Determinasi Tanaman Pembuatan Simplisia Ekstraksi Kulit Manggis Garcinia mangostana L. Perbandingan Pola KLT

21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Penelitian I, Penelitian II, Kimia Obat, dan Sediaan Steril yang dimulai pada bulan Januari hingga September 2014.

3.2 Alat

Becker glass Pyrex, corong Pyrex, grinding mill Honda, pisau, gelas ukur Pyrex, erlenmeyer Pyrex, piknometer Pyrex, cawan penguap, cawan porselen, botol timbang Pyrex, kertas saring Whatmann, botol gelap, evaporator EYELA, destilator Barnstead-Electrothermal, oven Memmert, furnace Thermolyne, timbangan AND GN-202, penangas air Memmert, batang pengaduk, spatula, labu ukur Pyrex, vial, tabung reaksi, labu bersumbat Pyrex, desikator Duran, oven vakum, hotplate Maspion, pH meter Navi.

3.3 Bahan

Buah manggis Garcinia mangostana L. yang diperoleh dari perkebunan manggis di Pariaman, Sumatra Barat, etanol 70 Merck, aquadest, kloroform Merck, metanol pro analisa Merck, besi III klorida Merck, standar baku alfa mangostin Biopurify, NaOH 5 M Merck, HCl 5 M Merck, NaCl Merck.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Determinasi Tanaman

Sebelum dilakukan penelitian terhadap tumbuhan, determinasi dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan memastikan kebenaran sumber yang digunakan. Determinasi dilakukan di Herbarium Bogoriense, Puslit Bidang Botani LIPI Cibinong. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.2 Pembuatan Simplisia

Buah manggis yang telah matang diambil kulitnya, dilakukan sortasi basah terhadap kulit buah manggis, kemudian dicuci menggunakan air mengalir dan disikat kulit bagian luar, kemudian ditiriskan. Kulit manggis tersebut dipotong-potong tipis-tipis lalu dikeringkan dengan cara dikering-anginkan. Setelah kering, dilakukan sortasi kering untuk menghilangkan pengotor yang masih tersisa pada simplisia kering. Kemudian dihaluskan menggunakan grinding mill hingga menjadi serbuk. Serbuk simplisia disimpan di dalam wadah yang baik sehingga tidak terkontaminasi oleh lingkungan.

3.4.3 Ekstraksi Kulit Manggis Garcinia mangostana L.

Serbuk kulit manggis sebanyak 4000 gram dimasukkan ke dalam botol cokelat untuk dimaserasi kemudian direndam menggunakan etanol 50 hingga seluruh massa simplisia terendam ± 2,5 cm di atas permukaan simplisia. Maserasi dilakukan selama 3 hari hingga 3 kali pengulangan. Kemudian maserat tersebut disaring menggunakan kertas saring. Ekstrak cair tersebut kemudian dievaporasi menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 45-50 °C hingga didapatkan ekstrak dengan tidak ada lagi pelarut yang teruapkan. Pengeringan dilanjutkan menggunakan oven vakum pada suhu 45 °C hingga didapatkan ekstrak kental Weecharangsan et al., 2006.

3.4.4 Perbandingan Pola KLT

Sebanyak 5,0 mg ekstrak dilarutkan dalam 5 mL pelarut 1000 ppm dan 1,0 mg standar alfa-mangostin dalam 1 mL metanol, dengan fase diam berupa silika gel Si60F254 dan fase gerak berupa campuran kloroform:etilasetat:metanol dengan perbandingan 8:1:0,5 Rismana et al., 2013. Masing-masing larutan ekstrak dan standar alfa- mangostin ditotolkan pada plat KLT kemudian dielusi dengan fase geraknya. Selanjutnya pemisahan senyawa yang terjadi diamati menggunakan sinar UV pada panjang gelombang 254 dan 365 nm. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.5 Penetapan Parameter Spesifik Ekstrak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59