Pengkajian Tepat Dosis Pengkajian Waspada Efek Samping

serta untuk mencegah gangguan lambung akibat pemakaian obat NSAID. Pasien menggunakan obat NSAID, jadi pemberian ranitidin sudah tepat obat. Parasetamol merupakan analgetik, antipiretik dan anti inflamasi yang paling aman digunakan. Pemberian parasetamol sudah tepat obat.

4.3.4 Pengkajian Tepat Dosis

Sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menjamin tercapainya penggunaan dan pengelolaan obat secara rasional maka seorang farmasis perlu melakukan pengkajian obat dalam hal ketepatan dosis. Ketepatan dosis meliputi ketepatan cara pemberian, lama pemberian, saat pemberian dan interval dosis. Ketepatan dosis dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Dosis obat-obatan yang digunakan pasien pada tanggal 23-26 April 2014 Perhitungan dosis Tanggal 23-26 April 2014 Jenis obat Sediaan Rejimen Dosis Rute Pemb erian Interval pemberian Lama Pemberian Bentuk Kekuatan IVFD NaCl 0,9 Infus 500 mLbotol 2,5 mLkg BBjam i.v Karena digunakan sebagai jalan obat maka tetap digunakan selama penggunaan obat iv lainnya Sebelum pengguna-an obat i.v lainnya Ceftriaxon Injeksi 1000 mg Dosis lazim BB50 kg 1 – 2 g hari i.v 12 jam 7-14 hari Ranitidin Injeksi 50 mg ampul Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 12 jam i.v Setiap 6-8 jam atau bila diperlukan Tidak lebih dari 2 minggu Paracetamo l Tablet 500 mgtablet 500 mg, 3x sehari Po Setiap 8 jam 10 hari Universitas Sumatera Utara 1. IVFD NaCl 0,9 IVFD NaCl 0,9 berbentuk infus dengan kekuatan sediaan 500 mLbotol. Dosis Infus NaCl 0,9 adalah 2,5 mLkg BBjam. Dalam hal ini, infus RL hanya digunakan sebagai pelengkap elektrolit pasien dan jalan obat sehingga tidak diperlukan perhitungan dosis. Dosis yang diberikan dianggap tepat. 2. Ceftriaxon Dosis lazim BB50 kg yaitu 1000-2000 mghari McEvoy, 2011. Dosis 1 x pakai yang diberikan : 1000 mg Dosis 1 hari yang diberikan : 1000 mg x 2 = 2000 mg Tepat Dosis. 3. Ranitidin Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 6-8 jam, maksimum 400 mghari McEvoy, 2011. Dosis 1 x pakai yang diberikan : 50 mg Dosis 1 hari yang diberikan : 50 mg x 2 = 100 mg Tepat Dosis. 4. Paracetamol Dosis lazim : 500 mg tiap 3-4 xhari Tjay, 2007. Dosis 1 x pakai yang diberikan: 500 mg Dosis 1 hari yang diberikan: 500 mg x 3= 1500 mg Tepat Dosis

4.3.5 Pengkajian Waspada Efek Samping

Universitas Sumatera Utara Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam mengoptimalkan terapi pasien. Efek samping dan interaksi obat dari IVFD RL, Ceftriaxone, Ranitidin, paracetamol, yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11Efek Samping dan Interaksi Obat Tanggal 23-26 April 2014 Jenis Obat Efek Samping Interaksi obat IVFD NaCl 0,9 Komplikasi lokal biasanya dapat dilihat pada atau disekitar lokasi penyisipan atau terjadi sebagai hasil kegagalan mekanis Obat-Hasil lab: Tidak ada obat yang berinteraksi Obat-MakananMinuman : Hindari penggunaan ketorolac, paracetamol, novalgin NSAID dengan alcohol karena akan meningkatkan efek samping hepatotoksik dari ketorolac Obat-Obatan : Injeksi Ceftriaxone Gangguan gastrointestinal, reaksi kulit, sakit kepala, pusing, dan nyeri di tempat suntikan. Injeksi Ranitidin Aritmia, bradikardia, sakit kepala, fatigue, pusing, insomnia, halusinasi, depresi, rash, mual, diare, konstipasi, agranulositosis Universitas Sumatera Utara Paracetamol Reaksi alergi kulit, kerusakan ginjal dosis besar lama • Tidak ada interaksi yang terjadi antara obat ivfd NaCl, cefriaxon, ranitidine, ketorolac, paraceamol, novalgin, asam traneksamat.

4.3.6 Kesimpulan a. Lembar PPOSR terlampir