34
sebagaianya.
39
Jadi media itu suatu sarana atau fasilitas penghubung dalam suatu penyampaian informasi yang berbentuk suatu bahan
bacaan. Sementara Itu media dakwah adalah alat yang dugunakan untuk penyampaian materi dakwah kepada Mad’u. Alat itu bisa berupa
media cetak atau media elektronik seperti buku, majalah, surat kabar, radio, televisi, film, internet dan lain-lain. Kata-kata yang diucapkan
da’i sangatlah terbatas oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan
salah satu unsur keberhasilan dakwah. Dalam sebuah aktivitas dakwah tidak dapat dipungkiri bahwa
peran teknologi ikut serta dalam penyampaian dakwah. Untuk mempermudah proses dakwah, teknologi juga sangat diperlukan
keberadaannya. Peran teknologi itu bisa berupa kemudahan- kemudahan dan efektivitas serta efisiensi yang diberikan pada saat
penyampaian dakwah tersebut. Kepandaian seorang juru dakwah dalam memilih media merupakan
salah satu unsur keberhasilan dakwah. Adapun sarana atau media dakwah menjadi tiga bagian yaitu:
1 Spoken words, yakni media dakwah yang berbentuk ucapan atau
bunyi yang ditangkap dengan indera telinga seperti radio, telepon, handphone dan lainnya.
2 Printed writing, berbentuk tulisan, gambar, lukisan dan sebagainya
yang ditangkap oleh mata.
39
Peter Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern Engliash Press, Cet ke-1. AHLM. 958.
35
3 Audio visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar
sekaligus dapat dilihat seperti, televisi, video, film, dan sebagainya.
40
Setelah mengetahui media dan dakwah, dengan demikian dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa media dakwah adalah sarana atau
alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak di mana pesan yang disampaikan adalah dakwah.
f. Atsar atau Efek Dakwah
Efek dakwah atsar atau biasa disebut feed back umpan balik merupakan salah satu dari proses dakwah. Namun proses ini sering
dilupakan oleh para da’i. Sedangkan atsar ini sangat berpengaruh dalam penentuan langkah-langkah dakwah selanjutnya. Dengan
menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan penyempurnaan
langkah-langkah berikutnya. Sebaliknya, jika tidak menganalisis atsar dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi sangat merugikan
pencapaian tujuan dakwah dan akan terulang kembali. Seluruh komponen unsur-unsur dakwah harus dievaluasi secara
komperhensif. Di samping para da’i bekerja dengan menggunakan ilmu, ia juga harus memiliki jiwa terbuka untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan. Dalam bahasa agama yang disebut dengan ikhtiar insani ialah jika proses ini dapat terlaksana dengan baik,
maka terciptalah suatu mekanisme perjuangan dalam bidang dakwah.
41
40
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006, h. 37.
41
M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, h. 34.
36
3. Kategori Pesan Dakwah
Dalam surat Al-Fatihah terdapat tiga pokok pesan dakwah yaitu aqidah Iman, syariah Islam, dan akhlak Ihsan. Dan terhadap tiga pokok
tersebut, ada beberapa ulama yang berpendapat, antara lain: a.
Ketiga komponen dilakukan secara hirarkhis. Pertama kali seseorang harus memperteguh aqidah, lalu menjalankan syariah yang kemudian
disempurnakan oleh akhlak. Posisi inilah maksud diutus Rasulullah SAW. Yakni menyempurnakan akhlak. Dengan adanya asumsi ini
untuk mengarahkan orang lain menjadi lebih baik. Seorang da’i harus kuat imannya terlebih dahulu. Jika imannya telah teguh, barulah ia
mengajarkan cara-cara m enjalankan agama. Seorang da’i yang dapat
menjalankannya, maka ia berusaha memberisihkan hatinya. Dengan hati yang bersih maka ia akan merasa hidupnya dipantau oleh Allah
SWT. Sehingga berakhlak mulia dan menjauhi hal-hal yang bersifat maksiat.
b. Ketiganya ditempatkan sejajar. Aqidah yang bertempat di akal, syariah
dijalankan anggota tubuh, dan akhlak berada di hati. Banyak umat Islam yang menjalankan agamanya dengan keimanan yang tipis serta
hati yang kurang bersih, sehingga tidak menghasilkan akhlak yang terpuji.
Da’i mengajarkan bahwa menjalankan shalat harus dengan pikiran yang yakin, mematuhi syarat dan rukunnya, serta hati yang
ikhlas.
42
Anwar Masy’ari, mengemukakan enam tema pesan dakwah, yaitu:
42
Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2, h. 335.