adalah persatuan antara dua orang atau lebih yang umumnya
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari ayah, ibu dan anak. Terjadinya persatuan ini adalah oleh adanya pertalian perkawinan sehingga ada saling mengikat berdasarkan perkawinan.
St Vembriarto dalam Sayekti Pujosuwarno 1994: 10 mengemukakan pengertian keluarga yaitu, suatu kelompok dari orangorang yang disatukan oleh
ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pada intinya keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil yang disatukan melalui ikatan-ikatan perkawinan yang
menghasilkan peranan-peranan sosial bagi anggotanya Singgih Dirga Gunarsa 2004: 185 mengemukakan pengertian keluarga adalah unit sosial yang paling kecil dalam
masyarakat yang peranannya besar sekali terhadap perkembangan sosial, terlebih pada awal-awal perkembangannya yang menjadi landasan bagi perkembangan
kepribadian selanjutnya. Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung pada keluarga yang ada dalam masyarakat itu. Apabila seluruh keluarga sudah sejahtera, maka
masyarakat tersebut cenderung akan sejahtera pula.
1.7 Kerangka Konsep
Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai
dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 2001:40. Konsep merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang
dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama Bungin, 2001 :73.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
a Variabel Komunikasi Antar Pribadi
Seperti yang telah diterangkan di atas Devito memberikan ada 5 lima ciri- ciri komunikasi antar pribadi, untuk memudahkan atau memperjelas pengertiannya,
seperti : 1. Openess keterbukaan, 2. Emphaty empati, 3. Supportiveness dukungan, 4. Positiveness rasa positif, 5. Equality kesamaan.
b Variabel Konsep Diri
Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tapi juga penilaian diri anda tentang diri anda. Jadi konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang
anda rasakan tentang diri anda. Adanya proses perkembangan konsep diri menunjukan bahwa konsep diri seseorang tidak langsung dan menetap, tetapi
merupakan suatu keadaan yang mempunyai proses pembentukan dan masih dapat berubah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan
konsep diri, antara lain: Usia, Inteligensi, Pendidikan, Status Sosial Ekonomi,
Hubungan Keluarga, Orang Lain, Kelompok Rujukan Reference Group.
Universitas Sumatera Utara
1.8 Model Teoritis