14 atau keadaan, atau penulis menginginkan agar pembaca juga harus merasakan
bahwa persoalan yang tengah dihadapi merupakan masalah yang gawat. Penulis juga dapat membayangkan bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,
sehingga pembaca dari mula sudah disiapkan dengan sebuah perasaan yang kurang enak, seram, takut, dan sebagainya.
Penulis harus menetapkan sikap yang akan diterapkan sebelum mulai menulis. Semua detail harus dipusatkan untuk menunjang efek yang ingin
dihasilkan. Perincian yang tidak ada kaitannya dan menimbulkan keragu-raguan pada pembaca, harus disingkirkan penulis dapat memilih misalnya salah satu
sikap seperti masa bodoh, bersungguh-sungguh, cermat, sikap seenaknya, atau sikap yang ironis.
D. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” secara harfiah adalah “perantara atau pengantar”. Pengertian media sebagai sumber belajar adalah “manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan” Djamarah dan Zein, 1996 : 136. ada lagi yang berpendapat bahwa media
menurut Gerlach Ely dalam Ma’mur Saadie 2007: 5.3 adalah media itu grafik, fotografik, elektronik atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan
menjelaskan informasi lisan atau visual.
16
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting. Ketidakjelasan guru dalam menyampaikan bahan
pengajaran dapat terwakili dengan kehadiran media. Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berpikir abstrak,
masih berpikir konkret. Keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongkretkan dengan kehadiran media, sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran
daripada tanpa bantuan media. Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang
telah dirumuskan. Apabila diabadikan media pengajaran bukannya membantu
16
Ma’mur Saadie, Strategi Pemebelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Terbuka:2007, h. 5.3
15 proses belajar mengajar, tapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara
efektif dan efisien. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa dalam proses belajar. Sesuatu dapat dikatakan sebagai media apabila dapat digunakan untuk
menyampaikan atau menyalurkan pesan dan tujuan-tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kata media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari
bahasa latin ”medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang
memanfaatkan rancangan gambaran sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda,
tempat dan sebagainya. Menurut Sudjana dan Rifai 2003:68 media gambar adalah media yang mengombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat
melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Di antara media pembelajaran yang ada, media gambar adalah media yang
paling umum dipakai. Media ini berfungsi menyalurkan pesan dari sumber informasi ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera
penglihatan dan pesan yang disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Namun secara khusus media gambar untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau memberi variasi agar siswa lebih tertarik dan berminat.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gambar adalah pengantar pesan antara pengirim pesan dan penerima pesan yang
diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil dari perasaan dan pikiran.
Menurut Gerlach Ely 1971 mengatakan bahwa media apbila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
16 Secara lebih khusus pengertian media dalam peroses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, potografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
1. Landasan Teoretis Penggunaan Media Pembelajaran
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi pengalaman baru dan pengalaman yang
pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner 1966 ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung enactif pengalaman piktorialgambar
dan pengalaman abstrak. Uraian di atas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar mengajar
dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berupaya untuk menampilkan rangsangan stimulus yang
diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mengolah dan menerima informasi semakin besar kemungkinan informasi
tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik
pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
2. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pengajaran yang mampu mempengaruhi keadaan, iklim kelas, dan lingkungan belajar yang efektif. Gambar
sebagai alat peraga tidak saja berfungsi sebagai alat peraga, tetapi memiliki fungsi-fungsi tertentu yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut disebabkan
karena fungsi media dalam pembelajaran adalah sebagai penyaji stimulus atau informasi, dan untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
Penggunaan media tidak hanya mampu membuat proses pengajaran berjalan secara efisien, tetapi materi pelajaran dapat diserap secara lebih
mendalam. Siswa mungkin sudah memahami permasalahan dengan penjelasan dari guru, tetapi pemahaman itu akan lebih baik lagi jika diperkaya dengan
kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media tersebut.
17 Media belajar adalah hal penting untuk menigkatkan pengalaman belajar siswa
agar lebih konkret. Sementara itu Hidayat dan Rahmina 2001, mengemukakan fungsi media sebagai berikut.
a. sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang efektif. b. sebagai bagian integral dari keseluruhan situasi belajar, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. c. alat peraga yang mengacu kepada tujuan pengajaran.
d. sebagai pelengkap suatu proses belajar mengajar untuk menarik perhatian siswa.
e. untuk mempercepat dan memperlancar jalannya pengajaran, sehingga siswa mudah untuk memahami.
f. untuk meningkatkan hasil dan mutu belajar.
17
Pendapat lain dikemukakan oleh Wibawa 1992:28 bahwa fungsi media gambar dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan visual. b. Mengembangkan imajinasi anak.
c. Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak, atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas.
d. Mengembangkan kreativitas siswa. Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambarilustrasi, sketsagambar garis, grafik, bagan, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto
menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis
dan artistik sesuatu objek atau situasi. Keberhasilan penggunaaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas
dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul,
merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar
17
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, Bandung: UPI PRESS, 2007, h. 203-210.
18 visualisasi objek, konsep, informasi, atau situasi. Meskipun perancang media
pengajaran bukan seorang pelukis dengan latar belakang profesional, ia sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi
kebutuhan penggunaan media berbasis visual.
18
Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan ke dalam proses belajar-mengajar, maka terlihatlah perannya sebagai berikut.
a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.
3. Macam-macam Media Pembelajaran
Ada beberapa macam media yang sering digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Hastuti 1997: 177 media pembelajaran dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu media visual yang tidak diproyeksikan dan media visual yang diproyeksikan. Yang termasuk media visual yang tidak diproyeksikan adalah
1. Gambar diam, misalnya lukisan, foto, gambar dari majalah, 2. Gambar seri
3. Berupa Gambar denah, bagan yang biasanya digantungkan di dinding. Sedangkan yang termasuk media visual yang diproyeksikan yaitu media
menggunakan alat proyeksi proyektor sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar.
4. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai dalam Djamarah dan Zein, 1996 : 150, mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pengajaran, sebagai
berikut:
18
Djoko Widagdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa, Penerbit IAIN Walisongo, 2000, h. 104-105.
19 a. ketepatan dengan tujuan pengajaran.
b. dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa.
c. media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana dan praktis penggunaannya.
d. keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran. e. tersedia waktu untuk menggunakannya, sehinga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. f.
sesuai dengan taraf berpikir siswa.
5. Media Gambar sebagai Model Pembelajaran
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar, kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan harus sesuai dengan taraf
berpikir anak didik. Demikian pula dalam pembelajaran menulis karangan di sekolah. Penggunaan media gambar dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa
dalam keterampilan menulis. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk
tulisan. Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisangambar, dan sketsa gambar garis. Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah unyuk
memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.
19
Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim 1997: 63, mengemukakan bahwa “Penggunaan media gambar untuk melatih anak
menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan-karangan”, juga Tarigan 1997: 210 mengemukakan bahwa “Mengarang melalui media gambar
berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar adalah cara atau daya upaya dalam
menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan dengan menerjemahkan isi pesan visual ke dalam bentuk tulisan.
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010, h. 113.
20
6. Jenis-jenis Media Gambarfoto
Ada beberapa jenis media gambarfoto, antara lain : 1. Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi individu
maupun masyarakat. 2. Foto faktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu yang kejadian yang
meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan sebagainya. 3. Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan suatu
daerahlokasi. 4. Foto iklanreklame, yati gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang
atau masyarakat konsumen. 5. Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan bentuk simblo atau tanda
yang mengungkapkan pesan tertentu dan dapat mengungkapkan kehidupan manusia yang mendalam serta gagasan-gagasan atau ide-ide anak didik.
20
7. Ciri – ciri Gambar yang Baik
Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah yang memiliki ciri - ciri yaitu :
1. Cocok dengan tingkat umur serta kemampuan siswa. 2. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.
3. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian. 4. Merangsang orang yana melihat untuk ingin mengungkapkan tentang objek -
objek dalam gambar. 5. Berani dan dinamis.
6. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.
21
20
H.Asnawi dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 51
21
Ma’mur Saadie, Strategi Pemebelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Terbuka:2007, h. 5.6.
21
8. Peranan Gambar sebagai Media Pengajaran
Peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu : 1. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa
dalam belajar. 2. Menarik perhatian anak sehinga terdorong untuk lebih giat belajar.
3. Dapat membantu daya ingat siswa retensi 4. Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.
Atas dasar uraian tersebut, hendaknya guru mau mempertimbangkan penggunaan media gambar di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
terutama dalam pengajaran menulis karangan. Karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita tentang gambar yang
dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman, dan kejadianya. Gambar mungkin
dilukis, dicetak atau dengan proses fotografi. Kebenaran foto juga harus menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, gunakan lah foto sesuatu objek
atau peristiwa yang dibuat-buat atau di dramatisasi. Disamping itu, foto-foto untuk tujuan pembelajran harus dapat memikat perhatian siswa.
22
Dalam hal mewakili bendanya gambar mempunyai tingkat abstraksi yang cukup tinggi.
Namun, media ini dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu. Melalui gambar dapat ditunjukkan kepada siswa suatu tempat, orang, dan segala sesuatu
dari daerah yang jauh atau dari jangkauan pengalaman siswa sendiri.
E. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan