Profil Rubrik Panji Isya
                                                                                53
2. Syariah,  yang  meliputi  ibadah  dalam  arti  khas  thaharah,  shalat,  puasa,
zakat, haji dan muamalah dalam arti luas al-qonunalkhas hukum perdata dan al-qonun al-
am’  hukum publik. 3.
Akhlak,  yang  meliputi  akhlak  kepada  khaliq  dan  makhluk  Tuhan  dan makhluk  hidup.
2
Isi Pesan Dakwah yang disampaikan oleh Narasumber edisi April-Juni 2013 Edisi
: April 2013 Judul
: Pentashihan  atau  Pembenaran  Imam  Ibnu  Taimiyah  akan makna Hadits Tawasul
Narasumber  : Ust. A. H. Ridwan Pemahaman  yang harus diluruskan  dari permasalahan-permasalahan yang
di  dalamnya  ada  pemikiran-pemikiran  yang  rancu,  yang  tidak  sesuai  dengan apa yang dikehendaki oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya. Yang harus diluruskan
adalah perkataan orang-orang yang gemar menggemparkan bahwa bertawasul itu  memusyrikan.  Karena  tawasul  menurut  versi  mereka  adalah  menduakan
Allah.  Bahkan  di  antara  mereka  menjadikan  tawasul  adalah  sesuatu  yang
bid’ah  dan  bid’ahnya  pun  bid’ah  dholalah.  Maka  orang  yang  melakukannya sudah pasti masuk neraka. Dan masuk neraka krena tawasul itu  konyol sekali.
Karena  Rasulullah  pun  melakukan  dan  mencontohkan,  sahabat  menirukan, para ulama menetapkan dan menfatwakan.
Oleh  karena  itu,  cukuplah  bagi  mereka  yang  menentang  senantiasa  iri, dengki  kepada  yang  bertawasul.  Bahkan  kedengkian  dan  kebencian  mereka
kepada  orang  bertawasul  dan  bertahlilan  melebihi  kebenciannya  terhadap orang kafir sekalipun.
Dustalah  orang- orang  yang  menyebutkan  bahwa  “Barang  siapa  yang
melakukan pujian- pujian yang berlebihan kepada Rasul itu bid’ah dholalah”.
Sehingga apabila sudah dicap bid’ah dholalah, maka disebut pula ahli neraka. Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah sebagai guru mereka yang membid’ahkan itu
mengagungkan  Nabi  Muhammad  SAW  dalam  kitab  fatawinya  juz  ke-11 halaman 96, ia mengatakan:
“Muhammad  itu  adalah  penghulu  sekalian  keturunan  Nabi  Adam  as.  Dan Muhammad  itu  yang  paling  unggul  dari  sekalian  makhluknya,  melebihi
keunggulan Arash,
dan melebihi
dari keunggulan-keunggulan
makhlukmnya”.
3
2
M. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2, h. 332.
3
Ridwan,  Tema  Pentashan  atau  Pembenaran  Imam  Taimiyah  akan  Makna  Hadits Tawasul, Selasa, 9 April 20013,  pukul 20.00-21.00.
54
Tabel 1 Penilaian Juri Terhadap Tema 1
Pentashihanatau Pembenaran Imam Ibnu Taimiyah akan Makna Hadits Tawasul
NO JURI
KATEGORISASI PESAN DAKWAH Aqidah
Syariah Akhlak
1 Juri I
 2
Juri II 
3 Juri III
Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa  ketiga juri sepakat memilih aqidah pada tema 1.
Edisi : April 2013
Tema : Permasalahan Tawasul
Narasumber : Ust. A. H. Ridwan
Dalam  permasalahan  tawasul  ini  ada  dua  format.  Pertama,  jenis  tawasul yang semua golongan sepakat akan kebolehannya. Yaitu tawasul dengan amal
shalehnya  sendiri  dan  di  dalam  hatinya  ada  2  kalimat  syahadat.Kedua,  dulu kita  tahu  akan  kesholehan  Imam  Ghazali.  Imam  Ghazali  begitu  banyak  amal
sholeh  yang  beliau  lakukan.  Kemudian  kita  bertawasul  ke  Imam  Ghazali. Menurut  pendapat  sebagian  di  antara  saudara-saudara  kita  bahwa  bertawasul
yang  berformat  seperti  ini  dilarang  dan  dicegah.  Sebab  menurut  pemikiran mereka  format  seperti  itu  bertawasulnya  bukan  dengan  amal  sendiri  tapi
memakai  amal  yang  lain,  padahal  dirinya  sendiri  tidak  menyelematkan  apa lagi orang lain.
Menurut  abuya  Syekh  Muhammad  Al-Maliki  Al-Hasani  mengatakan bahwa  Al-Wasilah  adalah  segala  sesuatu  yang  dijadikan  Allah  sebagai
penyebab  untuk  mendekatkan  diri  kepada  Allah,  dan  penyambung  untuk dipenuhNya  segala  kebutuhan.  Untuk  itu,  demi  menjayakan  tawasul,  yang
ditawasuli atau  yang  menjadi  perantara itu  mesti  mempunyai  kedudukan  dan kehormatan di sisi Allah SWT sebagai yang dituju dengan tawasul.
Orang  yang  bertawasul  dengan  perantara  seseorang  berkeyakinan  bahwa orang  tersebut  adalah  orang  saleh  atau Wali  Allah  atau  orang  yang  memiliki
keutamaan  menurut  prasangka  baik  terhadapnya.  Orang-orang  tersebut dianggapnya sebagai orang yang dekat kepada Allah dan dicintaiNya.
4
4
Ridwan, Tema Permasalahan Tawasul, Selasa, 16 April 2013, pukul 20.00-21.00.
55
Tabel 2 Penilaian Juri Terhadap Tema 2
Permasalahan Tawasul
NO JURI
KATEGORISASI PESAN DAKWAH Aqidah
Syariah Akhlak
1 Juri I
 2
Juri II 
3 Juri III
Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa kedua juri sepakat memilih aqidah dan 1 juri memilih akhlak pada tema 2.
Edisi : April 2013
Tema : Faidah  dari  Hadits  Tawasulnya  Nabi  Adam  as.  kepada
Rasulullah SAW Narasumber  : Ust. A. H. Ridwan
Sebelum  munculnya  alam  ini,  Nabi  Adam  as.  sudah  bertawasul  kepada BagindaRasulullah  SAW.  Bahkan  sebagian  menunjukkan  bahwa  keberadaan
baginda Rasulullah SAW. adalah sesuatu  yang menjadi primer. Karena tanpa dirinya dan keberadaan beliau niscaya segala sesuatu tidak akan  ada termasuk
alam ini. Titik  fokus  di  dalam  sahnya  bertawasul  itu  bahwa  setiap  yang  punya  derajat
tinggi  menurut  Allah  SWT.  ada  nilai  keshalehan,  edit  value  dalam  dirinya bentuk  keshalehan,  kebenaran,  maka  layak  untuk  ditawasuli,  terlepas  dia  itu
hidup atau pun mati.Dengan bertawasulnya Nabi Adam as. kepada Rasulullah Saw., maka dosa memakan buah quldi itu telah diampuni.
Nabi  SAW bersabda:“Ketika  Nabiyyallah  Adam  melakukan  dosa,  ia
menengadahkan  kepalanya  ke  langit  dan  berkata:  „Wahai  Tuhan,  aku memohon kepadaMu dengan Haq Muhammad agar Engkau mengampuniku’.
Lalu  Allah  mewahyukan  kepadanya:  „Siapakah  Muhammad?’  Nabiyyallah Adam me
njawab: „Ketika Engkau menciptakanku, aku mengangkat kepala ke arah  „ArasyMu,  dan  lalu  aku  melihat,  di  sana  tertulis:  Laa  Ilaaha  Illallaaah
Muhammadur  Rosulullaah.  Akupun  berkata  kepada  diriku,  bahwa  tiada seorangpun  yang  lebih  agung  daripada  orang  yang  namanya  telah  Engkau
tuliskan  di  samping  NamaMu’.  Ketika  itu  Allah  mewahyukan  kepadanya: „Dialah Nabi yang terakhir daripada keturunanmu, dan jika tidak karena dia,
niscaya Aku tak akan menciptakanmu’.
5
5
Ridwan,  Tema  Faidah  dari  Hadits  Tawasulnya  Nabi  Adam  as  Kepada  Rasulullah, Selasa, 23 April 2013, pukul 20.00-21.00.
                                            
                