21
8. Peranan Gambar sebagai Media Pengajaran
Peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu : 1. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa
dalam belajar. 2. Menarik perhatian anak sehinga terdorong untuk lebih giat belajar.
3. Dapat membantu daya ingat siswa retensi 4. Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.
Atas dasar uraian tersebut, hendaknya guru mau mempertimbangkan penggunaan media gambar di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
terutama dalam pengajaran menulis karangan. Karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita tentang gambar yang
dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman, dan kejadianya. Gambar mungkin
dilukis, dicetak atau dengan proses fotografi. Kebenaran foto juga harus menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, gunakan lah foto sesuatu objek
atau peristiwa yang dibuat-buat atau di dramatisasi. Disamping itu, foto-foto untuk tujuan pembelajran harus dapat memikat perhatian siswa.
22
Dalam hal mewakili bendanya gambar mempunyai tingkat abstraksi yang cukup tinggi.
Namun, media ini dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu. Melalui gambar dapat ditunjukkan kepada siswa suatu tempat, orang, dan segala sesuatu
dari daerah yang jauh atau dari jangkauan pengalaman siswa sendiri.
E. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung proses pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suwardi Cakro dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Media Gambar Denah: Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gayam Sukoharjo, hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama mengikuti
22
Uus Ruswandi dan Badrudin, Media Pembelajaran, Bandung: CV. Insan Mandiri,2008, h. 55
22 pembelajaran pada siklus I sebesar 62,34, pada siklus II 73,52 , dan pada
siklus III 85,87.
23
Jadi kelas yang diajarkan menggunakan media gambar mengalami peningkatan dalam prestasi belajar keterampilan menulis. Maka media
gambar ternyata dapat membantu memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan
Konseptual perencanaan tindakan yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini mencakup pada materi menulis karangan deskripsi. Bahan
materi ini yang diajarkan pada kelas XI SMA YAPISA pada semester genap. Sedangkan bentuk penerapan media gambar yang akan dilakukan pada siklus I
pertemuan kedua dengan bentuk tes tertulis membuat karangan deskripsi secara individu. Kegiatan ini agar menambah pemahaman siswa terhadap sebuah
karangan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Target yang diharapkan dalam siklus I adalah 65 dari rata-rata keseluruhan siswa dan indikator tercapai. dikarenakan
indikator sudah berhasil, maka penelitian akan dihentikan. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman siswa keterampilan menulis khususnya dalam
menulis karangan deskripsi setelah digunakan media gambar dalam menulis.
23
http: Program Pascasarjana. UNS
. ac.id., diakses tanggal 02-10-2010
23
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA YAPISA pada siswa kelas XI
Cikeas Nagrak Bogor. 2. Waktu penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20102011, tepatnya dari bulan Januari sampai Maret 2011.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan Penelitian
Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat.
24
Penelitian ini berusaha mengkaji, merefleksi secara kritis dan suatu rencana pembelajaran terhadap kinerja guru, interaksi antara guru dengan siswa,
serta interaksi antar siswa di dalam kelas. Metode penelitian tindakan kelas ini menekankan pada suatu kajian yang benar-benar dari situasi alamiah di kelas.
Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri dalam pendidikan dilakukan
oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor, dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan, dan hambatan yang dihadapi, untuk
kemudian, menyusun
rencana dan
melakukan kegiatan-kegiatan
penyempurnaan.
25
Proses penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu 1 perencanaan, 2 tindakan, 3
24
IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: penerbit Universitas Terbuka, 2008 , h. 1.4.
25
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2005, Cetakan Pertama, h. 140.
24 observasi, dan 4 refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam
penelitian ini peneliti menggunakan PTK Partisipan. PTK Partipisan itu sendiri adalah suatu penelitian dimana peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian
sejak awal sampai dengan pembuatan laporan.
26
Proses kegiatan tindakan kelas yang peneliti lakukan adalah bertolak dari permasalahan yang akan dipecahkan,
kemudian peneliti merencanakan suatu tindakan dan melaksanakannya. Pada pelaksanaan tindakan peneliti melakukan penyampaian materi, tes perbuatan, dan
observasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus I merupakan
permasalahan yang harus dipecahkan pada siklus II. Selanjutnya, kegiatan dimulai lagi seperti kegiatan pada siklus I, yakni perencaaan, tindakan, observasi, dan
refleksi dengan perubahan-perubahan untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada siklus I. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat
digambarkan pula sebagai berikut.
27
26
M. Mega N dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas,Bandung:CV Regina, 2009, h. 15
27
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 74.
25
Siklus I
Siklus II
s
Gambar 1. Siklus Kegiatan PTK Suharsimi Arikunto, dkk., 2007: 74
C. Subjek Penelitian