BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Mengumpulkan data-data penerimaan pajak penghasilan
dalam laporan keuangan yang disajikan oleh kantor pelayanan pajak. Penelitian ini menganalisa perbandingan sebelum dan sesudah penggunaan
intranet berdasarkan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak SIDJP terhadap penerimaan pajak. Objek penelitian ini yaitu pada KPP Pratama
Serpong yang beralamat pada jalan Raya Serpong Sektor VIII Blok 405 no.4 Bumi Serpong Damai Tangerang. Dalam penelitian ini menggunakan
variabel terikat dan variabel bebas yaitu: 1.
Variabel Terikat Y Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam hal ini
Penerimaan Pajak. 2. Variabel Bebas X
Variabel yang diduga berpengaruh terhadap variabel terikat, yaitu Intranet.
30
B. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah convenience sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman
convenience sampling dilakukan dengan memilih sampel bebas sekehendak perisetnya Jogiyanto, 2004:79.
C. Metode Pengumpulan Data 1. Studi lapangan Field Research, yaitu yang dilakukan dalam masa
pengamatan lapangan dengan mengumpulkan berbagai informasi dan data yang diperlukan berhubungan dengan pembahasan skripsi ini dan
bertujuan untuk mendapatkan gambaran riil di lapangan. 2. Studi pustaka Library Research, yaitu mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan selama dalam penulisan skripsi ini yang berasal dari literatur terkait dan dapat dijadikan pemikiran, yang
kesemuanya terkait dengan penulisan skripsi ini lebih lanjut.
D. Metode Analisis Data 1. Deskriptif Kuantitatif
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya ialah menganalisis data berdasarkan metode penelitian yang sesuai untuk digunakan.
Analisis deskriptif yang dilakukan dengan cara menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikan.
31
Dalam penelitian ini akan digunakan juga metode kuantitatif sebagai cara dalam membantu menganalisis data kualitatif atau sebagai
penguat dalam melakukan analisis data. Metode kuantitatif ini digunakan terhadap data berupa informasi uraian dalam bentuk bahasa yang
kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan suatu kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran
baru atau memperkuat gambaran yang sudah ada. Data-data yang diperoleh melalui metode yang digunakan ini kemudian digunakan
secara sistematis.
2. Uji Statistik a. Uji Beda t-Test
Menurut Singgih Santoso 2005, 101 Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan
memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata
dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau secara rumus dapat ditulis sebagai berikut:
t =
Rata-rata sampel pertama – rata-rata sampel kedua standar error perbedaan rata-rata kedua sampel
Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji t-test adalah membandingkan rata-rata dua
grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak
sama secara signifikan.
32
Hipotesis: Ho:
µ
1
= µ
2
Kedua rata-rata populasi adalah identik rata-rata populasi pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah sama tidak
berbeda secara nyata H
1
: µ
1
≠ µ
2
Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik rata-rata populasi pengunaan sebelum dan sesudah intranet adalah
berbeda secara nyata Jika Statistik Hitung angka t output Statistik Tabel tabel t
maka Ho ditolak. Jika Statistik Hitung angka t output Statistik Tabel tabel t
maka Ho diterima.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Intranet: merupakan sebuah organisasi yang dilengkapi dengan sebuah atau beberapa web server untuk keperluan organisasi tersebut. Intranet
juga merupakan variabel independen, variabel tersebut diukur dengan melihat seberapa besar perolehan SSP yang disetorkan oleh wajib
pajak di tiap tahunnya pada KPP Pratama Serpong. 2. Penerimaan Pajak: berasal dari penerimaan non migas untuk semua
jenis pajak di KPP Pratama Serpong. Penerimaan pajak merupakan variabel dependen, variabel ini diukur dengan menggunakan indikator
33
jumlah penerimaan pajak yaitu: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Bea Masuk, Cukai, Pajak Ekspor, Pajak Bumi dan Bangunan,
Pajak lainnya, Penerimaan Bukan Pajak, Laba Bersih Minyak setiap bulan Januari sd Desember tahun 1999 2000 sebelum menggunakan
sistem intranet dan setiap bulan Januari sd Desember tahun 2008 2009 sesudah menggunakan sistem intranet dalam bentuk satuan
rupiah.
34
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong
KPP Pratama Serpong adalah salah satu dari beberapa Kantor Pelayanan Pajak yang ada di wilayah DJP Banten. KPP Pratama Serpong
yang dahulu bernama KPP Serpong yang berdiri tahun 1994, KPP ini beralamat Jalan Raya Serpong Sektor VIII Blok 405 No.4 BSD Tangerang
dan bersebelahan dengan Kantor Samsat Serpong. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 55MK.012007 tanggal 31
Mei 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 132PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Pajak yang bertujuan untuk menerapkan struktur organisasi baru guna mendukung dan meningkatkan efektifitas dan
efisiensi sistem administrasi perpajakan. Implementasi dari proses ini dilakukan dengan memodernisasi Kantor Wilayah DJP Banten dan
mendirikan Kantor Pelayanan Pajak modern dengan nama Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong.
2. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong
Visi dan Misi yang terdapat pada KPP Pratama Serpong guna mencapai target Penerimaan Pajak:
35