24
Bahan pustaka yang diperoleh melalui tukar menukar mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan koleksi bahan pustaka suatu perpustakaan,
karena bahan pustaka tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Saleh 2007, pengadaan bahan pustaka melalui tukar menukar
mempunyai keunggulan yaitu: a.
Dapat memperoleh bahan pustaka tanpa membeli b.
Bahan pustaka ditukarkan kemungkinan sudah tidak ada lagi diperedaran sehingga perpustakaan dapat memilikinya
c. Koleksi yang kurang lengkap dapat dilengkapi
Sedangkan menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 5, tukar menukar bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut: 1.
Mendaftar bahan perpustakaan yang akan dipertukarkan. 2.
Mengirimkan daftar penawaran disertai persyaratan, misalnya biaya pengiriman,dan pengembalian.
3. Menerima kembali daftar penawaran yang sudah dipilih pemesan
4. Mencatat alamat pemesan.
5. Menyampaikan bahan perpustakaan yang dipilih oleh perpustakaan atau
lembaga yang memesanya. Menurut Basuki 2001 : 39, kegiatan tukar menukar bahan pustaka antar
perpustakaan mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1.
Untuk memperoleh buku-buku tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku atau tidak tersedia karna alasan lain. Sebagai contoh terutama buku-
buku terbitanpemerintah, majalah-majalah dan lain-lainnya yang akan dikirim ke perpustakaanmelalui pertukaran.
2. Sistem pertukaran memberi jalan bagi perpustakaan untuk membuang
buku-buku duplikat dan hadiah yang tidak sesuai. 3.
Pertukaran mengembangkan kerjasama yang baik antar perpustakaan khususnya pada tingkat internasional. Kecuali untuk pertukaran bahan
pustaka antarperpustakaan antar informal, banyak program-program pertukaran terbatas pada perpustakaan nasional, perpustakaan khusus dan
perpustakaan research penelitian yang besar.
2.5.4 Penggandaan atau Reproduksi
Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah 2007:32, “Perolehan dengan cara penggandaan atau reproduksi adalah kegiatan penyalinan
atau pembuatan kembali koleksi yang sudah rusak atau untuk tujuan menambah koleksi yang ada. Penggandaan ini biasa dilakukan dengan foto copy, mensit atau
dengan cara lainnya”.
Universitas Sumatera Utara
25
Kegiatan penggandaan dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan pelestarian dan pemerataan kesempatan penggunaan perpustakaan oleh para
siswa. Dan yang diprioritaskan penggandaannya adalah jenis koleksi yang tergolong sangat penting dan langka atau jarang ditemui.
2.6 Kebijakan Pengadaan Bahan Pustaka
Kebijakan pengadaan bahan pustaka sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan, dan juga mampu memenuhi keperluan pemakai secara
efektif dan efisien. Perpustakaan yang akan melakukan pengadaan bahan pustaka harus memiliki kebijakan sendiri.
Menurut Yuni 2010, menyatakan ada beberapa kebijakan pengadaan bahan pustaka yaitu:
1. Anggaran, biasanya perpustakaan sudah memiliki anggran tetap untuk
pengadaan bahan pustaka 2.
Jenis pemakai dan kebutuhannya 3.
Jumlah pustakawan, hal ini dikarenakan pengadaan yang terlalu banyak sedangkan jumlah pustakawan sedikit akan mempengaruhi bahan pustaka.
4. Bahasa
Sedangkan menurut Darmono 2001: 55, kebijakan pengadaan koleksi Berfungsi sebagai pedoman, sarana komunikasi, dan perencanaan sebab kebijakan
tersebut: 1.
Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana pengembangan selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan, pemakai, administrator,
dan dewan pembina perpustakaan.
2. Memberi deskripsi yang sistis tentang strategi pengolahan dan
pengembangan koleksi yang diterapkan di perpustakaan. 3.
Menjadi pedoman bagi para pustakawan sehingga ketaatan dalam proses seleks dan seleksi terjamin, koleksi yang responsive dan seimbang
terbentuk dan dana dimanfaatkan dengan sebijaksana mungkin
4. Menjadi standar tolok ukur untuk menilai sejauh mana sasaran
pengembangan koleksi tercapai 5.
Berfungsi sebagai sumber informasi dan paduan bagi staf yang baru mulai berpartisipasi dalam pengembangan koleksi.
6. Memperlancar koordinasi antar anggota staf pengadaan koleksi.
7. Memperlancar kerjasama antar perpustakaan dalam pengembangan koleksi
8. Membantu menjaga kontinuitas, khususnya apabila koleksi besar, serta
menjadi kerangka kerja yang memperlancar transisi dari pustakawan lama ke penggantinya.
9. Membantu pustakawan menghadapi pengadaan berkenaan dengan bahan
yang telah diseleksi atau ditolak. 10.
Mengurangi pengaruh kolektor tertentu dan selera pribadi. 11.
Membantu mempertanggung jawabkan alokasi anggaran.
Universitas Sumatera Utara