Hasil Uji Kelarutan Alfa-Mangostin dalam Ekstrak Hasil Uji Stabilitas Alfa-Mangostin dalam Ekstrak pada Suhu 45±5ºC

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.6 Hasil Penentuan Kadar Alfa-Mangostin

4.6.1 Kurva Kalibrasi Alfa-Mangostin

Gambar 4. 4. Kurva kalibrasi alfa-mangostin Hasil kurva kalibrasi diperoleh persamaan regresi y= -0,00257+ 0,057x dengan nilai R=0,999, yang menunjukkan garis linear, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

4.6.2 Kadar Alfa-Mangostin dalam Ekstrak Etanol 50 Kulit Buah

Manggis Penentuan kadar alfa-mangostin di dalam ekstrak etanol 50 kulit buah manggis dilakukan dengan melarutkan ekstrak ke dalam metanol hingga didapatkan konsentrasi larutan induk sebesar 500 ppm, kemudian larutan induk tersebut diencerkan hingga konsentrasi 25 ppm. Pengukuran absorbansi ekstrak 25 ppm tersebut didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,052. Setelah dimasukkan ke dalam nilai regresi linear yang didapatkan dari kurva kalibrasi standar alfa-mangostin, diketahui kadar alfa-mangostin yang terkandung di dalam ekstrak etanol 50 kulit buah manggis adalah sebesar 3,85±0,03.. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15.

4.7 Hasil Uji Kelarutan Alfa-Mangostin dalam Ekstrak

Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui besarnya absorbansi dari struktur alfa mangostin yang terdapat di ekstrak dalam pelarut air. Uji kelarutan dilakukan menurut metode Higuchi dan Connors, di mana ekstrak y = 0.057x - 0.003 R² = 0.999 0.2 0.4 0.6 0.8 1 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Abs or b an si Konsentrasi ppm UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah ditambahkan air kemudian dishaker selama 72 jam pada suhu 37°C Doile et al., 2008. Hasil yang didapatkan adalah angka kelarutan alfa-mangostin sebesar 1:16064 di dalam air dan angka ini masuk ke dalam rentang 10.000,yaitu praktis tidak larut dalam air. Data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 16. Dilihat dari strukturnya, alfa-mangostin termasuk senyawa polifenol yang memiliki gugus -OH pada rantai sampingnya, namun kelarutan alfa mangostin yang praktis tidak larut dalam air kemungkinan disebabkan karena banyaknya jumlah karbon yang ada pada alfa-mangostin. Semakin banyak jumlah karbon dari suatu senyawa menyatakan bahwa semakin non-polar sifat senyawa tersebut. Uji kelarutan yang dilakukan ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam memformulasikan ekstrak etanol kulit buah manggis, di mana kelarutan suatu senyawa akan sangat berpengaruh terhadap bentuk sediaan yang dibuat untuk mendapatkan efek terapi yang baik. Agar suatu obat masuk ke sistem sirkulasi dan menghasilkan suatu efek terapi, obat tersebut harus terlarut terlebih dahulu. Maka dari itulah nilai kelarutan suatu bahan obat sangat penting untuk diketahui Syofyan, Henny, Amri, 2008.

4.8 Hasil Uji Stabilitas Alfa-Mangostin dalam Ekstrak pada Suhu 45±5ºC

dan Kelembaban 75±5. Tabel 4.3. Hasil Uji Stabilitas pada Suhu 45±5ºC dan Kelembaban 75±5. Hari Rata-rata kadar mg± SD Kadar Sisa Alfa- Mangostin 2,221±0,198 4,44 100 2 2,080±0,030 4,16 93,65 7 1,870±0,182 3,74 84,19 14 1,683±0,103 3,37 75,78 21 1,530±0,073 3,06 68,89 Berdasarkan data hasil dari uji stabilitas selama 21 hari, terjadi penurunan kadar alfa-mangostin di dalam ekstrak etanol 50 kulit buah manggis. Pada hari ke-0, kadar alfa-mangostin yang terkandung di dalam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ekstrak adalah sebesar 4,44, kemudian pada hari ke-2 terjadi penurunan kadar alfa mangostin menjadi 4,16. Pada hari ke-7, alfa mangostin yang terkandung di dalam ekstrak sebesar 3,47. Pada hari ke-14 penurunan kadar alfa-mangostin yang terkandung di dalam ekstrak menjadi sebesar 3,36 dan pada hari terakhir pengujian uji stabilitas yaitu hari ke-21, alfa mangostin yang terkandung dalam ekstrak sebesar 3,06. Gambar 4. 5. Grafik Penurunan Kadar Alfa-Mangostin dalam 21 Hari Grafik di atas memperlihatkan penurunan kadar alfa-mangostin di dalam ekstrak etanol 50 kulit buah manggis selama waktu pengujian 21 hari. Penurunan yang terjadi dari hari ke-0 hingga hari terakhir pengujian yaitu hari ke-21 adalah sebesar 31,11. Dari hasil pengolahan data secara statistik menggunakan SPSS 16, pengujian pertama-tama dilakukan dengan menguji normalistas Kolmogorov-Smirnov, Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data uji stabilitas terdistribusi normal, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa data uji stabilitas terdistribui normal p≥0,05. Setelah dilakukan uji normalitas, dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene, di mana uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil uji stabilitas homogen p ≥0,05. Hasil yang diperoleh dari uji homogenitas Levene adalah data uji stabilitas tidak homogen p≤0,05, maka dari itu uji tidak dapat dilanjutkan menggunakan uji Anova, namun menggunakan uji Kruskal-Wallis. Uji Kruskal-Wallis dilakukan saat data 2.221 2.080 1.870 1.683 1.530 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 K ad ar m g Hari ke- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dianalisis tidak homogen. Dari hasil uji Kruskal-Wallis, data yang diperoleh menunjukkan bahwa data uji stabilitas yang dihasilkan berpengaruh secara bermakna seiring dengan waktu yang diuji p ≤ 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa pada suhu 45±5°C dan kelembaban 75±5 kadar alfa-mangostin menurun seiring dengan waktu yang diujikan dan bermakna secara statistik p ≤ 0,05. Laju degradasi alfa-mangostin dalam ekstrak etanol 50 kulit buah manggis pada suhu 45±5°C dan kelembaban 75±5 ini masuk ke dalam reaksi orde kedua dengan konstanta laju reaksi sebesar 4,7365x10 -4 . Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suvarnakuta et al. 2011, disebutkan bahwa penurunan kadar xanton alfa-mangostin dan 8- desoxygartanin setelah pengeringan, dapat disebabkan karena terjadinya degradasi enzimatik atau degradasi termal. Enzim degradasi bekerja di bawah suhu 50ºC, karena setelah ekstrak berada pada suhu 50°C selama 45 menit, enzim yang berperan dalam mendegradasi kandungan alfa- mangostin dalam ekstrak mulai dihambat. Suhu tinggi dapat membantu menginaktifasi enzim degradatif, contohnya adalah enzim polyphenol oxidase PPO. Namun beberapa polifenol akan tetap bisa terdegradasi diakibatkan aktivitas enzim tersebut sebelum terinaktivasi Lim Murtijaya, 2007; Chantaro et al., 2008. Dapat disimpulkan bahwa kehilangan alfa-mangostin yang terjadi dalam uji stabilitas ini disebabkan selain oleh suhu, juga disebabkan oleh adanya enzim degradasi yang ada di dalam senyawa itu sendiri dan suhu mempercepat terjadinya degradasi ini.

4.9 Hasil Uji Stabilitas dalam Asam dan Basa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59