2. Pengertian Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak SIDJP
Menurut Idrus 2008 Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak SIDJP didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang terpadu di
dalam suatu jaringan kerja dengan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras komputer sebagai pengolah data, hak dan kewajiban
perpajakan menjadi informasi yang bermanfaat untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan undang-undang perpajakan.
Dalam pengembangannya implementasi SIDJP terbagi menjadi beberapa sub sistem, beberapa diantaranya adalah: Sistem Informasi
Perpajakan SIP, Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT, e- registration
, e-payment, dan e-filling. a.
Sistem Informasi Perpajakan SIP SIP adalah sistem informasi dalam administrasi perpajakan di
lingkungan kantor DJP dengan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang dihubungkan dalam suatu jaringan kerja
lokal. Dari beberapa sub sistem yang ada, SIP merupakan sub sistem
yang pertama kali dikembangkan. Proses pengelolaan data dalam SIP didasari pada pembagian fungsi untuk masing-masing
pekerjaan tertentu, yang tidak semata-mata berdasarkan pada pembagian seksi-seksi di KPP.
23
b. Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT
Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT dilatarbelakangi oleh pembentukan kantor Wajib Pajak
Besar Large Tax Payer Office-LTO, dimana struktur organisasi dan fungsi yang dimiliki berbeda dengan KPP umumnya.
Perubahan struktur organisasi dan fungsi tersebut menuntut perubahan dalam proses administrasi dan pengolahan informasi
perpajakan. Karakteristik utama dalam SAPT adalah diterapkannya metode aliran kerja work flow dan manajemen kasus case
management Konsep dari work flow adalah otomasi sebagian atau
seluruh bagian proses dimana dokumen dan informasi mengalir melewati masing-masing model manusia, aplikasi, dan mesin
sesuai dengan prosedur atau aturan yang telah ditentukan. c.
E-Registration Sistem pendaftaran wajib pajak secara online adalah sistem
aplikasi sebagai bagian dari sistem informasi perpajakan dilingkungan DJP dengan berbasis perangkat keras dan perangkat
lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran wajib pajak.
Sistem ini terbagi dua bagian, yaitu sistem yang dipergunakan oleh wajib pajak yang berfungsi sebagai sarana
pendaftaran wajib pajak secara online dan sistem yang
24
dipergunakan oleh petugas pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran wajib pajak.
d. E-Filinge-SPT
E-filing disebut juga dengan e-SPT adalah suatu layanan
yang disediakan oleh DJP agar wajib pajak dapat menyampaikan suatu pemberitahuan SPT pajak beserta lampirannya dengan
sistem online dan real time melalui sebuah perusahaan penyedia jasa aplikasi ASP yaitu pajakku.com dengan menggunakan jalur
internet. Dengan cara e-filing ini maka pelaporan pajak dapat
dilakukan dengan cepat, mudah dan aman. Setiap SPT pajak yang dikirimkan akan di encrypted sehingga terjamin kerahasiaannya.
Pihak-pihak yang tidak berkepentingan tidak akan dapat mengetahui isi dari SPT pajak tersebut.
Tujuan utama layanan pelaporan pajak secara e-filing ini adalah: 1
Membantu para wajib pajak untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara elektronik via internet kepada wajib
pajak, sehingga wajib pajak orang pribadi dapat melakukannya dari lokasi kantornya atau tempat usahanya. Hal ini akan dapat
membantu memangkas biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh wajib pajak untuk mempersiapkan, memproses, dan
melaporkan SPT ke kantor pajak secara benar dan tepat waktu.
25
2 Memberikan dorongan kepada Kantor Pelayanan Pajak dalam
hal percepatan penerimaan pelaporan SPT dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan juga akurasi data, distribusi
dan pengarsipan laporan SPT. e.
E-Payment E-Payment
adalah sistem pembayaran pajak secara online yang disebut juga dengan MP3 Monitoring Pelaporan Pembayaran
Pajak, adalah suatu sistem yang menyederhanakan dan mengurangi pekerjaan manual penatausahaan Surat Setoran Pajak
SSP dan menyerahkan sebagian besar detail pekerjaan yang rumit ke sistem komputer untuk diproses secara otomatis. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dengan memberikan kemudahan dalam meelakukan penyetoran
dan pelaporan pajak. Tujuan yang tidak kalah pentingnya untuk dicapai adalah keadaan tertib administrasi, menghemat waktu dan
tenaga kerja dalam pengolahan SSP, dan memudahkan aparat pajak dengan waktu dan tenaga kerja seminimal mungkin.
D. Review Penelitian Sebelumnya