11
C. Kelenjar Bulbouretra Kelenjar Cowper
Kelenjar bulbouretra atau kelenjarcowper adalah kelenjar yang berwarna kecoklatan berbentuk sferis berdiameter 1 cm. Kelenjar bulbouretra
mensekresikan cairan yang berfungsi sebagai lubrikan dari penis dan menetralkan keasaman akibat urin yang tertinggal pada daerah uretra yang dapat merusak
sperma.
13,15
2.1.2. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
2.1.2.1 Kontrol Hormon Reproduksi Pria
Gambar 2.5 Kontrol hormon reproduksi pria
Sumber: Sherwood,2010
1.
Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH.
2. Menstimulasi hipofisis anterior menghasilkan hormon FSH dan LH
yang bekerja dengan mekanisme aktivasi cAMP.
12
3. LH bekerja pada sel leydig yang berfungsi untuk meregulasi
sekresi testosteron.
4.
FSH bekerja pada sel sertoli yang berfungsi pada spermatogenesis.
5. Testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig memberikan negative-
feedback terhadap LH dengan 2 cara, yaitu dengan bekerja pada hipotalamus menghambat GnRH sehingga secara tidak langsung
FSH dan LH yang dihasilkan juga menurun dan dengan bekerja
terhadap hipofisis anterior dengan menghambat LH secara selektif.
6. Inhibin yang dihasilkan oleh sel sertoli memiliki negative-feedback
terhadap FSH dengan bekerja pada hipofisis anterior dan menghambat FSH secara selektif.
16
2.1.2.2 Spermatogenesis
Gambar 2.6 Proses Spermatogenesis
Sumber: Sherwood,2010
Seperti terlihat pada gambar 2.6, spermatogenesis adalah proses terjadinya pembelahan pada sel germinal menjadi dua yang disebut meiosis dan empat sel
13
anakan berdiferensiasi menjadi spematozoa sperma. Terjadi di tubulus seminiferus selama masa aktif seksual disebabkan oleh stimulasi hormon-hormon
anterior pituitary gonadotropic, dimulai pada rata-rata usia 13 tahun dan berlanjut sepanjang kehidupan, berlangsung selama 64- 74 hari dari spermatogonium
menjadi sperma
16-17
Spermatogenesis meliputi 3 tahapan yaitu:
Proliferasi melalui mitosis
Meiosis
PackagingSpermiogenesis
16
A. Mitosis dan Meiosis
Sel sperma berasal dari primordial germ cells yang terbentuk di yolk sac. Pada usia 5-6 minggu kehamilan sel-sel primordial bermigrasi menuju embrio dan
berkumpul di gonadal ridge. Lalu berdeferensiasi menjadi spermatogonia, yang menyusun sepanjang perifer dari tubulus seminiferus, diluar blood testis barrier
BTB.Sel sertoli berada di dinding tubulus seminiferus yang berfungsi untuk memberi nutrisi bagi sel sperma. Sel germinal harus tetap berhubungan dengan sel
sertoli agar dapat bertahan hidup, dan kontak dipertahankan oleh jembatan sitoplasma. Tight junctiondiantara sel-sel sertoli yang berdekatan di dekat lamina
basal membentuk BTB yang mencegah molekul-molekul besar masuk dari jaringan interstisial dan bagian dari tubulus dekat lamina basalis kompartemen
basalis menuju regio dekat lumen tubulus kompartemen adluminal dan lumen. Spermatogonia memperbanyak diri melalui proses mitosis, menghasilkan dua
tipe sel anakan yaitu spermatogonia tipe A dan tipe B. Spermatogonia tipe A tetap berada diluar BTB dan terus memperbanyak diri dari mulai pubertas sampai
meninggal. Sehingga persediaan sel gamet tidak akan habis dan tetap fertil sampai usia tua.
Spermatogonia tipe B bermigrasi mendekati lumen tubulus dan berdiferensiasi menjadi sel-sel yang sedikit lebih besar yang disebut spermatosit primer. Sel-sel
ini harus melewati BTB dan bergerak menuju lumen tubulus.Di depan dari spermatosit primer, tight junction diantara dua sel sustentakular dirusak,
sementara tight junction yang baru, terbentuk di sisi yang lain. Spermatosit