3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Apa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
2. Apa penggunaan media gambar dapat mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi.
3. Apa penggunaan media gambar menjadi solusi yang tepat bagi siswa dalam menulis karangan deskripsi.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis membatasi agar permasalahan tidak meluas, yaitu: 1. Masalah dibatasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis
karangan deskripsi.
D. Perumusan Masalah
Sehubungan latar belakang dan identifikasi masalah di atas kiranya penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas XI SMA YAPISA di Bogor?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini disusun untuk mengetahui sejauh manakah hubungan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar di
sekolah. Di samping itu, penulis juga berusaha mencoba meneliti kemampuan pelajar yang berbeda-beda satu sama lainnya. Yang bertujuan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa. Tujuan khusus penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi di
sekolah. 2. Untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar.
4 3. Memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut dapat di
perikan sebagai berikut. 1. Manfaat teoretis
Sebagai bahan referensi belajar pihak-pihak sekolah yang terlibat dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat praktis a. Bagi siswa
Meningkatkan keterampilan menulis karangan dengan menggunakan media gambar.
b. Bagi guru 1 Menambah wawasan dalam penggunaan media dalam pengajaran.
2 Mengetahui cara peningkatan keterampilan menulis peserta didik. 3 Sebagai arahan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan
membimbing kegiatan siswa secara bertahap. c. Bagi sekolah
Sebagai pengayaan berbagai media dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran aspek keterampilan menulis.
d. Bagi pembaca Menambah informasi mengenai pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan media gambar.
5
BAB II ACUAN TEORETIS
A. Hakikat menulis 1. Teori Menulis
Teori yang berkembang saat ini adalah menulis model proses. Konsep pengajaran menulis untuk mendefinisikan model proses pengajaran menulis
secara umum diantaranya sebagai berikut. 1 Guru mempertimbangkan latar belakang bahasa pembelajaran.
2 Latihan menulis secara terus menerus. 3 Memanfaatkan setiap ada kesempatan untuk menulis.
4 Gemar membaca pada setiap jenis bacaan sehingga kaya akan informasi. Banyak teoritikus memaparkan bahwa jika ingin menulis mantapkan dulu
tujuannya, tentukan dulu temanya, apa misinya, dan lain-lain. Tidak salah memang. Tetapi coba sekali-kali ‘teori’ tersebut dibalik. Jangan pikirkan apa yang
akan ditulis, tapi tuliskan yang ada di pikiran. Perhatikan apa yang terjadi? Tulisan itupun menjadi bukti.
2. Pengertian Menulis
Pada hakikatnya menulis merupakan keterampilan seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang disampaikan melalui bahasa tulis
yang realisasinya berupa simbol-simbol grafis sehingga orang lain, yaitu pembaca mampu memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Menulis ialah
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambaran dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan
kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan- kesatuan ekspresi bahasa.
1
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
1
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 1984, h. 21.
6 ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis berusaha terampil memanfaatkan
struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara sendirinya, tetapi harus melalui latihan terampil dan praktik yang banyak dan
teratur. Dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tidak
langsung.
2
Menulis sebenarnya bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Artikel, esai, laporan, karya sastra, buku, dan cerita contoh bentuk bahasa tulis yang akrab
dengan kehidupan kita. Tulisan-tulisan itu menyajikan secara runtut dan menarik, ide, gagasan, dan perasaan penulisnya.
3. Tujuan menulis
Setiap jenis tulisan mengandung tujuan tertentu. Beberapa tujuan menulis adalah.
1 Untuk memberitahukan suatu informasi. 2 Untuk meyakinkan atau mendesak.
3 Untuk menghibur atau menyenangkan. 4 Untuk mengekpresikan perasaan dan emosi yang kuat.
Yang dimaksud dengan tujuan menulis adalah respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperoleh dari pembacanya. Berdasarkan batasan
ini dapatlah dikatakan bahwa. 1 Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut
wacana informatif. 2 Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana
persuasif. 3 Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang
mengadung tujuan estetik disebut tulisan literer. 4 Tulisan yang mengespresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-
api disebut wacana ekspresif.
3
2
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, h. 3.
3
Ibid, h. 23-24.
7 Dalam kenyataannya, pengungkapan suatu tujuan dalam sebuah tulisan
tidak dapat secara ketat, melainkan sering bersinggungan dengan tujuan-tujuan yang lain. Akan tetapi, biasanya dapat diusahakan ada satu tujuan yang dominan
dalam sebuah tulisan yang memberi nama keseluruhan tulisan atau karangan tersebut. Penulis karangan deskripsi tak ubahnya seorang pelukis. Yang
membedakan keduanya adalah media yang digunakan, yaitu pena dan kanvas. Penulis karangan deskripsi bertujuan agar pembaca seolah-olah ikut merasa,
melihat, meraba, dan menikmati objek yang dilukiskan penulis.
4. Fungsi Menulis
Fungsi bahasa tulis sama dengan fungsi bahasa lisan, bahasa tulis digunakan untuk membuat berbagai hal untuk dikerjakan, menyediakan informasi,
dan untuk menghibur. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.
4
Dengan menulis akan memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau
persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman dan dapat membantu kita untuk menjelaskan pikiran-pikiran
kita.
5. Manfaat Menulis
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari menulis. Manfaat itu antara lain: a Peningkatan kecerdasan,
b Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, c Penumbuhan keberanian,
d Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
B. Pengertian Karangan