Uji Stabilitas Berdasarkan Suhu dan Kelembaban Tertentu Uji Stabilitas Berdasarkan Perbedaan pH Walash et al., 2011

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.8.2 Uji Kadar Alfa-Mangostin dalam Ekstrak

Sebanyak 12,5 mg ekstrak kental kulit buah manggis dilarutkan dalam metanol 25 ml, kemudian diencerkan hingga konsentrasi 25 ppm. Absorbansinya diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Kadar alfa-mangostin diperoleh dengan membandingkan absorbansi ekstrak etanol 50 kulit buah manggis dengan standar alfa-mangostin Biopurify dalam kurva kalibrasi yang diukur berdasarkan serapan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum yang didapatkan.

3.4.9 Uji Kelarutan Higuchi Connors

Uji kelarutan dilakukan sesuai dengan metode Higuchi dan Connors, yaitu ditimbang ekstrak etanol kulit buah manggis 100 mg kemudian dilarutkan dengan aquabidest sebanyak 25 mL dan dishaker selama 72 jam pada suhu 37 °C Doile et al., 2008. Larutan yang diperoleh disaring dengan menggunakan filter membran 0,20 µm dan diencerkan 100 kali hingga konsentrasi 40 ppm, selanjutnya diukur absorbansi dengan spektrofometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Konsentrasi dihitung dengan menggunakan persamaan regresi yang diperoleh pada pembuatan kurva dengan memasukkan nilai absorbansi sebagai fungsi y. Percobaan dilakukan triplo.

3.4.10 Uji Stabilitas Alfa-Mangostin dalam Ekstrak Kulit Buah Manggis

3.4.10.1 Uji Stabilitas Berdasarkan Suhu dan Kelembaban Tertentu

Lopes et al., 2012 Ekstrak sebanyak 50 mg dimasukkan ke dalam botol vial, kemudian disimpan pada kelembaban 75±5 pada suhu 45±5 ºC dalam suatu chamber selama 21 hari. Sampel dianalisis di awal waktu t , 2, 7, 14, dan 21 hari setelah paparan. Uji stabilitas ini dilakukan triplo. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.10.2 Uji Stabilitas Berdasarkan Perbedaan pH Walash et al., 2011

a. Degradasi basa Larutan untuk degradasi basa dibuat dengan melarutkan 50 mg ekstrak dalam 25 mL metanol lalu ditambahkan dengan 5 M NaOH satu tetes selanjutnya volume dicukupkan dengan metanol hingga 50 mL. Kemudian larutan dipanaskan dalam waterbath mendidih selama 1 jam. Setelah pemanasan, larutan tersebut diencerkan hingga 25 ppm selanjutnya diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis. b. Degradasi asam Larutan untuk degradasi asam dibuat dengan melarutkan 50 mg ekstrak dalam 25 mL metanol lalu ditambahkan dengan 5 M HCl satu tetes selanjutnya volume dicukupkan dengan metanol hingga 50 mL. Kemudian larutan dipanaskan dalam waterbath mendidih selama 1 jam. Setelah pemanasan, larutan tersebut diencerkan hingga 25 ppm selanjutnya diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis. 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Determinasi Tanaman

Untuk memastikan kebenaran simplisia yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan determinasi tanaman di Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Bogor, Jawa Barat. Hasil determinasi menunjukkan bahwa sampel yang digunakan adalah benar merupakan spesies Garcinia mangostana L. yang termasuk dalam suku Clusiaceae. Sertifikat hasil determinasi dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2 Hasil Ekstraksi Kulit Buah Manggis

Sebanyak 4000 gram simplisia kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dimaserasi dengan etanol hingga didapatkan hasil maseratnya, selanjutnya pelarutnya diuapkan dengan vacuum rotary evaporator, penguapan dilanjutkan menggunakan oven vakum, hal ini diperlukan untuk menguapkan sebagian besar pelarut air yang masih tersisa di dalam ekstrak karena penguapan yang dilakukan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 45 ºC tidak mampu menguapkan seluruh air. Pemilihan pelarut etanol 50 sebagai menstrum didasarkan pada penelitian Weecharangsan et al. 2006 yang menyatakan bahwa ekstrak etanol 50 kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang paling baik dibandingkan dengan ekstrak air, etanol 96, dan etil asetat. Ekstrak kental yang didapatkan adalah sebesar 500 gram. Hasil rendemen menunjukkan jumlah ekstrak yang didapatkan adalah sebesar 12,5.

4.3 Hasil Perbandingan Pola KLT

Penggunaan oven vakum dalam proses pengeringan ekstrak menimbulkan keraguan apakah alfa-mangostin yang terkandung di dalam ekstrak masih ada atau rusak selama proses pengeringan dengan oven vakum. Maka dari itu dilakukanlah kromatografi lapis tipis terhadap ekstrak yang dikeringkan dengan oven vakum, ekstrak tanpa pengeringan dengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59