Paracetamol Reaksi alergi kulit, kerusakan ginjal
dosis besar lama •
Tidak ada interaksi yang terjadi antara obat ivfd NaCl, cefriaxon,
ranitidine, ketorolac, paraceamol, novalgin, asam traneksamat.
4.3.6 Kesimpulan a. Lembar PPOSR terlampir
b. Rekomendasi Dokter
Rekomendasi untuk dokter mengenai terapi pasien yang dipantau meliputi pengkajian dan perencanaan.
Diagnosis : ruptur buli intraperitoneal post laparatomy + repair buli H+
4-7 + fraktur rami pubis bilateral + fraktur femur bilateral. Subjektif
: demam -, skala nyeri 3. Objektif O
: TD : 12080 mmHg, HR : 83xmenit, RR: 20xmenit.
Assessment: Masalah 1.
Cefriaxson injeksi, yang diberikan belum diuji kultur, sehingga belum diketahui antibiotik ini sensitive atau resisten terhadap
pasien.
Planning P: 1. Dilakukan uji kultur untuk menetapkan antibiotik yang tepat untuk
pasien.
c. Rekomendasi Perawat
- Pemberian antibiotik harus sesuai jadwal untuk mencegah resistensi.
- Agar obat disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering.
Universitas Sumatera Utara
d. Pelayanan Konseling, Informasi dan Edukasi Pasien Tabel 4.12
Konseling, Informasidan Edukasi Pasien Tanggal 23-26 April 2014
No Nama Obat
PIO 1
IVFD NaCl 0,9
Jika terjadi pembengkakan, gatal dan memerah pada tempat pemberian cairan intra vena, segera hubungi dokter atau perawat.
2
Injeksi Ceftriaxone
Merupakan obat antibiotic anti kumananti bakteri Jika terjadi reaksi efek samping seperti diare, mual dan muntah,
sakit pada tempat suntikan, rash dan pruritus segera hubungi dokter.
3
Injeksi Ranitidin
Merupakan obat untuk lambung atau antasida. jika terjadi reaksi efek samping seperti nyeri otot, pusing, dan reaksi
kulit, segera hubungi dokter.
4 Parasetamol
Jangan minum obat melebihi dosis yang di anjurkan. Selama pengobatan jangan mengkonsumsi alkohol karena dapat
meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.
4.4 Pembahasan Tanggal 27-28 April 2014
Berikut ini catatan rekomendasi tertulis yang ditulis dokter dalam catatan terintegrasi dalam rekam medis pasien berupa format SOAP Subjektif,
Objektif, Assessment, Planning sebagai berikut:
SubjekS = Nyeri pada tungkai bawah, skala 5.
Objektif O = TD : 11070 mmHg
Suhu: 36,7°C HR : 80xmenit
RR : 20xmenit Assessment A = Bilateral shaft femur fracture + Bilateral rami pubic fracture
Planning P = Ditunjukan pada Tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13 Daftar Obat-Obat yang Digunakan pada Tanggal 27-28 April 2014 Tanggal
Jenis Obat Sediaan
Dosis Sehari Route
Bentuk Kekuatan
Universitas Sumatera Utara
27-28 April
2014 IVFD NaCl 0,9
Inj. Ceftriaxone Inj. Ranitidine
Inj. Ketorolak Infus
Injeksi Injeksi
Injeksi 500 ml botol
1 g vial 50 mgampul
30 mgampul 20 gtt menit
1 gr 12 jam 50 mg 12 jam
1 amp 8 jam IV
IV IV
IV
4.4.1 Pengkajian Tepat Pasien
Berdasarkan pemeriksaan radiologi pada tanggal 26 April 2014, dokter mendiagnosa pasien menderita penyakit Bilateral shaft femur fracture +
Bilateral rami pubic fracture sudah tepat pasien. Pada tanggal 26 April 2014, catheter pasien di aff dan pada tanggal 27 April 2014 dari bagian urologi sudah
PBJ.
4.4.2 Pengkajian Tepat Indikasi
Pasien diberikan NaCl 0,9. Cairan infus tersebut mengandung elektrolit yang merupakan bahan utama dalam terapi penggantian terapi yang
penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Dianne, 2005. Selain itu pemberian infus bertujuan sebagai media tempat penyuntikan
obat. Jadi, infus NaCl 0,9 merupakan tepat indikasi. Ceftriaxone merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga
yang yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan gram negative Trissels, 2009. Maka penggunaan ceftriakson sudah tepat
indikasi.
Universitas Sumatera Utara
Pemberian injeksi Ranitidin sudah tepat indikasi, bekerja dengan menghambat reseptor H2 yang merangsang sekresi asam lambung. . Ranitidin
juga diberikan pada terapi menggunakan NSAID sebagai profilaksis untuk mencegah ulser duodenal MC.Evoy, 2005. Ranitidin tepat diberikan sebagai
obat untuk mencegah gangguan lambung akibat pemakaian obat NSAID. Pemberian injeksi Ketorolak tepat indikasi, ketorolak sebagai analgetik
antiinflamasi non-steroid yang digunakan untuk mengatasi nyeri akut sampai berat Trissels, 2009.
4.4.3 Pengkajian Tepat Obat
Pemberian IVFD NaCl 0,9 tepat obat untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pasien. Larutan NaCl 0,9 ini digunakan juga sebagai
pembawa untuk obat lain. Jadi pemberian NaCl 0,9 sudah tepat obat. Ceftriaxone adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga
yang mempunyai aktifitas menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan berikatan dengan satu atau lebih ikatan protein yang selanjutnya akan
menghambat tahap transpeptidasi sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri sehingga menghambat biosintesis dinding sel. Bakteri akan mengalami lisis
karena aktivitas enzim autolitik autosilin dan murein hidrolase saat dinding sel bakteri terhambat Trissels, 2009. Tes hasil laboratorium pasien pada
tanggal 22 April 2014 menunjukkan kadar leukosit, neutrofil dan limfosit tidak normal, artinya pasien mengalami infeksi. Tapi penggunaan ceftriaxone tidak
tepat obat karena tidak disertai dengan uji kultur untuk mengetahui antibiotik yang sensitif.
Universitas Sumatera Utara
Pemberian Injeksi Ranitidin sudah tepat obat sebagai Anti Histamin Penghambat Reseptor H2 AH2 untuk mencegah hipersekresi asam lambung.
Stress selama di rumah sakit dapat menyebabkan peningkatan asam lambung serta untuk mencegah gangguan lambung akibat pemakaian obat NSAID. Jadi
pemberian ranitidin sudah tepat obat. Ketorolak diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap
nyeri akut sedang sampai berat skala 4-8. Pemberian ketorolac pada pasien tepat obat karena skala nyeri pasien adalah skala 5.
4.4.4 Pengkajian Tepat Dosis
Sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menjamin tercapainya penggunaan dan pengelolaan obat secara rasional maka seorang farmasis perlu
melakukan pengkajian obat dalam hal ketepatan dosis. Ketepatan dosis meliputi ketepatan cara pemberian, lama pemberian, saat pemberian dan
interval dosis. Ketepatan dosis dapat dilihat pada tabel 4.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Dosis obat-obatan yang digunakan pasien pada tanggal 27-28 April
2014
Perhitungan dosis Tanggal 27-28 April 2014
1. IVFD NaCl 0,9 IVFD NaCl 0,9 berbentuk infus dengan kekuatan sediaan 500 mLbotol.
Dosis Infus NaCl 0,9 adalah 2,5 mLkg BBjam. Dalam hal ini, infus RL hanya digunakan sebagai pelengkap elektrolit pasien dan jalan obat
sehingga tidak diperlukan perhitungan dosis. Dosis yang diberikan dianggap tepat.
2. Ceftriaxon Dosis lazim BB50 kg yaitu 1000-2000 mghari McEvoy, 2011.
Dosis 1 x pakai yang diberikan : 1000 mg Dosis 1 hari yang diberikan : 1000 mg x 2 = 2000 mg Tepat Dosis.
Jenis obat Sediaan
Rejimen Dosis Rute
Pemb erian
Interval pemberian Lama
Pemberian Bentuk
Kekuatan
IVFD NaCl 0,9
Infus 500
mLbotol 2,5 mLkg
BBjam i.v
Karena digunakan sebagai jalan obat
maka tetap digunakan selama
penggunaan obat iv lainnya
Sebelum pengguna-an
obat i.v lainnya
Ceftriaxon Injeksi
1000 mg Dosis lazim
BB50 kg 1 – 2 g hari
i.v 12 jam
7-14 hari
Ranitidin Injeksi
50 mg ampul
Dosis lazim untuk dewasa
50 mg setiap 12 jam
i.v Setiap 6-8 jam atau bila
diperlukan Tidak lebih
dari 2 minggu
Ketorolak Injeksi
30 mg ampul
30-60 mgsekali pakai
i.v Setiap 8 jam atau bila
diperlukan Tidak lebih
dari 5 hari
Universitas Sumatera Utara
3. Ranitidin Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 6-8 jam, maksimal 400 mghari
McEvoy, 2011. Dosis 1 x pakai yang diberikan : 50 mg
Dosis 1 hari yang diberikan : 50 mg x 2 = 100 mg Tepat Dosis. 4. Ketorolak
Dosis lazim yaitu 30 mg tiap 6 jam, maksimal 120 mghari McEvoy, 2011.
Dosis 1 x pakai yang diberikan : 30 mg Dosis 1 hari yang diberikan : 30 x 3 = 90 mg Tepat Dosis
4.4.5 Pengkajian Waspada Efek Samping
Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan
interaksi obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam mengoptimalkan terapi pasien. Efek samping dan interaksi obat dari IVFD RL,
Ceftriaxone, Ranitidin, ketorolac, yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15Efek Samping dan Interaksi Obat Tanggal 27-28 April 2014
Jenis Obat Efek Samping
Interaksi obat IVFD NaCl
0,9 Komplikasi lokal biasanya dapat dilihat pada
atau disekitar lokasi penyisipan atau terjadi sebagai hasil kegagalan mekanis.
Obat-Hasil lab: Tidak ada obat yang berinteraksi
Obat-MakananMinuman : Hindari penggunaan ketorolac,
paracetamol, novalgin NSAID dengan alcohol karena akan
meningkatkan efek samping hepatotoksik dari ketorolac
Obat-Obatan :
• Tidak ada interaksi yang terjadi
antara obat ivfd NaCl, cefriaxon, ranitidine, ketorolac,
paraceamol, novalgin, asam traneksamat.
Injeksi Ceftriaxone
Gangguan gastrointestinal, reaksi kulit, sakit kepala, pusing, dan nyeri di tempat suntikan.
Injeksi Ranitidin
Aritmia, bradikardia, sakit kepala, fatigue, pusing, insomnia, halusinasi, depresi, rash,
mual, diare, konstipasi, agranulositosis.
Injeksi Ketorolak
Gangguan gastrointestinal, pendarahan, dan perforasi gastrointestinal, pendarahan pasca
operasi, gagal ginjal akut, reaksi anafilaktoid, gagal hati.
4.4.6 Kesimpulan a. Lembar PPOSR terlampir
b. Rekomendasi Dokter
Rekomendasi untuk dokter mengenai terapi pasien yang dipantau meliputi pengkajian dan perencanaan.
Diagnosis : Bilateral shaft femur fracture + Bilateral rami pubic fracture.
Subjektif : demam -, Nyeri pada tungkai bawah, skala nyeri 5.
Objektif O : TD : 11070 mmHg, HR : 80xmenit,: 20xmenit,
Universitas Sumatera Utara
Assessment: Masalah 1.
Cefriaxson injeksi, yang diberikan belum diuji kultur, sehingga belum diketahui antibiotic ini sensitive atau resisten terhadap
pasien.
Planning P: 1. Dilakukan uji kultur untuk menetapkan antibiotik yang tepat untuk pasien.
c. Rekomendasi Perawat
- Pemberian antibiotik harus sesuai jadwal untuk mencegah resistensi.
- Agar obat disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering.
d. Pelayanan Konseling, Informasi dan Edukasi Pasien Tabel 4.16Konseling, Informasidan Edukasi Pasien Tanggal 27-28 April 2014
No Nama Obat
PIO
1 IVFD RL
Jika terjadi pembengkakan, gatal dan memerah pada tempat pemberian cairan intra vena, segera hubungi dokter atau perawat
2 Injeksi
Ceftriaxone Merupakan obat antibiotic anti kumananti bakteri
Jika terjadi reaksi efek samping seperti diare, mual dan muntah, sakit pada tempat suntikan, rash dan pruritus segera hubungi dokter.
3 Injeksi
Ketorolak Merupakan obat penghilang rasa nyeri
Instruksikan agar tidak meminum alkohol, aspirin atau obat gol. AINS yang lain.
4 Injeksi
Ranitidin Merupakan obat untuk lambung atau antasida.
jika terjadi reaksi efek samping seperti nyeri otot, pusing, dan reaksi kulit, segera hubungi dokter.
4.5 Pembahasan Tanggal 29-30 April 2014