4
perempuan. Radio Wadi FM menyungsung Ahlussunnah Wal Jama’ah dan
radio ini mengambil tahun hijriyah sebagai awal berdirinya, yaitu tepat pada tanggal 1 Muharram 1426.
Saat ini banyak media yang dikuasai oleh penguasa-penguasa sekuler dan banyak dimasuki informasi yang menyimpang dan tidak berimbang.
Sehingga Islam dipandang angker di media-media. Radio Wadi FM di sini mencoba menyeimbangi informasi-informasi yang tidak islami dengan
informasi yang islami. Selain itu, banyak faham-faham Islam sampai faham liberal dan faham-faham yang lain, yaitu pada akhirnya akan memecah umat,
maka Wadi hadir dengan format Ahlussunnah Wal Jama’ah bermanhaz
Aqidah Ahlussun nah Wal Jama’ah dari Imam Hasan Al Asy’ari sebagai
penyeimbang dari aliran-aliran Islam yang justru bukan membangkitkan melainkan merusak umat Islam.
Penyimpangan yang ada pada media lain, mereka melandaskan pada pemahaman ajaran Islam. Namun, mereka tidak menggunakan ajaran Islam
tersebut. Seperti halnya pemahaman mereka tentang tawasul itu tidak dibenarkan. Pada intinya tawasul itu sendiri merupakan wujud birokrasi umat
sekarang terhadap umat terdahulu. Karena seandainya tidak ada jasa baik dan ijtihad umat terdahulu, maka tidak akan mungkin ada Iman dan Islam umat di
akhir zaman. Inilah bukti komitmen orang yang bertawasul terhadap keberadaan
mereka, sebagai
realisasi perilaku
orang-orang yang
bermoralberakhlak mulia. Dalam memperluas area dakwah, radio Wadi FM memaksimalkan yaitu
dengan radio streaming. Metode dakwah terdapat beberapa cara, antara lain yaitu dakwah bil lisan dan bil qolam. Namun, radio Wadi FM masih melalui
5
format siaran bil lisan dan belum melalui format tulisan bil qolam. Panji
Isya’ Penerang Hati dan Jiwa Ba’da Isya’ merupakan salah satu rubrik acara di radio Wadi FM yang mengkaji Tauhid Ahlussunnah Wal
Jama’ah Aswaja oleh narasumber yang telah ditentukan. Format rubrik ini disiarkan secara langsung oleh penyiar dan narasumber serta para pendengar
dapat berinteraktif via telepon atau pesan singkat. Selain Panji Isya’, program
di Wadi terdapat beberapa Panji yaitu Panji Shubuh, Panji Dhuha dan Panji Ashar. Namun, kajian antara keempat panji tersebut berbeda. Rubrik Panji
Shubuh mengkaji kitab Kitab Tafsir Al- Qur’an. Sedangkan kajian dalam Panji
Dhuha adalah Tajwid, serta Panji Ashar mengkaji kajian Fiqih. Program Panji Isya’ disiarkan secara langsung setiap hari pukul 20.00-21.00 WIB kecuali di
Bulan Ramadhan, Panji Isya’ tidak mengudara.
8
Kini radio memiliki peranan yang cukup besar, salah satunya sebagaimana media dakwah yang baru. Karena banyak dilirik dan
dikembangkan oleh praktisi dakwah sebagai salah satu media alternatif penyampaian dakwah. Pada dasarnya materi utama dakwah bersumber dari
Al- Qur’an dan Hadits, pesan dakwah yang disampaikan harus dengan bahasa
yang dapat dimengerti. Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan diberi judul:
“Analisis Isi Rubrik Panji Isya’di Radio WADI 99,7 FM Bogor”
8
Wawancara Pribadi dengan Kang Ali Ridho Penanggung jawab program, Bogor, 16 Juli 2013.
6
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini, agar lebih terarah maka peneliti membatasi masalah pada 10 sepuluh isi materi siaran rubrik “Panji Isya’”
yang disiarkan oleh Radio Wadi 99,7 FM pada bulan April-Juni 2013. 2.
Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut: a.
Bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam rubrik Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM Bogor?
b. Apa pesan dakwah yang paling dominan yang terdapat dalam rubrik
Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM Bogor?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis apa saja pesan dakwah yang
terdapat dalam siaran rubrik Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM Bogor.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pesan dakwah yang dominan
yang terkandung dalam siaran Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM
Bogor. 2.
Kegunaan Penelitian Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan penelitian ini diperoleh
manfaat sebagai berikut;
7
a. Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan kontribusi dan tambahan referensi, informasi atau teori-teori bagi
studi-studi selanjutnya khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang mempelajari tentang ilmu dakwah. Dan
dapat memberikan gambaran tentang penggunaan media massa khususnya radio yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah
Islam secara efektif dan efisien. b.
Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan
kontribusi serta menambah wawasan bagi kalangan praktisi dakwah dan aktivis dakwah serta memberikan masukan terhadap para praktisi
penyiaran terhadap pemanfaatan media elektronik sebagai media dakwah dengan kemasan yang lebih kreatif dan menarik. Kemudian
memberikan inspirasi bagi para da’i dalam kegiatan dakwahnya, tidak hanya dilakukan di atas mimbar atau di dalam masjid saja, tetapi juga
dapat dilakukan melalui media elektronik dengan tema kehidupan yang kaya akan pesan dakwah. Dan dapat memberi pengatahuan mengenai
program dakwah di radio yang menarik serta dapat memenuhi kebutuhan spiritual khalayak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
D. Tinjauan Pustaka
Langkah awal sebelum peneliti melakukan penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, adalah menelaah terlebih
dahulu skripsi dan penelitian sebelumnya yang mempunyai judul atau objek
8
dan subjek penelitian yang sama atau hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Maksudnya adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti
sekarang tidak sama dengan penelitian skripsi terdahulu. Setelah peneliti mengadakan suatu telaah kepustakaan di perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun di perpustakaan utama Universitas Negeri Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti
menemukan skripsi yang memiliki judul hampir sama dengan apa yang akan teliti. Ada beberapa judul skripsi yang penelitian yang terkait dengan
penelitian ini. Untuk memperjelas bahwa penelitian ini tidak sama dengan penelitian sebelumnya, maka di sini peneliti mencoba menuliskan beberapa
judul skripsi yang berkaitan, antara lain: 1.
Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program Kopiah di Radio Elgangga 100,3 FM Bekasi ditulis oleh Fifit Fitriansyah 2010. Berisi tentang isi pesan
dakwah pada radio swasta yang berada di daerah bekasi. Program acara religious yang ditujukan untuk orang-orang dewasa yang disiarkan rutin
setiap hari, yaitu program Kopiah. 2.
Analisis Isi Materi Siaran Keagamaan Seputar Iman dan Islam di Radio Cakti Budhi Bhakti CBB 105,4 FM 2010. Berisi tentang analisis isi
materi pada radio swasta yang ada di Jakarta Barat yaitu Radio CBB. Walaupun Radio CBB adalah radio pelopor dangdut Jakarta tetapi sangat
kental dengan ajaran Islam, dengan mempunyai program acara religious setiap harinya seperti pada Obrolan Seputar Iman dan Islam.
Dari judul skripsi di atas, intinya semua membahas mengenai isi pesan dakwah. Sedangkan peneliti mengambil judul
Analisis Isi Rubrik “Panji Isya’”
9
di Radio Wadi 99,7 FM Bogor yang Berasaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah
Perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu terletak pada program yang disiarkan, waktu acara dan tempat penelitian. Selain itu objek penelitiannya
juga berbeda.
E. Metodologi Penelitian
1.
PendekatanPenelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu
pendekatan yang banyak digunakan dalam menganalisis isi pesan dalam komunikasi untuk mendapatkan data yang objektif dan akurat.
Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Holsti. Holsti mendefinisikan analisis isi sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik
kesimpulan melalui usaha untuk menentukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.
Metode penelitian ini menggunakan analisis isi content analysis Metode yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode
deskriptif. “Metode deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi
atau peristiwa, di mana pada hakikatnya metode deskriptif adalah mengumpulkan data-
data”.
9
Sehingga penerapan media kuantitatif dalam penelitian ini sangat mengutamakan hasil perolehan data yang didapat melalui kategorisasi
primer, observasi, wawancara dan dokumentasi dengan mendatangi langsung kantor radio Wadi 99,7 FM yang beralamat di Jl. Veteran III,
9
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 25.