Penulis menyimpulkan bahwa konsep dasar intranet merupakan sarana yang berisikan sekumpulan webserver yang digunakan hanya
untuk keperluan internal suatu organisasi.
2. Pengertian Intranet
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka intranet DJP merupakan privat version of the internet yang khusus digunakan untuk
kepentingan internal organisasi DJP. Intranet DJP dilengkapi dengan pengamanan akses masuk, yang hanya memungkinkan khusus pegawai
di lingkungan DJP yang dapat diakses data atau informasi yang ada pada intranet DJP. Intranet DJP yang menghubungkan antara kantor
pusat dengan kantor cabang melalui infrastruktur jaringan publik, menggunakan IP security IP Sec atau Generic Route Encrypter untuk
memberikan keamanan pada tunnel yang dipakai.
3. Peran dan Keuntungan Menggunakan Intranet
Dengan menggunakan intranet DJP organisasi di lingkungan DJP akan memperoleh beberapa keuntungan yaitu: peningkatan
produktivitas kerja pegawai, effisiensi waktu, kemudahan komunikasi, manajemen operasi peningkatan kerjasama. Hal ini sesuai dengan
peran intranet menurut Wikipedia Indonesia yang menyebutkan intranet sebagai berikut:
a. Work force productivity
b. Time
c. Communication
18
d. Web publishing allow’s “cumbersome” corporate knowledge to be
maintained and easing accessed troughout the company using hypermedia and Web technologies.
e. Business operations and management
f. Coss-effective
g. Promote commen corporate culture
h. Enhance Collaboration
Pada intinya intranet DJP memiliki peran memberikan informasi kepada pegawai, membantu organisasi dan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Turban, Rainer, Potter 2003:119 “The objective of intranet to serve the needs
of organization, employees and to give employee a easy accses corporate information”
. Intranet DJP digunakan untuk mendukung berbagai peran dan
fungsi pelaksanaan tugas kantor di seluruh wilayah DJP. Dengan adanya intranet DJP juga lebih memungkinkan DJP mengoptimalkan
kinerjanya, seperti dengan adanya konfirmasi PK-PM di intranet DJP, pemeriksa tidak perlu lagi melakukan konfirmasi dengan
menggunakan surat menyurat di KPP yang menjadi lawan transaksi WP yang sedang diperiksa. Dengan adanya intranet DJP, aplikasi
terbaru SPT: e-filling, e-registration, e-SPT, maupun MPN atau MP3 menjadi alternatif kemudahan bagi pegawai pajak untuk memantau
kepatuhan WP.
19
Sehingga intranet DJP mempunyai peran yang strategis yaitu sebagai sumber informasi tentang wajib pajak di seluruh Indonesia,
infromasi tentang pembayaran pajak melalui MP3 atau MPN, informasi tentang pelaksanaan sistem e-filling ataupun e-registration.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sadhani 2006: “Situs intranet Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan sarana komunikasi internal
Ditjen Pajak dan sekaligus pintu masuk menuju program aplikasi PK- PM dan MP3. Program aplikasi PK-PM yang berfungsi untuk
menyandingkan faktur pajak masukan PKP pembeli dengan faktur pajak keluaran PKP penjual. Program aplikasi “kriteria seleksi”
sebagai sarana pemilihan pemeriksaan pajak berdasarkan tingkat resiko. Program aplikasi monitoring pelaporan dan pembayaran pajak
MP3 yang berfungsi untuk memonitor dan mengawasi penerimaan pajak secara online. Program aplikasi e-registration e-reg, sistem
pendaftaran WP memperoleh NPWP secara online. Program aplikasi e-filling
, sistem menyampaikan surat pemberitahuan pajak SPT melalui media elektronik. Sistem Informasi Geografis SIG yang telah
dilambangkan menjadi suatu “smart map” sehingga dapat memuat informasi rinci yang terkait dengan suatu nomor objek pajak NOP.
Sehingga diharapkan dengan adanya intranet DJP, fiskus akan dengan mudah untuk mendapatkan informasi tentang kondisi keseluruhan WP
yang akan dapat dengan mudah digunakan oleh fiskus untuk data administrasi pemeriksaan dan kontrol”.
20
C. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak SIDJP