Tujuan Inventarisasi Bahan pustaka Tugas dan Wewenang Inventarisasi Bahan Pustaka Kegiatan Inventarisasi Bahan Pustaka

27 Dalam pernik pustakawan 2009,“Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan data bahan pustaka yang di terima, baik dalam bentuk buku, majalah, bentuk mikro dan audio visual ke dalam buku inventaris buku induk”. Menurut Massofa 2008, Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan data- data fisik buku kealam sarana pencatatan, yang dapat berupa lembaran lepas, kartu maupun buku, dan sering disebut juga sebagai buku induk. Setiap ekslempar bahan pustaka mempunyai satu nomor induk. Adapun informasi lain yang perlu dicatat dalam buku induk adalah judul, pengarang, asal, nomor induk, bahasa, jumlah eksemplar, judul serta harga.

2.7.2 Jenis-jenis Inventarisasi

Menurut Massofa 2008, ada 3 jenis inventarisasi yang dirinci sebagai berikut: 1. Inventarisasi Buku Inventarisasi untuk buku diantaranya berfungsi sebagai daftar inventaris koleksi perpustakaan, mengetahui jumlah koleksi buku pada tahun tertentu, membantu mengetahui buku-buku yang hilang. Pencatatan buku selalu berdasarkan kronologis, yaitu menurut tanggal penerimaan, pembagian kolom-kolom buku induk disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan, hal ini berkaitan dengan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perpustakaan yang dapat diperoleh dari buku induk. 2. Inventarisasi Majalah Majalah merupakan terbitan berseri yang diterbitkan secara periodic selama kurun waktu yang cukup lama untuk subjek tertentu. Pencatatan majalah dalam buku induk berguna untuk memastikan nomor-nomor majalah. 3. Inventarisasi Non Buku Tata cara pencatatan nonbuku dalam buku induk pada prinsipnya sama dengan pencatatan buku, hanya berbeda dalam pembentukan nomor induk. Dalam hal ini nomor induk menjadi tempat penempatan bagi bahan non buku. Nomor induk dibentuk dari huruf yang diambil dari huruf pertama bahannya, ditambah dengan nomor urut.

2.7.3 Tujuan Inventarisasi Bahan pustaka

Rachman 2006, menjelaskan bahwa tujuan inventarisasi bahan pustaka yaitu: 1. Mempermudah pustakwan dalam pengadaan bahan pustaka. 2. Memudahkan pustakawan untuk mengawasi terhadap koleksi yang dimiliki. 3. Memudahkan pustakawan dalam pelaporan tahunan tentang jumlah koleksi yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara 28

2.7.4 Tugas dan Wewenang Inventarisasi Bahan Pustaka

Dalam pernik pustakawan 2009, menjelaskan tugas dan wewenang inventarisasi adalah : 1. menetapkan jenis dan jumlah buku inventaris yang diperlukan. 2. menetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris serta petunjuk untuk mengisinya. 3. menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditentukan. 4. menetapkan jenis bahan pustaka dalam pemberian tanda kepemilikan perpustakaan dengan stempel tiap bahan pustaka yang diterima.

2.7.5 Kegiatan Inventarisasi Bahan Pustaka

Kegiatan inventarisasi terutama bertujuan agar perpustakaan dapat mengontrol pemiliknya. Dengan inventarisasi perpustakaan dapat membuat laporan, menyusun statistik dan mengetahui bahan pustaka yang sudahbelum dimiliki. Menurut Bafdal, Ibrahim 2001:46, kegiatan yang dilakukan dalam inventarisasi bahan pustaka adalah: 1. Memberi stempel pada buku. Setiap bahan pustaka yang datang harus diperiksa. Dalam pemeriksaannya hendaknya diteliti nama pengarang, judul karangan, edisi, serta bentuk fisiknya. Setelah selesai diperiksa dan ternyata benar maka setiap bahan pustaka tersebut distempel dengan stempel inventaris perpustakaan. 2. Setiap bahan pustaka yang distempel dengan stempel perpustakaan sebagai tanda pengenal. Yang perlu distempel adalah halaman-halama tertentu, seperti halaman judul, daftar isi bab per bab. Hal ini tergantung kepada kebijakan pustakawannya masing-masing. 3. Buku-buku yang telah distempel perpustakaan, perlu juga distempel dengan stempel inventaris yang memuat kolom isian inventaris dan tanggal menginventaris. Biasanya stempel inventaris ini distempelkan dibalik halaman judul. 4. Mendaftar bahan pustaka Bahan-bahan yang telah distempel segera diinventariskan ke dalam buku inventaris. Dalam penginventarisasiannya diusahakan dibagi menurut carapengadaannya. Bahan pustaka yang diperoleh dari bantuan pemerintah hendaknya diinventariskan dalam buku inventaris bantuan pemerintah. Bahan pustaka yang diperoleh dari hadiah dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 29 Tgl diterima:………………… Asal dari :…………………… No. induk :………………….. Tgl. Inventaris :……………… MILIK PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PEUREULAK Contoh kepemilikan dan cap inventarisasi Tata laksana kerja inventarisasi bahan pustaka menurut Milburga 2000: 75, inventarisasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mencatat bukubahan pustaka satu persatu mulai dari penerimaan yang paling awal sampai dengan penerimaan yang paling akhir. 2. Mencatat mulai dari kolom nomor urut dengan angka nomor yang terkecil dilanjutkan dengan nomor urut seterusnya setiap kali menerima buku atau bahan pustaka baru. 3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal saat pencatatan penerimaan bahan pustaka tersebut. 4. Kolom asal buku diisi dengan keterangan: a. nama toko buku atau penerbit, bila buku-buku tersebut berasal dari pembelian. b. Nama Perseoranganbadan atau instansilembaga, bila buku-buku itu berasal dari hadiah. c. Nama perpustakaan, apabila buku-buku itu berasal dari pertukaran koleksi dari perpustakaan lain. 5. Kolom pengarang diisi dengan nama pengarang dengan buku yang dicatat. 6. Kolom judul diisi dengan judul buku yang sedang diinventarisasi. 7. Kolom jumlah eksemplar diisi keterangan jumlah eksemplar. 8. Kolom harga satuan diisi dengan harga setiap eksemplar buku, apabila buku itu berasal dari pembelian. 9. Kolom jumlah harga diisi jumlah harga dari keseluruhan jumlah eksemplar buku yang bersangkutan. 10. Kolom jenis buku diisi dengan jumlah eksemplar masing-masing jenis buku yang sedang diinventarisasi. 11. Kolom bahasa diisi dengan jumlah eksemplar yang setiap bahan dari buku yang sedang diinventarisasi. Universitas Sumatera Utara 30 12. Kolom nomor inventarisasi diisi dengan nomor inventarisasi yang sudah ditentukan untuk setiap eksemplar buku. 13. Kolom nomor pustaka diisi dengan nomor pustaka berdasarkan isi buku menurut Dewey. 14. Kolom keterangan diisi dengan keterangan-keterangan mengenai keadaan buku yang diinventarisasi. 15. Setelah kolom inventarisasi hampir habis, sebelum ganti halaman dicatat rekapitulasi buku-buku yang telah dicatat dengan perincian tentang jumlah eksemplar, judul, harga seluruh buku yang dibeli, seperti tercatat pada halaman tersebut, jenis buku serta macam bahasanya dan lain-lain. Kemudian hasil rekapitulasi tersebut dipindahkan ke halaman berikutnya pada baris paling atas. Menurut Pangaribuan 2009: 12-13, informasi yang dicantumkan pada pencatatan buku induk adalah sebagai berikut: 1. Nomor urut. 2. Tanggal penerimaan yaitu : tanggal kapan buku tersebut diterima. Tanggal ini dicantumkan pada setiap ekslempar buku yang diinventarisasi 3. Pengarang, nama pengarang ditulis setelah dibalik terlebih dahulu sebagaimana dilakukan dalam pengatalogan. 4. Judul buku, yaitu judul buku secara keseluruhan namun jika terlalu panjang dapat dipotong tanpa mengurangi arti judul tersebut dengan menambah tiga titk … 5. Tempat terbitpenerbit, yaitu tempat kota dimana buku tersebut diterbitkan dan oleh penerbit mana tulis nama penerbitnya, isi dapat dilihat pada halaman judul. 6. Asalsumber perolehan. Dalam kolom ini dicatat dari mana buku berasal, apakah dari hasil pembelian, hadiah, tukar menukar dan sebagainya. 7. Bahasa yang dipakai: IndonesiaInggris dan lain-lain. 8. Nomor inventarisasiinduk. 9. Golongan nomor klasifikasi kolom ini dicatat setelah buku diproses. 10. Keteranga mengenai keadaan buku. Contoh buku indukinventarisasi Sumber: Pangaribuan 2009 : 13 No Tgl No induk pengarang Judul Impresum Asal Bahasa Jlh No kelas ket B H T I E A Universitas Sumatera Utara 31

2.7.6 Inventarisasi Buku