Rekomendasi Dokter Rekomendasi Perawat Rekomendasi Dokter

Tabel 4.7Efek Samping dan Interaksi Obat Tanggal 22 April 2014 Jenis Obat Efek Samping Interaksi obat IVFD NaCl 0,9 Komplikasi lokal biasanya dapat dilihat pada atau disekitar lokasi penyisipan atau terjadi sebagai hasil kegagalan mekanis. Obat-Hasil lab: Tidak ada obat yang berinteraksi Obat-MakananMinuman : Hindari penggunaan ketorolac, paracetamol, novalgin NSAID dengan alcohol karena akan meningkatkan efek samping hepatotoksik dari ketorolac Obat-Obatan : • Tidak ada interaksi yang terjadi antara obat ivfd NaCl, cefriaxon, ranitidine, ketorolac, paraceamol, novalgin, asam traneksamat. Injeksi Ceftriaxone Gangguan gastrointestinal, reaksi kulit, sakit kepala, pusing, dan nyeri di tempat suntikanTatro, 2003. Injeksi Ranitidin Aritmia, bradikardia, sakit kepala, fatigue, pusing, insomnia, halusinasi, depresi, rash, mual, diare, konstipasi, agranulositosis Tatro, 2003.. Injeksi Ketorolak Gangguan gastrointestinal, pendarahan, dan perforasi gastrointestinal, pendarahan pasca operasi, gagal ginjal akut, reaksi anafilaktoid, gagal hati Tatro, 2003. Injeksi Asam traneksamat Gangguan gastrointestinal, sakit kepala, hipotensi, pusing. Paracetamol Reaksi alergi kulit, kerusakan ginjal dosis besar lama.

4.2.6 Kesimpulan a. Lembar PPOSR terlampir

b. Rekomendasi Dokter

Rekomendasi untuk dokter mengenai terapi pasien yang dipantau meliputi pengkajian dan perencanaan. Diagnosis : ruptur buli intraperitoneal post laparatomy + repair buli H+3 + frakture rami pubis bilateral + frakture femur bilateral. Subjektif : demam : 37,6 °C, skala nyeri 5. Objektif O : TD : 11070 mmHg, HR : 90xmenit, RR: 18xmenit, Universitas Sumatera Utara Assessment: Masalah 1. Pemberian injeksi cefriaxson belum dilakukan uji kultur, sehingga belum diketahui antibiotic ini sensitive atau resisten terhadap pasien. Planning P: 1. Dilakukan uji kultur untuk menetapkan antibiotik yang tepat untuk pasien.

c. Rekomendasi Perawat

- Pemberian antibiotik harus sesuai jadwal untuk mencegah resistensi. - Agar obat disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering. d. Pelayanan Konseling, Informasi dan Edukasi Pasien Tabel 4.8Konseling, Informasidan Edukasi Pasien Tanggal 22 April 2014 No Nama Obat PIO 1 IVFD NaCl 0,9 Jika terjadi pembengkakan, gatal dan memerah pada tempat pemberian cairan intra vena, segera hubungi dokter atau perawat. 2 Injeksi Ceftriaxone Merupakan obat antibiotic anti kumananti bakteri Jika terjadi reaksi efek samping seperti diare, mual dan muntah, sakit pada tempat suntikan, rash dan pruritus segera hubungi dokter 3 Injeksi Ketorolac Merupakan obat penghilang rasa nyeri Instruksikan agar tidak meminum alkohol, aspirin atau obat gol. AINS yang lain 4 Injeksi Ranitidin Merupakan obat untuk lambung atau antasida. jika terjadi reaksi efek samping seperti nyeri otot, pusing, dan reaksi kulit, segera hubungi dokter. 5 Injeksi Asam traneksamat Sebagai obat anti pendarahan.Jika terjadi efek samping, segera laporkan ke dokter. Universitas Sumatera Utara 6 Parasetamol Jangan minum obat melebihi dosis yang di anjurkan. Selama pengobatan jangan mengkonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

4.3 Pembahasan Tanggal 23-26 April 2014

Berikut ini catatan rekomendasi tertulis yang ditulis dokter dalam catatan terintegrasi dalam rekam medis pasien berupa format SOAP Subjektif, Objektif, Assessment, Planning sebagai berikut: SubjekS = demam -. Skala nyeri 3. Objektif O = TD : 12080 mmHg HR : 83xmenit RR : 20xmenit Assessment A = Ruptur buli intraperitoneal post expiorasi laparatomy + repair buli H+ 4-7 - Fractur rami pubis bilateral - Fraktur femur bilateral Planning P = Ditunjukan pada Tabel 4.9 di bawah ini Tabel 4.9 Daftar Obat-Obat yang Digunakan pada Tanggal 23-26 April 2014 Tanggal Jenis Obat Sediaan Dosis Sehari Route Bentuk Kekuatan 23-26 April 2014 IVFD NaCl 0,9 Inj. Ceftriaxone Inj. Ranitidine Infus Injeksi Injeksi 500 ml botol 1 g vial 50 mgampul 20 gtt menit 1 gr 12 jam 50 mg 12 jam IV IV IV Universitas Sumatera Utara Paracetamol Tablet 500 mgtablet 500 mg8 jam PO

4.3.1 Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi, dokter mendiagnosa pasien menderita penyakit ruptur buli intraperitoneal + fraktur rami pubis bilateral + fraktur femur bilateral sudah tepat pasien.

4.3.2 Pengkajian Tepat Indikasi

Pasien diberikan NaCl 0,9. Cairan infus tersebut mengandung elektrolit yang merupakan bahan utama dalam terapi penggantian terapi yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Dianne, 2005. Selain itu pemberian infus bertujuan sebagai media tempat penyuntikan obat. Jadi, infus NaCl 0,9 merupakan tepat indikasi. Ceftriaxone merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan gram negative Trissels, 2009. Maka penggunaan ceftriakson sudah tepat indikasi. Pemberian injeksi Ranitidin sudah tepat indikasi, bekerja dengan menghambat reseptor H2 yang merangsang sekresi asam lambung. . Ranitidin juga diberikan pada terapi menggunakan NSAID sebagai profilaksis untuk Universitas Sumatera Utara mencegah ulser duodenal MC.Evoy, 2005. Ranitidin tepat diberikan sebagai obat untuk mencegah gangguan lambung akibat pemakaian obat NSAID. Parasetamol dianggap sebagai zat analgetik dan antipiretik yang paling aman, juga untuk swamedikasi atau pengobatan mandiri Tjay, 2007. Pemberian Parasetamol pada pasien sudah tepat indikasi.

4.3.3 Pengkajian Tepat Obat

Pemberian IVFD NaCl 0,9 tepat obat untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pasien. Larutan NaCl 0,9 ini digunakan juga sebagai pembawa untuk obat lain. Jadi pemberian NaCl 0,9 sudah tepat obat. Ceftriaxone adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang mempunyai aktifitas menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan berikatan dengan satu atau lebih ikatan protein yang selanjutnya akan menghambat tahap transpeptidasi sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri sehingga menghambat biosintesis dinding sel. Bakteri akan mengalami lisis karena aktivitas enzim autolitik autosilin dan murein hidrolase saat dinding sel bakteri terhambat Trissels, 2011. Tes hasil laboratorium pasien pada tanggal 22 April 2014 menunjukkan kadar leukosit, neutrofil dan limfosit tidak normal, artinya pasien mengalami infeksi. Tapi penggunaan ceftriaxone tidak tepat obat karena tidak disertai dengan uji kultur untuk mengetahui antibiotik yang sensitif. Pemberian Injeksi Ranitidin sudah tepat obat sebagai Anti Histamin Penghambat Reseptor H2 AH2 untuk mencegah hipersekresi asam lambung Universitas Sumatera Utara serta untuk mencegah gangguan lambung akibat pemakaian obat NSAID. Pasien menggunakan obat NSAID, jadi pemberian ranitidin sudah tepat obat. Parasetamol merupakan analgetik, antipiretik dan anti inflamasi yang paling aman digunakan. Pemberian parasetamol sudah tepat obat.

4.3.4 Pengkajian Tepat Dosis

Sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menjamin tercapainya penggunaan dan pengelolaan obat secara rasional maka seorang farmasis perlu melakukan pengkajian obat dalam hal ketepatan dosis. Ketepatan dosis meliputi ketepatan cara pemberian, lama pemberian, saat pemberian dan interval dosis. Ketepatan dosis dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Dosis obat-obatan yang digunakan pasien pada tanggal 23-26 April 2014 Perhitungan dosis Tanggal 23-26 April 2014 Jenis obat Sediaan Rejimen Dosis Rute Pemb erian Interval pemberian Lama Pemberian Bentuk Kekuatan IVFD NaCl 0,9 Infus 500 mLbotol 2,5 mLkg BBjam i.v Karena digunakan sebagai jalan obat maka tetap digunakan selama penggunaan obat iv lainnya Sebelum pengguna-an obat i.v lainnya Ceftriaxon Injeksi 1000 mg Dosis lazim BB50 kg 1 – 2 g hari i.v 12 jam 7-14 hari Ranitidin Injeksi 50 mg ampul Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 12 jam i.v Setiap 6-8 jam atau bila diperlukan Tidak lebih dari 2 minggu Paracetamo l Tablet 500 mgtablet 500 mg, 3x sehari Po Setiap 8 jam 10 hari Universitas Sumatera Utara 1. IVFD NaCl 0,9 IVFD NaCl 0,9 berbentuk infus dengan kekuatan sediaan 500 mLbotol. Dosis Infus NaCl 0,9 adalah 2,5 mLkg BBjam. Dalam hal ini, infus RL hanya digunakan sebagai pelengkap elektrolit pasien dan jalan obat sehingga tidak diperlukan perhitungan dosis. Dosis yang diberikan dianggap tepat. 2. Ceftriaxon Dosis lazim BB50 kg yaitu 1000-2000 mghari McEvoy, 2011. Dosis 1 x pakai yang diberikan : 1000 mg Dosis 1 hari yang diberikan : 1000 mg x 2 = 2000 mg Tepat Dosis. 3. Ranitidin Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 6-8 jam, maksimum 400 mghari McEvoy, 2011. Dosis 1 x pakai yang diberikan : 50 mg Dosis 1 hari yang diberikan : 50 mg x 2 = 100 mg Tepat Dosis. 4. Paracetamol Dosis lazim : 500 mg tiap 3-4 xhari Tjay, 2007. Dosis 1 x pakai yang diberikan: 500 mg Dosis 1 hari yang diberikan: 500 mg x 3= 1500 mg Tepat Dosis

4.3.5 Pengkajian Waspada Efek Samping

Universitas Sumatera Utara Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam mengoptimalkan terapi pasien. Efek samping dan interaksi obat dari IVFD RL, Ceftriaxone, Ranitidin, paracetamol, yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11Efek Samping dan Interaksi Obat Tanggal 23-26 April 2014 Jenis Obat Efek Samping Interaksi obat IVFD NaCl 0,9 Komplikasi lokal biasanya dapat dilihat pada atau disekitar lokasi penyisipan atau terjadi sebagai hasil kegagalan mekanis Obat-Hasil lab: Tidak ada obat yang berinteraksi Obat-MakananMinuman : Hindari penggunaan ketorolac, paracetamol, novalgin NSAID dengan alcohol karena akan meningkatkan efek samping hepatotoksik dari ketorolac Obat-Obatan : Injeksi Ceftriaxone Gangguan gastrointestinal, reaksi kulit, sakit kepala, pusing, dan nyeri di tempat suntikan. Injeksi Ranitidin Aritmia, bradikardia, sakit kepala, fatigue, pusing, insomnia, halusinasi, depresi, rash, mual, diare, konstipasi, agranulositosis Universitas Sumatera Utara Paracetamol Reaksi alergi kulit, kerusakan ginjal dosis besar lama • Tidak ada interaksi yang terjadi antara obat ivfd NaCl, cefriaxon, ranitidine, ketorolac, paraceamol, novalgin, asam traneksamat.

4.3.6 Kesimpulan a. Lembar PPOSR terlampir

b. Rekomendasi Dokter

Rekomendasi untuk dokter mengenai terapi pasien yang dipantau meliputi pengkajian dan perencanaan. Diagnosis : ruptur buli intraperitoneal post laparatomy + repair buli H+ 4-7 + fraktur rami pubis bilateral + fraktur femur bilateral. Subjektif : demam -, skala nyeri 3. Objektif O : TD : 12080 mmHg, HR : 83xmenit, RR: 20xmenit. Assessment: Masalah 1. Cefriaxson injeksi, yang diberikan belum diuji kultur, sehingga belum diketahui antibiotik ini sensitive atau resisten terhadap pasien. Planning P: 1. Dilakukan uji kultur untuk menetapkan antibiotik yang tepat untuk pasien.

c. Rekomendasi Perawat